Prolog

2 0 0
                                    

2017
Semuanya berawal dari sini.



Haura jasmine Batrisyia,gadis kecil berseragam putih merah dengan mata indah dan bulu mata lentik sedang duduk di depan koridor kelas,dengan sebuah name tag peserta yang menggantung di lehernya.

Perasaan nya sudah lega,karena beberapa detik lalu ia baru saja keluar dari ruangan usai mengikuti lomba.

ia hanya duduk sambil mengayunkan kedua kakinya diatas kursi yang ada di depan ruangan itu.

“halo” ujar seorang laki-laki dengan suara khas anak-anak,kemudian ia menggeserkan tubuhnya mendekati Haura.

“iya”ujar Haura menjawab panggilan anak lelaki itu.

“aku Izam,nama kamu siapa?” ujarnya memperkenalkan diri tanpa mengulurkan tangan.

“Haura jasmine” jawab Haura.

“oh,oke”jawab Izam manggut-manggut.

“kamu kesini sendiri jasmine?” ujar Izam bertanya lagi.

“nggak kok,sama ibu guru” ujar Haura.

“oh,eh,kamu laper nggak?” ujar Izam. kemudian dijawab dengan gelengan kepala oleh Haura.

Izam mengedarkan pandangannya,kemudian ia menangkap satu objek yang menurutnya menarik.

“kamu tunggu disini ya,aku mau beli itu dulu” ujar Izam sambil menunjuk ke arah bapak-bapak dengan gerobak siomay nya.

Haura hanya duduk sambil memperhatikan Izam yang sedang mengantri disana, sesekali Izam tersenyum melihat ke arah Haura.

Haura kecil itu tak sadar,bahwa di kemudian hari anak lelaki itu berdampak cukup besar bagi sebagian hidupnya.

Ia jatuh cinta dengan nya,anak lelaki yang tampan,pemilik suara indah dan baik hati sejak pertama kali Haura bertemu dengannya.











Happy reading 🖤


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BELUM USAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang