Jeff menatap pemandangan kota dari jendela kantornya,perasaannya entah kenapa tiba-tiba menjadi buruk saat mengingat kejadian makan siang waktu itu.
Ingatannya kembali terputar sepuluh tahun lalu saat untuk pertama kalinya ia bertemu seorang gadis dengan senyum terindah yang pernah ia lihat
Flashback on
Hari Itu seorang pemuda duduk termenung di halte bus depan sekolah mukanya penuh lebam dan sudut bibirnya sobek
Entah datang darimana seorang remaja perempuan menghampirinya dan menyerahkan sebungkus roti padanya
"Kakak pasti laparkan ,makan aja aku masih punya kok"
"Gue nggak laper"
"Kakak habis berantem kok mukanya pada biru gitu "
"Bukan urusan Lo ,cerewet banget jadi orang "
"Gak usah marah-marah juga kak,lagian aku kan cuma nanya kalau nggak mau ya udah,dasar nyebelin"
"Mau ngapain Lo "
"Ck diam kak, aku cuman mau obatin luka kakak aja soalnya kalau nggak segera diobatin nanti infeksi"
"Gue nggak butuh "
Gadis itu menatap Pemuda tadi dengan senyum manis ia membuka tasnya dan mengeluarkan kotak p3k yang selalu ia bawa
"Kalau nggak diobatin muka ganteng kakak nanti ilang,terus cewek-cewek pada mundur deh buat deketin kakak"
Pemuda tadi menepis tangan gadis yang akan mengobatinya membuat gadis tersebut berdecak kesal dan dengan keras menekan luka di sudut bibir Pemuda itu
"Sakit goblok"
Plak
Gadis itu memukul bibir pemuda tadi yang mengumpatnya
"Mulutnya kak ih kasar banget "ketus gadis itu semakin menekan luka sang pemuda hingga meringis
Entah kenapa pemuda itu akhirnya hanya diam saat gadis itu mengobati lukanya
"Selesai ,lain kali jangan berantem lagi ya kak "ucap gadis itu dengan tersenyum
"Siapa Lo ,ngatur-ngatur gue "
Gadis itu hanya menggelengkan kepala melihat sikap angkuh pemuda yang ia tolong
"Jangan terluka lagi "ucap gadis itu menyerahkan plester ke tangan pemuda itu dan berlari masuk ke bis
"Makasih "ucap pemuda itu pelan
Saat ia akan beranjak dari sana tanpa sengaja ia melihat dompet yang tergelatak di jalan
Pemuda itu pun membuka dompet tersebut dan bibirnya tertarik saat tahu siapa pemilik dompet tersebut
"Ashila Maisha Wirayata"gumamnya pelan
Flashback off
Lamunan Jeff buyar kala merasakan sentuhan di bahunya
"Grace "panggilnya tak percaya
Sementara wanita yang dipanggil Grace tersenyum dan langsung memeluk tubuh tegap Jeff
"Miss you so badly Jeff"ucap Grace menatap Jeff
Jeff hanya tersenyum dan membawa Grace ke sofa yang ada di ruang kerjanya
"Kenapa nggak ngabarin kalau mau kesini "tanya Jeff menatap Grace
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Definitely You
Roman d'amourPengkhianatan yang ia dapatkan dari orang terdekatnya membuat ia memilih pergi ,bukan ia ingin menyerah hanya saja ia tak punya alasan untuk bertahan Hingga sebuah kecelakaan justru memberinya kesempatan untuk kembali menata hidupnya