25

524 49 4
                                    

Skip



Tim kaizo dan kokotim telah sampai di tapops.

Sesampainya di tapops (y/n) langsung di bawa ke ruang perawatan.

Skip


Diruang perawatan

Tangan (y/n) sudah di pasangkan infus,dokter juga sudah memeriksa tubuhnya.

Kokoci:"Dokter,bagaimana keadaan (y/n)?."

Dokter:"aneh sekali,tidak ada satu lukapun di tubuh (y/n),sepertinya serangan medusa tidak mempan padanya."

Tarung:"lalu kenapa dia bisa pingsan?."

Dokter:"aku tidak tahu pasti."

Dokter:"kalau begitu aku permisi."

Dokter tersebut keluar ruangan diikuti tarung dan kokoci.

Tak lama kemudian klen,eja,steaven dan kaizo masuk ke ruang perawatan.

Klee:"woi,kak!,jangan lah kau mati dulu,masih ada utang kau sama bibik kantin."

Steaven:"ntah  kakakmu tu aneh,abis gelud malah turu."

Eja:"oi—."

Perkataan eja terpotong karna panggilan dari kokoci.

Eja:"ada apa?."

Kokoci:"aku harap kalian ke ruangan ku sebentar,ada yang aku ingin bicarakan."

Eja:"baik."

Kokoci:"kaizo,kau tetap disitu,kau akan menjaga (y/n) sampai ia bangun."

Kaizo:"baik."

Klee:"eish,baru mau jenguk kakakku yang laknat ini,eh udah diapanggil aja."

Alam bawah sadar (y/n)

(Y/n) mendengar perkataan adiknya itu di alam bawah sadar

(Y/n):"adek laknat emang."

Octogram:"dah jom lanjut main catur."

(Y/n):"gas."

Back

Klee,eja,steaven keluar meninggalkan kaizo dan (y/n) di ruangan.

Kaizo  melepas topengnya dan juda sarung tangannya, kemudian duduk di kursi yang tepat di samping ranjang (y/n).

Kaizo menatap muka (Y/n).

Tiba tiba muka kaizo menjadi memerah.

Kaizo:"cantiknya kelewatan."(batin)

Lama kelamaan karena bosan,kaizo meletakkan kepalanya di renjang eh malah ketiduran.

Skip

Tengah malam,sekitar pukul 11:56

(Y/n) siuman dari pingsannya.

Ia melihat sekilinng sampai alhirnya ia melihat kaizo yang ketiduran dengan keadaan kepalanya yang ia letakkan di atas ranjang.

(Y/n):"lah,malah tidur disini."

(Y/n):"hei kaizo."

(Y/n):"tidak ada jawaban,sepertinya tidurnya pulas."

(Y/n):"tapi,siapa yang bisa tidur dengan kondisi begini."

(Y/n):"apa dia kelelahan?."

(Y/n) Duduk dari posisi tidurnya.

(Y/n):"apa punghungnya nggak pegel?."

(Y/n):"beuh,kalo gua tidur kayak gini,udah encok gua seminggu."

(Y/n):"kaizo."

(Y/n) sedikit menggoyangkan tubuh kaizo agar terbangun.

Tapi percuma kaizo masih di dalam mimpinya,suara dengguran pelan juga terdengar darinya.

(Y/n):"kaizo!."

(Y/n):"masih nggak bangun."

(Y/n):"muehehe."

(Y/n):"bikin dia salting ah."

(Y/n) mengelus kepala kaizo lembut.

(Y/n):"kaizo bangun,nanti pegel kalo tidurnya posisinya kayak gini."

Dan ajaib kaizo terbangun dari tidurnya.

Kaizo buru buru memperbaiki posisinya.

(Y/n):"pules?."

Kaizo:"jam berapa ini?."

(Y/n):"sekitar jam 11."

Kaizo:"maaf,aku akan kembali ke kamar,lagi pula kau sudah bangun."

Saat kaizo hendak berdiri,tangannya di tarik oleh (y/n) sehingga kaizo hilang keseimbangan dan tak sengaja menimpa tubuh (y/n)

Mengetahui hal itu wajah kaizo langsung memerah.

Melihat wajah kaizo yang memerah (y/n) tertawa,karena baru kali ini ia melihat seorang kaizo merona.

Kaizo buru buru bangun dan membuang mukanya.

(Y/n):"hahahaha,maaf."

(Y/n):"duduk lah."

(Y/n) memberi isyarat agar kaizo duduk di sebelahnya,dan kaizo menuruti hal itu.

Kaizo memberikan ekspresi bertanya kepada (y/n)

(Y/n):"aku ingin membahas kedua orang tua mu."

Memdengar hal itu kaizo langsung kaget.

(Y/n) mengeluarkan sebuah surat dari sakunya.

(Y/n):"aku tidak tau apa isinya,tapi aku dipercaya ayahmu untuk memberikannya padamu."

Kaizo menerima surat itu kemudian membacanya.

Selesai membaca surat itu,wajah kaizo langsung berubah menjadi sedih.

Perlahan lahan kaizo meneteskan airmatanya.

(Y/n):"hei,kau......apa isi suratnya seburuk itu?."

Air mata kaizo sudah tak terbendung,sedangkan (y/n) masih bingung,ia tak pernah melihat kaizo menangis sebelumnya.

(Y/n):"eh."

Reflek (y/n) memeluk kaizo dan membelai rambutnya,berharap kaizo bisa lebih tenang.

Kaizo menenggelamkan kepalanya di bahu (y/n).

Air mata kaizo membuat bahu (y/n) menjadi basah.

(Y/n):"hei,apa seorang kapten di ijinkan untuk menangis?."

(Y/n):"kapten kaizo,sang pemberontak legenda,apakah dia selemah itu?."

Memdengar perkataan (y/n) ia teringat dengan perkataan ibunya.

"Kaizo,apakah kau selemah itu?."

Kaizo:"ya,dia memang selemah itu,bahkan dia tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk adiknya."
























































































Maksmana:"tidak akan."

kaizo & reader storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang