Chap.80 Sikap Keras Kepala

137 15 0
                                    




Saat Lin Yuxing mengeluarkan permennya, anak itu dengan cepat datang untuk mengambilnya, membuat orang tak dapat berkata-kata.

"Cepat dan beri kami permennya, jika tidak nanna akan mengusirmu keluar!"

Anak itu berteriak dengan ekspresi bangga di wajahnya.
Namun, dengan penampilannya saat ini, itu memang agak lucu.

"Saudaraku benar, jika kau ingin masuk ke rumah kami, kau harus memberi kami permen!"

Anak yg lain juga berkata dengan sombong.

Lin Yuxing merasa kalau ia sungguh tak bisa berdebat dengan anak ini terlalu lama , tapi pendidikan anak-anak ini jelas gagal.

"Ambillah."

Sebenarnya, ia berniat menggoda mereka sedikit, tapi berpikir tentang kekhawatiran ah yaonya, ia mberikan meteka permen tanpa berkata apapun.

Saat ini, mereka terburu-buru datang, jadi mereka tak sempat menyiapkan apapun.
Itu normal bagaimana tanggapan orang kepada mereka, tapi masalahhidup dan mati tak dapat di tunda.

Wajah Hee Chunyan sedikit tak wajar. Bukan karena apapun, tapi karna ia merasa telah terlihat langsung,

"Kalian semua bisa masuk ke dalam, tidak nyaman untuk kaki ibu mertua, ia mungkin sudah menunggu dengan cemas di dalam, tapi untuk Yang ....."

Sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, ia melihat bibinya lari dengan cepat.
Ini membuatnya tak senang dalam hati, ia yg punya rumah ini.

"Paman, dimana nenek tinggal?"
Tanya Lin Yuxing tersenyum.

Keluarga ah yaonya tak pernah datang, jadi alaminya ia tak tahu tentang kamar-kamarnya.

"Lihat aku, aku lupa tentang itu, istri/suami keluarga lao'Er, siapkan beberapa makanan!"

Setelah itu, Hee Chunyan membawa sekelompok orang ke aula.

"Tidak nyaman untuk pria ini untuk masuk ke dalam walau bagaimana pun. Kakak ipar, ah Tian, kalian tetap di sini! Anak ketiga! Cepat dan keluar untuk menyambut mereka!"

Suaranya sangat lantang dan penuh semangat.

Keluarganya yg nomer tiga belum menikah, yg sudah berumur sekitar 20 tahun.
Sangat di sayangkan saudaranya tak berniat menikahkannya, sebagai ah yao, ia bisa di pertimbangkan sangat khusyuk, tapi nomer tiga orang yg malas, ia bahkan terjangkit judi, bahkan tidak di suruh untuk tetap di rumah oleh kepala rumah.
Tentu saja, jika kakinya tidak dipatahkan oleh kepala rumah, dan penyembuhan salah satu alasannya.

Lin Yuxing dan Soong Qinghee mengikuti di belakang Hee Chunyan, mendengarkan ia mengoceh selama perjalanan sampai mereka tiba dikamar terakhir.
Baru saat itulah ia berkata,

"Aku takkan masuk, banyak hal yg harus aku lakukan di rumah."

Soong Qinghee menganggukkan kepalanya, kakak iparnya ini bukanlah orang yg pemaksa, hanya saja pada saat itu, dengan adanya ah yao, ia tak berani melakukan sesuatu, hanya saja tadi ....

Lalu mereka berdua mendorong pintu dan berjalan masuk.
Pada saat itu, bau yg sangat menjijikan keluar, membuat wajah Lin Yuxing menggelap.

Meskipun hari sudah sore, masih ada beberapa sinar matahari.
Namun, kamar ini jelas sekali sangat gelap.
Dibawah cuaca seperti itu, tercium bau samar jamur/lumut.

"Ah yao!"
Teriak Soong Qinghee sementara air mata jatuh tak terkontrol.

Mungkin ia tak mengira kalau ah yaonya sendiri sebenarnya tinggal di kamar semacam ini.

TRANSMIGRATION: RUTHLESS HUSBAND(translate : bahasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang