Chap.70 Kembali Ke Rumah

179 23 0
                                    




Apalagi, ia saudara laki-laki/ger yg berasal dari luar, dan akan lebih baik jika ia tak ikut campur dengan masalah orang tuanya.
Hanya karna pasangan suami yg menginap di rumah orang tuanya kemaren, itu sebabnya mengapa ia datang untuk menonton pertunjukan pagi ini.

Nenek tua agak takut kepada paman besar dan yg lainnya.
Sebenarnya, situasinya tidak begitu serius, tapi jika mereka ingin mendisplinkan atsmofir di desa, dan tidak mendengarkan nasehat mereka hanya karna mereka adalah senior mereka sendiri, itu tergantung bagaimana itu terjadi.

Para nenek tua lainnya juga bias. Meskipun mereka tak sekuat Lin sulung, jika atmosfir seperti makin tumbuh, tak ada manfaatnya bagi mereka semua.

Keluarga Lin Yuv tidak memohon belas kasihan atas nama menantu tua, karna ada sesuatu yg tak dapat mereka selesaikan, apalagi wajah nenek tua memar dan bengkak.
Melihat bibi Lin tidak datang, banyak orang yg mengerti dan melihat Lin Yuv dengan tatapan menghina.

Seorang pria sebenarnya membiarkan dua orang saudara laki-laki/ger memanjat ke atas kepalanya, mereka telah kehilangan wajah prianya, orang yg bertanggung jawab di keluarga sebenarnya adalah sang suami, tapi sebagai seorang pria, ia harus mengambil tanggung jawab jika terjadi sesuatu padanya.

Lin Yuv hampir menundukkan kepala ke bawah, sebenarnya ia tak mau datang, tapi ini ah yaonya sendiri.

Wajah menantu tua penuh dengan tatapan sedih. Ia tahu kalau mengganggu pamannya tak ada gunanya, dan itu akan membuat mereka makin membencinya.

Bos(Lin sulung) orangnya sederhana dan jujur.
Meski ia memohon belas kasihan, ia mungkin tak kan membiarkannya kembali ke rumah orang tuanya.
Dengan begitu, ia benar-benar tak punya wajah bertindak sebagai manusia lagi.

Bukannya ia tak mau memohon pengampunan, tapi ia tahu karakter ah yaonya sendiri, akan ada satu jika ada satu, dan jika ia tak berhasil kali ini, akan ada lain kali.
Terlebih lagi, dengan adanya kakek dan yg lainnya menghukum ah yaonya, ia pasti tidak peduli dengan masalah keluarganya lain kali.

Nenek tua tak berharap reaksi bos (Lin sulung) seperti itu, ia geram dalam hatinya, dan tak ingin memaafkannya,

"Bos, seharusnya aku tak melahirkanmu, tidak, aku seharusnya menenggelamkanmu langsung di kakus kamar mandi setelah kau lahir, agar tak membuatku marah seperti sekarang!"

Paman ketiga mengetuk tongkat jalannya ke atas meja dengan keras agar semua diam,

"Mei Yunyi, kau masih tak mau bertobat?"

Paman ketiga sungguh tak berharap kalau nenek tua masih tak tahu kesalahannya.
Orang di pedesaan tak meminta apa pun, mereka hanya ingin bisa makan dan bersenang-senang dengan anak-anak mereka.

Menantu tua yg sedang berlutut di tanah menyusutkan lehernya, takut kalau paman ketiga akan memukul tubuhnya dengan tongkatnya.
Pada saat itu, akan sangat menyakitkan, tapi ia masih berkata,

"Paman ketiga, aku sudah tua, tak bisakah kau memaafkanku kali ini?"

Apakah ia takut di kirim pulang atau bukan pertanyaan.

Paman ketiga tertawa.

"Kau tahu kalau kau sudah tua? Jika kita benar tahu, lalu kita tak kan menyebabkan bos(Lin sulung) merasa tak nyaman."

Ia melihat Lin sulung tumbuh dewasa, ia hanya seorang anak yg berbakti.
Ia telah mendengar bagaimana nenek tua berpura-pura pincang, ia sungguh tak tahu apa yg ia pikirkan di hatinya.

"Itu juga bos yg tak keberatan denganmu. Ia bahkan mengundangmu makan malam, tapi akhirnya apa yg kau lakukan? Di mata para penduduk desa semua sudah jelas."

TRANSMIGRATION: RUTHLESS HUSBAND(translate : bahasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang