Ceklek!
Pintu kamar terbuka lebar memperlihatkan lelaki dengan rambut panjangnya.
"Van," panggil Ikbal.
"Hm?" jawab Elvano tanpa mengalihkan pandangnya dari gawai yang sedari tadi ia pegang.
"Ngapain lo segala pake bodyguard?" Tanya Ikbal.
Elvano mengalihkan pandangnya pada Iqbal. "Bodyguard?" Tanya Elvano.
"Iya, ada dua orang jaga depan pintu," jelas Ikbal
"Lo ga percaya? Sana liat ke luar," tantang Ikbal, namun hanya dianggap angin lalu oleh Elvano.
"Lo punya makanan, ga? Gue laper," tanya Ikbal dengan tampang watadosnya.
"Gak," jawab Elvano singkat.
Ikbal berjalan menuju dapur untuk memastikan bahwa Elvano berkata jujur. Lalu tak lama Ikbal kembali dengan membawa banyak snack di dekapannya.
"Darimana lo dapet?" Tanya Elvano bingung.
Ikbal mendudukkan dirinya di salah satu sofa yang terdapat di kamar Elvano. "Ada di laci," jawab Ikbal.
Elvano hanya menatap Ikbal yang sedang membuka salah satu snack yang berada di pangkuannya.
"Tumben punya banyak cemilan lo," ucap Ikbal.
"Hm," jawab Elvano lalu kembali mempokuskan dirinya pada gawai yang sedari tadi berada di genggamannya.
***
Kini Elvano berada di kantin bersama dengan Ikbal. Di waktu istirahat ini banyak sekali siswa siswi yang juga berada di kantin untuk mengisi perutnya.
"Van," panggil Ikbal untuk memulai pembicaraan.
"Hm," jawab Elvano sambil terus memakan makanannya.
"Darimana lo dapet uang sebanyak itu buat sewa bodyguard," ucap Ikbal.
Elvano mentap Ikbal. "Ada yang sewain. Mungkin."
"Gaji kerja paruh waktu lo juga ga mungkin sebesar itu kan, sampe bisa nyewa bodyguard," ucap Ikbal sambil menatap sekeliling penjuru kantin. "Besok gue ke rumah lo, buat cari tau."
***
Elvano menatap handphone yang berada di genggamannya dengan marek apel gigit. Yang sudah Elvano pastikan berharga mahal.
Elvano menyalakannya dan membuka semua aplikasi yang sudah terpasang. Dan akhirnya ia memencet salah satu aplikasi dengan logo telepon.
Ia melihat-lihat nomor yang anehnya sudah terpasang nama. Tak terkecuali nomor Ikbal.
Elvano menelfon Ikbal hanya untuk mengecek apa benar ini nomor Ikbal.
"Halo, ngapain lo nelfon, Van? Lagi mabar gue!"
"Ganggu?"
"Iyalah, lo ganggu!"
Tut!
Telfon dimatikan sepihak oleh Elvano. Hari ini banyak sekali kejanggalan mulai dari bodyguard, makanan, orang yang membersihkan rumah, dan handphone.
Lalu siapa yang melakukan ini semua untuknya?
Jawa barat
16 Juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvano ✓
Teen FictionOver protective dari jarak jauh? Emang bisa? Ini kisah tentang Elvano, lelaki yang hidup sebatang kara, tiba-tiba saja diover protective oleh orang yang bahkan dia sendiripun tidak tau siapa. Bagaimana petualangan Elvano dalam mencari orang yang m...