Leo dan Kompas Anehnya

10 5 3
                                    

2000, Kota Balaivia.

Di negara Kalingkana, ada peperangan antar daerah. Peperangan itu sering terjadi, hingga pada salah satu peperangan mereka..

Seluruh warga, warga Kota Balaivia dan Kota Glenkara, berbondong-bondong bersembunyi di tempat aman, karena perang antar daerah Balaivia dan Glenkara terjadi kembali!.

Semuanya berlari tak tahu arah, terserah kemana saja, yang penting aman. Saat sudah pada berhamburan melarikan diri, didekat tempat terjadinya perang ada bocah laki-laki, namanya Leo.

Leo berlari ketakutan, karena dia terpisah dengan Ibunya. *Tek* saat Leo berlari, Leo merasa menginjak sebuah benda keras kecil. Diambilnya benda itu, bentuknya seperti kompas, namun tidak familiar.

Saat dibalik, ada sebuah tombol yang entah apa kegunaannya itu. Karena Leo berpikir jika dia berada disana dan menatap benda yang tak familiar itu, bisa-bisa dia terkena ledakan bom dia pun berlari.

Leo berlari ke tempat yang biasa dia dan keluarga, atau tetangganya singgahi saat terjadi perang ini sebelum-sebelumnya.

Dan benar saja, Ibu, Ayah, dan Kakak Leo berada disana. Leo berlari kearah mereka, ya biasa seperti anak lima belas tahun ketika dipanggil.

"Ayah, Leo tadi hampir terkena perang," cerita Leo membuat keluarganya, bahkan tetangganya kaget.

"Astaga, serius Leo?" Tanya Ayah Leo-Juna memastikan ucapan anaknya.

"Iya Ayah, tadi Leo menginjak sesuatu, lalu Leo berhenti disana, padahal dekat sekali dengan tempat mereka berperang, waktu Leo sadar, tiba tiba sudah ada suara bahwa mereka telah benar-benar mulai berperang," jelas Leo membuat semuanya panik.

"Astaga Leo, kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Yena-Kakak perempuannya.

"Leo tidak apa-apa, tapi Leo menemukan ini," balas Leo, lalu mengeluarkan benda unik itu dari saku bajunya.

"Itu apa Leo?" Tanya Lana-Ibu Leo bingung, sudah 20 tahun dia tinggal di daerah ini, tidak pernah ditemukan benda seperti itu.

"Leo tidak tahu, tapi tadi Leo menemukan ini dikawasan mereka berperang," balas Leo.

"Kamu simpan saja Leo, siapa tahu bisa dipakai, entah untuk apa," ucap Juna.

"Siap Ayah," balas Leo, kemudian memasukkan kembali benda itu kedalam saku kemejanya mungilnya.

★★★

Setelah berita perang itu mereda, orang-orang, termasuk keluarga Leo kembali kerumah masing-masing.

Leo menyimpan benda aneh itu di laci kamarnya, dan berniat tidak membukanya lagi untuk selama-lamanya.

Leo sengaja memasukkan benda asing itu di laci yang tidak terjamah agar dia tidak menemukan benda itu lagi.

★★★

2025, Kota Balaivia.

"Tidak terasa sudah 15 tahun aku meninggalkan kota ini," ucap seorang lelaki berumur kisaran 28-30 tahun menatap kota Balaivia, kota yang ditinggali oleh Leo.

Lelaki itu berjalan mendekati rumah Leo. Dia mengetuk pintu rumahnya dan.. tidak ada jawabannya. Dia memasuki rumah bermodel Belanda itu, dan terjatuh dalam nostalgia.

"Fotoku bahkan masih ada disini," gumam lelaki itu.

"Bagaimana ya, kabar kamarku?" Lanjutnya lalu memasuki kamar Leo.

"Astaga, kamar ini benar-benar terbengkalai," kagetnya dengan raut wajah jijik.

"Hachu!" Lelaki itu bersin, benar-benar bersin.

Leo dan Kompas Anehnya (Cerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang