10 : 21
_______Kini Jira berada dikampus, setelah tadi pagi dia disibukkan dengan urusan dapur.
"Kok masuk si kekampus?, kenapa engga dilibur aja?."
"Pelan-pelan Hara, jika ingin bertanya."
"Aku kekampus karena aku bosan dirumah, lagipula lebih menguntungkan jika aku kekampus." Hara mengangguk paham.
"Tapi kenapa kok Yoongi engga nganterin kamu? Belum bisa nerima yaa dia?,"
"Mungkin."
"Aku juga tidak ingin memaksa keadaan, aku memang istrinya, dimata agama dan juga negara. Tapi jika dia mencintai yang lain aku bisa apa."
"Kau mencintai Yoongi?," Jira menggeleng.
"Lalu kenapa kau berkata seperti itu?,"
"Begini maksudku, aku membiarkan Yoongi melakukan apa saja, mau dia menghamili kekasihnya atau apa terserah dia, tapi jika hubungan dia diketahui oleh keluarga, aku angkat tangan dengan berkata 'aku tidak tau'."
"Lalu, kalau dirimu?,"
"Aku akan tetap menjalani peranku sebagai istri, menyiapkan semua keperluannya, dan tidak mengkhianati pernikahan kami dengan tidak berhubungan dibalik status diriku."
"Tapi apakah tidak sulit Ji?,"
"Sulit, sangat sulit. Begini perumpaannya, kau memiliki barang yang sudah kau beli dengan cash tapi barang itu diambil alih oleh orang lain, dan dirimu terus berusaha menjaga barangmu itu meskipun kau tidak pernah bermain dengan barang itu."
Hara menghela nafas berat. "Datang padaku kalau kau sudah tidak kuat lagi."
Jira hanya mengangguk lalu tersenyum, Hara memang bar-bar tapi jika sudah begini dia akan ikut sedih.
Sekitar 7 meter dari jarak Hara dan Jira, disana terdapat Yoongi dan Hanna yang sedang tertawa bersama Taehyung, Jimin dan juga Jungkook.
"Tuhh engga mau samperin mereka?," Jira menggeleng.
"Tidak, lebih baik aku disini kan."
"Tapi semua orang yang ada dikampus ini tau tentang statusmu dan Yoongi."
"Aku tau."
"Lalu begini reaksimu?,"
"Lalu aku harus bagaimana? Aku tidak punya hak, Hara."
Hara mengebrak meja sehingga semua atensi terarah pada Jira dan Hara. "Maaf, maaf." Jira membantu Hara untuk kembali duduk.
"Tenanglah, aku tidak papa. Lagipula ini masih awal."
Jira mengusap lengan Hara."Jika nanti aku sudah mulai menerima dia, mungkin saat itu aku akan mulai bertindak." Tambah Jira.
17 : 44
_______Jira kini sedang sibuk memasak makan malam, dia memasak beberapa macam makanan.
"Dia belum pulang, aah terserah dia saja." Jira kembali menyibukan dirinya dengan memasak.
Setelah memasaka sekitar 2 jam an, akhirnya makanannya pun selesai.
Jira menata makanannya dimeja makan, lalu makan sendiri dengan tenang, dia tidak terlalu memikirkan Yoongi.
Jika nanti Yoongi pulang dengan keadaan lapar, dia hanya akan memanaskan makanannya kembali kan, pikir Jira.
Jira makan sambil mengetik dilaptopnya untul laporan yang akan dia kirim pada dosennya.
Selesai makan, Jira mencuci piring bekas makannya lalu bersiap menuju caffe tempat dia kerja.
Hari ini adalah hari liburnya, tapi dia dipanggil karena caffe sedang rame dan suasana tak terkendali karena pelayan caffe masih terbatas.
Setelah bersiap dengan memakai baju tebal dan tak lupa syal pemberian kakaknya, Jira pun berangkat tak lupa dia sudah mengunci pintu rumahnya.
Diperjalanan Jira sangat menikmati pemandangan malam, dia merasa sedikit lebih tenang.
Sekitar 20 menitan dia pun sampai dicaffe tempat dia bekerja, dan benar saja caffe dalam keadaan sangat ramai.
Jira langsung bersiap dan mulai melakukan pekerjaannya.
Senyum Jira selalu terpatri diwajah manisnya, dengan rambut dicepol juga poni tipis dengan pipi tembam membuatnya terlihat sangat manis dan lucu.
"Selamat menikmati." Jira berucap setelah meletakkan makanan dan minuman pelanggan.
Jira berjalan dengan santai, tubuh kecilnya yang sedikit berisi membuat dirinya jadi pusat perhatian para pria dicaffe tersebut.
"Terimakasih sudah mau datang, semuanya terkendali saat dirimu datang." Taehyung duduk disamping Jira.
"Iya. Aku juga bosan dirumah sendirian."
"Apa Yoongi hyung tidak ada dirumah?,"
"Tidak." Singkat Jira.
"Aku malas menunggunya, lagipula dia hanya pulang untuk mandi saja setelah itu dia kembali pergi." Tambah Jira.
"Lahh tapi kata hyung, dia pulang."
"Seharian ini dia hanya pulang untuk mandi."
Taehyung mengangguk-anggukan kepalanya paham.
"Sudahlah jangan bahas dia. Aku malas." Taehyung hanya tersenyum menanggapi ucapan Jira.
______________________________________
Makasihh banyak buat kalian yang masih mau
Nungguin cerita ini..♡Jangan lupa vote sama komennya yaa-!!
Jangan jadi silent readersSehat-sehat kalian papaii
♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Like Us || Min Yoongi
Фанфик[FOLLOW DULU, BARU BACA] Tentang dua orang yang dipertemukan disebuah universitas ternama. Lalu dijodohkan karena memang sudah direncakan sejak dulu. **** Cerita kedua, semoga suka. maaf kalo penulisannya masih belum rapih