3

12 4 2
                                    

Adila turun dari motor Adit. Ia tampak bersemangat karna berangkat bersama sang pujaan hati. Hari Senin yang menyenangkan. Ya, walaupun hari ini akan diadakan ulangan tapi tak apa. Setidaknya Adila sudah mengisi tenaganya dengan bertemu dengan mas crush.

Adila berjalan memasuki gerbang sekolah sambil bersenandung ria.

Tidak perlu heran, Adila ini memang merupakan anak yang ceria dan mudah akrab dengan orang lain. Istilahnya social butterfly.

Diperjalanan menuju ruangannya, kerap kali Adila menyapa anak anak yang ia lewati.

Sesampainya di ruang ulangan, Adila segara duduk pada bangku yang memang sudah diatur sedemikian rupa oleh pihak sekolah.

Kebetulannya lagi ia duduk persis dibelakang Widya. Senyum sumringah terbit diwajah cantiknya. Ia bisa bertanya pada Widya bila mengalami kesulitan nanti.

Tak lama kemudian Widya terlihat memasuki ruangan dengan wajah berseri-seri. Adila bukannya tidak tahu alasan teman sekelasnya itu terlihat beda hari ini.

Tentu saja karna Ansa.

Memang siapa lagi? Pikirnya.

Widya duduk dikursinya dan menoleh sekilas pada Adila. "Hai Dil," sapanya.

Adila melotot kaget. Tidak biasanya seorang Widya menyapa orang duluan.

Kesurupan kah?

"Sehat wi?" Tanya Adila.

Widya menyeritkan bingung, "Sehat."

Adila terdiam beberapa saat, lalu menjentikkan jarinya. "Aha! Gue tau nih kenapa lo nyapa gue duluan." Ucap Adila semangat.

"Apa?"

Adila tersenyum jahil, "Pasti gara gara Ansa kan? Hayoloh... Mau nanya apa tentang Ansa? Tanya tanya aja yuk!"

Widya ikut tersenyum, "Nanti ajalah bahasnya. Sekarang ulangan dulu."

"Oke!" Seru Adila sambil membentuk jarinya menjadi simbol 'ok'

🦋🦋🦋

Ditengah berlangsungnya ulangan, siswi disamping Widya tampak mengalami kesulitan. Akibatnya membuat konsentrasi Widya dalam mengerjakan soal ulangan terganggu.

Widya menghela nafas pelan lalu menoleh ke arah siswi yang ia ketahui merupakan teman sekelasnya juga. Bernama Firda.

"Ada kesulitan?" Tanya Widya pelan.

Firda menatapnya, "Tolong Wi, jawaban no 13 nih apa?" Tanyanya dengan memasang muka melas.

Widya mengecek soalnya lalu menjawab, "C."

"Ada lagi?" Lanjutnya.

"No 25, 34, sama 39 belum." Jawab Firda jujur.

Ya mau gimana lagi? Nolak? Oh tentu tidak akan!

Mumpung dikasih jawaban gratis yakan Fir.

Widya akhirnya menyebutkan jawaban dari soal soal yang belum Firda kerjakan.

Tanpa keduanya sadari, itulah awal mula pertemanan mereka akan dimulai.

Sedangkan disisi lain, Adila tampaknya tenang tenang saja mengerjakan ulangannya. Tentu saja karna ada contekan yang ia kantongi sejak awal.

🦋🦋🦋

Widya bangkit dari kursinya menuju keluar ruangan karna telah selesai mengerjakan ulangannya. Kebetulan ia melihat Audy sedang jalan bersama teman sekelasnya. Ohiya! Audy dan Widya ini berteman sejak SMP, namun keduanya memilih jurusan yang berbeda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRIENDSHIT (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang