PROLOG

9.7K 269 3
                                    

kehidupan Maria berubah 180° setelah kepergian kedua orang tuanya, yang tewas akibat kecelakaan beruntun. karena kedua orang tuanya terlilit banyak hutang akhirnya semua aset yang di miliki orang tuanya habis di sita, dan pada akhirnya situasi itu membawa Maria pada pekerjaan yang tidak di inginkanya.

Menjadi seorang Babby Sister bukanlah hal yang mudah untuk Maria, apa lagi selama ini semua kebutuhan hidupnya saja pelayan yang mempersiapkan semuanya, dan sekarang semuanya telah berubah dalam sekejap. Maria bahkan butuh usaha yang keras agar bisa menjadi seorang Babby Sister. Namun pada akhirnya ada satu keluarga yang mau menerima jasanya untuk mengasuh, tapi Maria tidak tau kalau yang ia asuh justru anak berusia tujuh belas tahun.

"Suster Maria, Alice mau di mandiin, terus pake baju pink yang Alice suka." pinta gadis yang Maria asuh, dan Maria terlihat bingung

"Sus, Ayo mandiin Alice." gadis itu mengoyakan tubuh Maria yang tampak sedang melamun

"Tidak. Mandi sendiri saja kamu sudah besar." tolak Maria, dan wajah Alice berubah kesal

"Mau Alice aduin ke Mama!" ancamnya membuat Maria geram dan pasrah pada permintaan Alice

"Baiklah, cepat masuk ke toilet." Maria merasa dirinya sudah tidak waras, karena mau memandikan Anak usia tujuh belas tahun

Alice masuk ke dalam bathtub dengan baju yang masih melekat di tubuhnya, dan Maria malah terdiam di samping bathtub, melihat Alice yang tidak membuka bajunya dan hanya dia sambil memainkan air. Maria yang tidak tau apa yang harus di lakukanya terus diam di tempat.

"Suster, kenapa hanya diam?" tanya Alice, membuat Maria menatap bingung ke arah Alice

"Memangnya apa yang harus aku lakukan?" Maria justru balik bertanya, karena tidak tau apa yang harus di lakukanya

"Masuk ke dalam bathtub, buka baju Alice dan gosok tubuh Alice dengan sabun, sudah itu saja." Maria membulatkan matanya sempurna mendengar hal itu

"Memangnya harus seperti itu?" Alice hanya mengangguk, dan Maria langsung masuk ke dalam bathtub membiarkan pakaian basah

Tangan Maria membuka baju Alice perlahan menampakkan bra merah yang mencuri perhatian Maria, tapi wanita itu dengan cepat mengalihkan tatapannya. Maria juga menarik rok yang Alice pake, setelahnya Maria hanya menatap Alice tanpa mengatakan apapun.

"Bra dan celana dalamnya harus di buka." kata Alice, dan Maria sontak terkejut

"Tapi aku tidak bisa melakukannya," balas Maria, membuat Alice mengambil tangan Maria, dan meletakkannya di pengait bra yang di pakainya

"Tinggal tarik saja pasti langsung terbuka." bukan hal seperti itu yang tidak bisa Maria lakukan, tapi Alice malah berpikir begitu

"Bukan itu maksud ku, kau sudah dewasa tidak sepantasnya begitu." kata Maria, membuat Alice menunjukkan smirknya

"Itu sudah tugas sebagai seorang pengasuh," balas Alice, membuat Maria hanya bisa pasrah

Maria menarik pengait bra Alice sampai terbuka, menampakkan dua gundukan kenyal yang sangat indah di mata Maria, tapi Maria terus berusaha mengalihkan perhatiannya dari hal itu, setelahnya Maria menarik celana dalam Alice sampai terbuka. Perlahan Maria mengusap setiap sudut tubuh Alice, sampai tangannya tiba di dada Alice, membuat Maria meraat ingin menikmatinya.

"Kenapa berhenti?" tanya Alice, saat tangan Maria berhenti tepat akan sampai di dadanya

"Kamu gosok bagian tubuh mu yang itu." mata Maria memberi isyarat ke arah payudara Alice yang tampak menyembul indah

"Tidak mau, Suster Maria yang harus melakukannya." kata Alice, membuat Maria menelan salivanya dengan susah payah

"Kalau tidak mau biar Alice bilang ke Mama kalau Suster tidak becus menjadi Alice." ancamnya, membuat Maria terpaksa harus menurut, karena ia butuh pekerjaan itu

Maria menggosok bagian dada Alice, mengambil sabun yang terasa begitu manis saat mencium aromanya. Aroma Vanilla, Maria juga menyukai sabun beraroma seperti itu, mengingat Maria pada kehidupannya dulu. Maria terus mengusap sabun ke setiap inci tubuh Alice, sampai kembali tiba di area dada Alice, dan Maria yang merasa gemas memegangnya tanpa sengaja meremasnya pelan.

"Nghh...apa yang Suater lakukan." Maria terkejut mendengar lenguhan Alice, dan perkataannya

"Aku tidak sengaja melakukannya, jangan bilang pada Mama mu atau aku akan kehilangan pekerjaan ini." pinta Maria, yang sangat takut kehilangan pekerjaannya

Alice malah tersenyum, dan membawa kedua tangan Maria ke dadanya, membiarkan Maria merasakan keindahan tubuhnya. Maria sontak terkejut, tapi ia merasakan ada dorongan aneh dari tubuhnya yang membuat Maria meremas payudara Alice yang begitu indah, terlalu larut dalam suasana itu, Maria menyambar bibir Alice, menciumnya rakus.

"Mbhh...aku kehabisan nafas, Sus." Alice mendorong dada Maria pelan, membuat ciuman keduanya terlepas, dan membuat Maria sadar akan kegilaan yang baru saja terjadi

"Ak...Aku keluar dari bathtub saja yah, Alice lanjut mandi sendiri saja." gugup Maria, juga sekaligus takut mendapat masalah

"Ternyata Suster sangat menyenangkan Alice suka." perkataan Alice membuat Maria mengurungkan niatnya untuk keluar dari bathtub

Alice menarik Maria mendekat padanya, tangan Alice membuka satu persatu baju Suster yang Maria pakai, membuat Alice bisa melihat bra Maria, dan dadanya yang tidak terlalu besar, dengan berani Alice melucuti semua pakaian Maria, dan Maria tidak menolak sedikitpun.

"Suster pernah bercinta?" tanya Alice, membuatnya menatap gadis itu, dan mengangguk

"Alice mau merasakan percintaan yang pernah Suster rasakan." Maria menarik tubuh Alice, sampai tiba ada sedikitpun jarak di antara keduanya

"Aku tidur bersama seorang pria." kata Maria, membuat Alice hanya tersenyum smirk

"Tidak masalah, Alice tidak pernah merasakannya." sontak hal itu mengejutkan Maria

Maria tidak bisa menolak permintaan Alice, karena ia juga menginginkannya. Tangan Maria meremas dada Alice, menikmati setiap lekuk tubuh Alice yang begitu indah di matanya. Alice yang begitu menikmati permainan Maria, melenguh di bawah kendali Maria, tapi Alice juga sadar akan satu hal, jika tubuh Maria juga sangat indah, tidak seperti wanita yang datang dari desa seperti yang Mamanya katakan.

"Kau miliki ku!" tekan Alice, membuat Maria tersenyum smirk mendengar kata kepemilikan, dan gadis berusia tujuh belas tahun yang mengatakannya.

"Kau miliki ku!" tekan Alice, membuat Maria tersenyum smirk mendengar kata kepemilikan, dan gadis berusia tujuh belas tahun yang mengatakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

Terimakasih sudah mampir...
Cerita masih fress nih
Sloww update

LOVE MY BABBY SISTER {GxG}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang