Pada suatu malam di gelarlah pesta yang sangat meriah karena memperingati seorang pangeran kedua sedang melaksanakan acara pertunangan nya Pangerang tersebut bernama Claude De Alger Obelia dan tunangannya bernama Penelope Judith
Acara yang sangat megah dan ramai yang dimana kedua orang tersebut saling bertukar cincin, Anastacius De Alger Obelia yang merupakan kaisar dari kerajaan obelia dan kakak tiri dari Claude mendekati adiknya tersebut
"Selamat atas pertunangan kalian" Anas menepuk pelan bahu adiknya dengan senyuman lebar
"Terima kasih yang mulia telah menyempatkan untuk datang ke acara kami" Claude memberikan jawabannya dengan sangat sopan meski Anastacius adalah kakak nya
"Terima kasih yang mulia" di ikuti Penelope yang memberikan ucapan terima kasih kepada kaisar obelia tersebut
"Argghh kalian ini terlalu sopan di hadapanku, kita adalah keluarga kenapa harus begini" Anas menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Sebaiknya yang mulia fokus untuk mencari pendamping hidup dulu baru kita bisa berbicara dengan santai" Penelope menyindir sang kaisar yang jomblo tersebut
"Apa maksudnya penelope _- banyak wanita yang mau bersama ku tetapi aku tidak tertarik" Anas melipat tangan nya seakan tidak mau nerima kenyataan bahwa dirinya jomblo
"Yang dikatakan penelope benar kakak, kau sudah menjadi kaisar tetapi tidak memiliki pendamping" Di lanjut kan oleh Claude yang menyeringai membela sang tunangan nya tersebut
"Hahh kalian ini sudah lah! Aku ingin melihat acara tarian saja dari pada melihat kalian disini" dan pada akhirnya Anas pergi dari kedua couple tersebut
Hall yang sangat ramai di sertai sorakan para bangsawan yang menikmati acara tarian yang di tarikan oleh tempat siodona yang sangat terkenal itu
Anastacius mendekati kerumunan itu dan melihat seorang wanita sedang menari dengan indahnya, tariannya membuat orang orang masuk dalam dunianya
Anastacius terpukau, setiap lekukan tarinya tidak dapat lepas dari mata Anastacius
'apa ini di sebut cinta pandangan pertama..'
Dia benar - benar jatuh cinta pada sang penari dari siodona
Setelah selesai dengan tarian wanita tersebut, Anastacius mendatangi wanita tadi sambil membawa setangkai bunga mawar
"Penampilan anda sangat indah nona peri" Anastacius menyembunyikan bunga mawarnya di belakang tubuhnya
"Terima kasih- AAA maaf di mana sopan santun saya, Salam berkat matahari obelia" wanita itu gugup karena dia tidak menyangka kaisar obelia mendatangi dirinya
Anastacius sekarang mengeluarkan setangkai mawar dan memberikannya ke diana "tidak perlu sesopan itu sekarang kita hanya berdua, dan ketika saya melihat nona peri, nona peri mengingatkan saya dengan bunga mawar, sangat indah"
Kata - kata Anastacius membuat wanita itu tersipu malu muka nya semerah tomat, dia mengambil bunga mawar dan menggenggam nya dengan hati - hati
"Terima kasih yang mulia, anda juga sangat memukau.." wanita itu langsung lari dari sana dia tidak bisa menahan malunya lagi kali ini
"Yahh nona peri sudah pergi, padahal aku belum menanyakan namanya, akan kupastikan akan mendapatkan namanya setelah ini" anas merapikan rambutnya dan cabut dari sana
tanpa disadari ada seseorang yang mengintip mereka berdua dari jauh ''seharusnya dia menjadi milikku'' lirihan orang itu sedikit kesal dan dia segera pergi dari sana
saat telah usai acaranya anas langsung bergegas kekamarnya dan merebahkan dirinya dikasurnya tersebut ''aku ingin menemui dirinya'' ucap anas dengan nada pelan
dia ingin tertidur tapi tidak bisa karena dia masih memikirkan wanita tersebut dan sepanjang malam dia tidak bisa tidur hanya karena seorang gadis
dan di pagi harinya saat anas ingin sarapan pagi di ruang makan istana dia memiliki kantung mata dan di notice oleh claude ''apa tidurmu nyenyak kak?'' ucap Claude
Claude menatap anas khawatir dan anas tidak mengambil pusing ''aku tidak apa apa claude hanya memikirkan penari siodona semalam'' ucap anas
Claude sekarang hanya diam dan tidak melanjutkan pertanyaan tadi anas yang meras aneh dengan adiknya memilih diam dan melanjutkan sarapannya
selesai sarapan anas mendatangi seseorang dan bertanya sesuatu '' hei felix apa kau tahu tentang penari siodona semalam?'' ucap anas
''maksud yang mulia nona diona?'' ucap felix
JACKPOT akhirnya anas mengetahui nama peri semalam yang ia cari
''ohh namanya diana, felix bisakah kau bantu aku untuk mengundang nona diana untuk minum teh bersamaku'' ucap anas yang menepuk pelan bahu felix
felix hanya mengangguk dan segera pergi dari sana, dia langsung melaksanakan perintah sang kaisar
''akhirnya bisa bertemu dengan nona peri nanti, aku tidak sabar'' ucap anas
___________________________________________
mwehehe halo readers dengan author disini
Author hanya memperlihatkan prolog saja chapter selanjutnya apa masih mau tentang mereka atau langsung anaknya?
Tolong beri pendapat kalianAnd author masih melanjutkan kedua fanfic author jadi mohon bersabar jika keterlambatan dalam upload fanfic ini
Disclaimer! Ini hanya fanfic gess jdi jangan beranggapan yang egk egk tentang ini fanfic author hanya mengeluarkan haluan author saja
Oke mungkin sampai disini aja jangan lupa vote cerita ini
See you next time readers!
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO IS MY FATHER [ WMMAP ]
FanfictionBagaimana jika pasangan dari kedua ayah tersebut berubah? "Yang mulia aku ingin kau menyayangi anak ini sebagaimana aku menyayangimu" "Diana.. aku akan menyayangi nya dengan segenap jiwaku jadi kumohon bertahan lah sampai hari itu tiba" ___________...