Chapter 8

97 16 2
                                    

"Ingin rasanya gue lari dari    hidup gue yang berada dalam masalah yang tiada ujung"

    "Albian Putra Andhinata"
...........................................................

Di pagi yang cerah kini Albi sudah berada dirumah PRATAMA

Rumah...ayah tirinya yang sangat menyayangi nya

Albi POV
Apa gue masih diinginkan disini?
Tapi kenapa gue harus ngerasain sakit dulu...........
Seandainya dulu papa gak ngelakuin hal itu sama gue, gue gak akan benci sama papa.

kalo gue boleh jujur sebenarnya gue masih ngarep papa sayang sama gue.
Tapi harapan gue cuma harapan palsu yang mungkin gak akan terjadi.
Memang papa akhir-akhir ini pengen gue tinggal sama dia,tapi entah kenapa hati kecil gue bilang jangan mau tinggal sama papa.
Tapi gue pingin papa sayang sama gue, gue pingin itu.
Kenapa apa gue gak berhak dapat kasih sayang dari papa kandung gue.

..................................................

Di sebuah gedung bertuliskan SMP PELITA BANGSA

Seorang remaja berjalan menelusuri karidor sekolahnya ia adalah Albi

"Duh keburu rapat OSIS nih" gumamnya

"Hei!!tungguin woyy"

"Eh Semprotan Cabe budek lo ya" teriak seorang gadis cantik yang tak lain adalah Zani

"Gue gak budek ya asal lo tau Corong rusak " balas Albi

"Masa"

"Bodo" kesal Albi

"Ih Albi mah! Nyebelin!!" ucap Zani

"Gapapa nyebelin asal ganteng" PD Albi

"..."

"Kenapa gak suka saya ganteng"

"Gak" kesal Zani

"Ya udah gapapa"

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Tak ada hujan tak ada petir...

Entah kesambet apa seorang Rico tiba-tiba menjadi berambisi kembali untuk menyingkirkan putra bungsunya kembali

"Mati lah kamu anak sialan!"

"Saya sudah muak dengan kehadiran kamu dihidup saya" ucapnya sambil tersenyum melempar sebuah foto balita tampan nan manis😘

"Mati lah kau anak  Inne" ucap Rico sungguh berambisi membunuh Albi kembali

Entah kesambet apa dia.....

'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'-'

"Akhirnya selesai juga rapat buat acara besok disekolah" gerut Zani

"Iya cape nih gue" sambung Albi

"Sama"

"Pulang bareng gue yuk" ucap Albi

"Boleh tu gue tadi pagi nebeng bang Dion lagi soalnya" cingir Zani

Sekip diperjalanan pulang ;

"Bi albi! berhenti dulu anterin gue beli itu dulu" ucap Zani

"Gue beliin juga ya! lo yang bayarin" balas Albi

"Oke"

.................

"Makasih bang nih uangnya" ucap Zani

"Makasih mampir lagi ya" ucap Abang penjual siomay

"Iya bang"

...............

"Enak thanks ya Zan" ucap Albi

"Iya"

"btw lo mau bantuin gue gak" ucap Zani

"Bantuin apaan??" balas Albi

"Vlog besok di Caffe Miolle punya bokap gue" ucap Zani

"Oke"

(But Caffe Miolle ane ngarang ya😙)

.....................

Kini terang menjadi gelap...

Kini jam menunjukkan pukul 20:45 wib

"Gabut nih gue" ucap seorang gadis cantik yang tak lain adalah tammy

"Ke kamar Albi deh"

Clek

Tap

Tap

Tap

Tammy berjalan menuju kamar Albi

Tok...tok...tok

"Bi Albi!! ini gue tammy boleh masuk gak??" teriak tammy ala-ala emak-emak nereakin tukang sayur keliling karena belom di kasih uang kembalian
(Canda tukang sayur)

"Masuk" Jawab Albi singkat

"Gue gabut nih ke mall yuk"

"Males" sahut Albi

"Kalo nganterin gue mau gak?" tanya tammy

"Ke mana"

"Ke rumah pacar gue" balas tammy

"Bang Aji maksudnya??" tanya Albi

"Ya iya lah sapa lagi''

"Oke dah gue mau nganterin ka tammy asal nanti gue dibeliin siomay" celetuk Albi

"..."

'Hadeuh kalo gue beliin Albi siomay tar uang gue abis dong, terus tar gue gak jadi ke salon lagi😖😩😞' batin tammy

"Hei kak lo gak kesambet kan" tanya Albi

"Eh...e----itu...anu---ayok..deh berangkat" ucap tammy

"Siomay nya jadi kan?" tanya Albi

"Emm....oke deh"

Kini mereka berjalan beriringan menuju ke garasi mobil dan membawa mobil milik tammy...
Karena tammy yang ngajakin soalnya...

*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*

Sebuah mobil berwarna hitam berhenti disebuah tempat yang cukup dibilang kumuh!
kotor! dan seperti bangunan yang sudah tak terhuni..
berantakan!

Tempat itu adalah sebuah tempat penyekapan untuk seseorang yang spesial bagi Rico.

Dia adalah Albi. Putra bungsunya.

Rico menyiapkan sebuah pistol dengan 5 peluru didalamnya.
Ia juga menyiapkan sebuah kasur yang sudah robek-robek untuk alas terakhir peristirahatan sang putra bungsu.

Rico juga sudah menyiapkan sebuah baju bermerek mahal.
Yang nantinya ia akan menggantikan langsung baju itu kepada sang putra bungsunya.

Rico POV
Albi papa sayang banget sama kamu.
Papa pingin Albi hidup terakhir kalinya hanya melihat wajah papa.
Maafin papa ya.
Papa adalah penyebab kamu jadi memiliki penyakit jantung.
Papa gak mau kamu terus-terusan ngerasain sakit tiap hari jadi papa akan akhiri rasa sakit kamu Albi.
Dengan cara mengirim ke alam kematian.

...........................

Sebuah mobil berwarna putih berhenti di sebuah gedung bertuliskan Mall CINTA PELITA

"Dah yok turun" ucap tammy

"Iya bentar" balas Albi

Mereka berjalan beriringan memasuki mall dan memilih belanjaan sesuka hati mereka

...........

Segini dulu bye

Next part

My Life JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang