"Kesalahan hanya bisa terjadi sekali. Jika pun kau menyesalinya sampai mati, semuanya percuma. Kau harus menerimanya dengan lapang hati karena itu sebuah konsekuensi"
-Riana Ayuni
•
••
• • •
"Galih, kamu bisa kesini lagi besok. Orang tua kamu pasti nyariin kamu, sejak kemarin kamu gak pulang lho! Sekalian kawal anak perempuan, takut ada apa-apa di jalan!" ucap Bunda memperingati.
"Baiklah, aku pulang Bu. Besok aku akan kembali, aku harap Riana segera sadar. Aku tak suka dia terlelap begitu," ujar Galih.
"Berdoalah, sayang. Riana pasti sembuh," jawab Bunda.
"Ya sudah, tante kita pamit ya! Besok kami bakal kembali kesini bareng Galih. Doa yang baik untuk Riana, semoga Allah selalu lindungi dia," ucap Renata mewakili.
"Iya, kalian hati-hati ya di jalannya! Jangan ngebut-ngebut!" seru Bunda memperingati.
"Iya bunda," jawab mereka bersamaan kemudian melenggang pergi meninggalkan tempat itu.
Sedangkan Bunda, ia menatap cemas dari luar anaknya yang tak kunjung bangun dari komanya. Entah kapan anaknya akan kembali tertawa bahagia lagi bersama dengan teman-temannya.
"Bun, ada yang dikhawatirin?" tanya Hans cemas menatap bundanya.
"Iya, Hans. Kapan Riana bangun? Ini sudah terlalu lama," ujar Bunda sedih.
"Sabar, Bunda. Riana akan segera sembuh, dokter segera mencarikannya hati yang sempurna untuk Riana. Percayalah, dia akan baik-baik saja setelah ini," ucap Hans.
Bunda hanya bisa mengangguk dan merengkuh anak laki-laki sulungnya itu. Dekapannya serasa sama seperti pelukan suaminya yang sudah lama meninggalkannya dari dunia. Ia merindukan keberadaannya.
-Never The End-
Keesokan harinya, sekolah masih diadakan 50% tatap muka. Sisanya, harus disesi bagian siang. Tidak bisa sepenuhnya.
Kala itu, Laura melihat Syakira yang berangkat ke sekolah setelah dirinya pulang. Dan orang yang mengantarnya kali ini adalah Rio, kekasihnya. Padahal, dulu Syakira selalu pergi kemanapun bersama dengan Renata karena rumah mereka searah.
Dari jauh, tampak Syakira sangat bahagia dengan candaan Rio. Mereka semakin dekat, namun hubungan pertemanan mereka semakin renggang. Bahkan, Syakira tak melirik sama sekali kala Laura melewati dirinya tepat di hadapannya.
"Sayang, kamu kok gak nyapa Laura?" tanya Rio.
"Biarin ajalah, dia sendiri yang bilang udah gak butuh aku, kok!" seru Syakira masa bodoh dengan keberadaan Laura yang kesepian karena Riana tak ada disampingnya.
"Lho, jangan gitu! Dia temen kamu, lho!" sahut Rio.
"Udahlah sayang, mereka juga gak peduliin aku. Kalo peduli, mereka bakal ngertiin posisi aku. Bukan malah ngejauhin aku," ucap Syakira kesal.
"Hm, yaudah serahmu aja. Gih, masuk! Takutnya kamu telat yang ada," suruh Rio.
"Yaudah, ketemu nanti ya sayang!" sahut Syakira kemudian melayangkan kiss flynya kepada Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never The End
Teen FictionRara, Riri, Rere dan Sasa adalah sahabat. Mereka sering melakukan semua kegiatan bersama. Menjalani hari-hari suram dan menyenangkan bersama. Namun, pada suatu hari terjadi kejadian yang menimpa Sasa dan Riri. Sasa yang memiliki kekasih toxic bern...