Chapter 8

1.1K 214 33
                                    

Long time no see, everyone! Lately things have been pretty hectic for me so thank you for waiting patiently. Kadang writers block muncul gitu heehe
.
OK LETS BEGIN
.
Happy reading <(") mwack
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.

"Bercanda, deh."

Sebelah kanan pundak Hobin dimana tangan Sungjoon bertengger tiba-tiba menjadi kaku. Percaya bahwa Sungjoon tidak baru saja mengatakan itu, Hobin tertawa gugup dan mencari mencoba menatap ke pria yang jauh lebih tinggi darinya itu.

"Eh? Apa yang kau mak---"

Kata-katanya terhenti setelah melihat wajah Sungjoon yang sedang menatapnya tajam seraya menampilkan seringaian lebar. Sekujur tubuh Hobin bergetar hebat melihat sosok 'lain' dari Sungjoon di hadapannya ini.

Sungjoon kembali tertawa, membuat kedua manik biru gelapnya itu bersembunyi dibalik lipatan matanya. "Aku bercanda. Mana mungkin aku mengkhawatirkan si pembuat onar itu." Ucapnya singkat sambil mengangkat kedua bahunya dengan cepat.

"Dari dulu Taehoon itu sulit untuk dikontrol. Bocah sombong itu memang suka tidak tahu diuntung. Berbuat seenaknya tanpa memikirkan konsekuensi yang akan datang... Hukuman yang ia dapatkan itu bahkan tidak sebanding dengan sikap keras kepalanya."

Hukuman?

Sungjoon menghela napas panjang, namun di wajah terpatri seringaian lebar serta kekehan kecil yang mengisi indra pendengaran Hobin.

"Jika saja Ia bukan favorit CEO... aku mungkin sudah keluar dari lingkaran setan ini."

Tanpa ditodong penjelasan lebih lanjut, Sungjoon kembali melanjutkan perkataannya. "Hei, kau tahu kenapa PTJ grup masih ada sampai sekarang? Itu semua karena pacarmu itu. Dengan fanbase yang banyak, pengusaha dan investor mana yang tidak akan tergoda dengan keuntungan yang bisa diraup? Hahaha."

Setelah mengeluarkan gelak tawa yang terdengar sangat terpaksa itu, wajah Sungjoon langsung kembali menjadi datar dalam seperkian detik. Deretan giginya ia gemertakkan dan kedua alisnya mengkerut seraya aura wajahnya berubah menjadi kelam.

"Dan bajingan itu seenaknya saja memanggilku hipokrit." Ucapnya dengan nada rendah, berhasil membuat Hobin merinding. "Tidakkah ia sadar bahwa dirinya yang paling bermasalah disini? Kepar*t." Umpatnya, terlihat sedikit urat yang tercetak jelas di dahinya.

Karena Hobin tidak tahu harus memberi respon apa, pandangannya ia alihkan ke lantai di bawahnya. Otaknya bekerja keras untuk mencari tahu apakah ia sedang bermimpi atau bukan saat ini.

Masalahnya, Baek Sungjoon, Leader yang diakui semua orang itu sedang... membicarakan salah satu membernya dengan penuh kebencian.

Baek Sungjoon yang selalu terlihat sempurna, karismatik, dapat memimpin para membernya dengan baik, dan penuh wibawa itu merupakan salah satu faktor kenapa Hobin bisa menjadi salah satu fans PTJ grup.

Rasa respectnya sangat tinggi kepada Sungjoon karena ia ingin sekali bisa menjadi Sungjoon yang terlihat elegan dan halus setiap mulutnya ia buka. Baek Sungjoon yang selalu dielu-elukan fans serta non-fans karena sikapnya yang sangat lembut dan penuh perhatian kepada fansnya.

Namun, apakah Baek Sungjoon yang selalu ia lihat di TV dan di media itu sama dengan Baek Sungjoon yang sedang berdiri di hadapannya ini?

"Ah gawat," Sungjoon menutupi mulutnya, memasang wajah terkejut—yang entah kenapa terlihat sangat palsu— kepada Hobin. "Aku tanpa sadar mengeluarkan isi hatiku." Ucap Sungjoon polos tanpa nada bersalah sedikitpun. Sungjoon tersenyum kecil sambil melirik Hobin yang tiba-tiba terlihat ciut di hadapannya.

Oh My Idol!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang