Secret one

139 28 1
                                    

Gadis blonde berjalan riang menikmati cuaca sore yang terlihat cerah matanya berbinar melihat betapa indahnya langit biru yang menyatu dengan warna jingga,gadis itu membeli gulali besar dan duduk di kursi yang menghadap sungai Han.

"Chengah kau disini?".rose menoleh pada suara yang ia kenal hingga matanya melebar melihat Kaka keduanya yang terlihat berantakan dengan baju kerjanya.

"hm' aku hanya ingin menikmati peremen kapas ini...unnie kau terlihat kacau apa kau banyak pasien?".jisoo hanya mengangguk dan menatap lurus ke depan matanya seketika memanas mengingat adik bungsunya yang sangat menyukai permen kapas .

"istirahatlah unnie kau bisa mengambil cuti pada kakek ... lihatlah kau sudah seperti orang jalanan".ucap rose setelah menghabiskan permen kapas,Hela nafas terdengar dari jisoo membuat rose mengerti jika Kakanya pasti banyak masalah .

"ingin bercerita?".jisoo menoleh pada adiknya yang kini tersenyum manis,jisoo ikut tersenyum hatinya menghangat setiap kali melihat senyuman tulus dari keluarganya.

"sepertinya eomma masih sangat membenci Lisa".ucap jisoo menunduk mengingat bagaimana reaksi ibunya saat pagi tadi membuat jisoo yakin bahwa ibunya belum bisa menerima kematian putra pertamanya,rose terdiam pikirannya melambung pada ucapan kakenya.

"aku hanya berharap kebenaran itu ada'..aku merasa dejavu hatiku tidak menentu disaat mendengar dan mengingat anak itu".mata rose memanas mengingat 10 tahun lalu dimana dirinya melihat tatapan polos dan wajah yang berderai air mata betapa menyakitkannya adiknya yang menangis meraung karena semua menyudutkannya.

"tapi unnie lisa yang membuat oppa tewas kau lih-

"kita tidak membuktikannya chaengah'..aku merasa itu tidak mungkin".jawab jisoo dengan nada ragu mengingat tangan lisa yang banyak darah membuat jisoo memejamkan matanya pikirannya kalut untuk menemukan jawaban yang benar.

"tapi kau tau kan unnie bahwa hasil pemeriksaan lisa dirumah sakit jiwa dan itu hasilnya postive..appa tidak mungkin membohongi kita dengan hasil itu".

flashback:

Dimansion lee terlihat sepi hanya ada beberapa maid yang sedang bekerja dilantai bawah lee taehyung dan sibungsu lalisa lee sedang bermain game dengan tenang .Karena keduanya tidak ikut orang tua dan ketiga saudarinya yang sedang mengunjungi nenek mereka yang berada di rumah sakit.

"oppa apakah menjadi dokter akan sulit?".tanya lisa dengan polos

"ani' itu pasti menyenangkan..lisa ingin menjadi dokter".

"hm..lisa ingin menjadi dokter hebat yang bisa mengobati orang' nanti jika oppa sakit lisa yang akan menjadi dokter oppa".taehyung tersenyum menatap adik bungsunya di antara yang lain lisa memang sangat dekat dengan kaka laki lakinya bahkan kemanapun taehyung pergi lisa akan selalu ikut dan tentu saja tae akan senang hati menurutinya.

"kalo begitu kau harus belajar dengan giat arraso!".ucap taehyung membuat lisa mengangguk dengan senyuman lebar.

"lisayah kau tunggu disini eoh' oppa akan mengambil stik game yang satunya".belum lisa menjawab tae sudah berlari menuju lantai dua ,lisa kembali fokus pada gamenya .

"dimana aku menaro stik game ku".gumam tae menggaruk kepalanya hingga matanya berbinar karena melihat stik gamenya berada diatas lemari dengan riang tae mengambil dan hendak menuju lantai bawah .

"tuan muda ingin cemilan untuk menemani kalian bermain?".tae menoleh pada wanita yang bekerja pada keluarganya

"em boleh tolong nanti antarkan kelantai bawah yah ajumma aku ak-

Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang