1. Asrama

9 4 0
                                    

Memulai sesuatu yang baru ternyata tidak semenakutkan yang selama ini di pikirkan.

***

Hal yang selalu terlintas di dalam benak ku, akhirnya menjadi kenyataan.

Sekolah yang jauh dan tinggal di asrama.
Mungkin bagi beberapa orang itu adalah keinginan yang sangat konyol.
Karena, tinggal jauh dari orang tua menurut mereka adalah hal yang susah.
Tapi... bukankah itu akan menolong kita agar menjadi seseorang yang mandiri dan lebih mengerti hal-hal yang mungkin tidak pernah terjadi, saat kita tinggal bersama orang tua?.

Nama ku Inaira Evani, biasanya orang-orang memanggil ku Naira. Aku baru menyelesaikan bangku SMP ku dan saat ini aku dalam perjalanan menuju asrama tempat tinggal baru ku  selama SMA mulai hari ini sampai 3 tahun yang akan datang, semoga saja aku betah.

Ku harap Ekspektasi ku sesuai.
keluar dari rumah, kenal orang baru, ganti nama panggilan pasti enak banget.

Sekarang kami mulai memasuki daerah yang cukup asing buat ku, sebenarnya aku juga tidak tau di mana aku akan bersekolah karna yang ku tau hanya nama tempatnya saja.

Di saat libur kelulusan, ayah ku menanyakan dimana aku ingin melanjutkan SMA, aku memberi tahu ayah  kalau ingin melanjutkan SMA di sekolah yang berasrama.
Ayah hanya memberi dua pilihan sekolah yaitu SMA Armatera dan SMA Agrawagapa
Di antara dua sekolah itu yang ku tau hanya satu yaitu SMA Armatera, tanpa basa basi aku langsung memantapkan diri memilih SMA Agrawagapa.
Walaupun aku tidak tau di mana letak sekolah nya setidaknya di brosur sekolah yang diberikan ayahku, tertulis aturan-aturan yang tidak begitu berat jika di bandingkan dengan SMA Armatera, yang memiliki sistem pembelajaran dan aturan di asrama yang terkenal sangat ketat.

Setelah berbincang dengan ibu asrama. Orang tua ku pun berpamitan pulang ke pada ku.
Saat mereka melambai kan tangan, jujur air mata ku hampir menetes dan aku berpikir jika pilihan ku tinggal di asrama adalah suatu kesalahan.
Aku masuk ke dalam gedung asrama dan berjalan mengikuti ibu asrama yang akan menunjukkan dimana kamar ku.

ternyata yang tiba di asrama hari ini adalah murid-murid yang baru mendaftar di sekolah ini mulai dari kelas 7 dan kelas 10.

Saat tiba di kamar yang di tunjuk ibu asrama, aku sedikit kaget karna banyak sekali orang di kamar itu bahkan lebih dari kasur yang di sediakan dan kelihatannya juga mereka sudah saling mengenal bahkan sudah ada yang saling kejar-kejaran.

Aku sedikit menundukan kepala sambil sedikit tersenyum kemudian berjalan ke arah tempat tidur tingkat yang di sediakan, dan tempat tidur ku di tingkat ke 2 karna yang di bawah ku adalah murid kelas 12.

Aku mengangkat barang-barang ku ke kasur. kemudian mulai menyusun pakaian ke dalam lemari yang di sediakan.
Tiba-tiba kurasakan ada seorang yang sedang menaiki tangga Kasur ku, saat ku menoleh dia langsung mengambil salah satu buku yang ku bawa sambil tersenyum ke arah ku.

"Nama ku Theresia kalau nama kamu?"

"Kamu dari mana?"

"Kamu nangis ya tadi? Soalnya ku liat pas ibu asrama panggil kamu, kamu seperti mengelap mata mu."

Ujarnya penuh tanya sambil duduk di kasur ku.

Huh banyak bicara, ujar ku dalam hati.
Walaupun aku juga banyak bicara tapi aku jarang mau memulai sesuatu duluan, dan lebih memilih menjadi seseorang yang sangat banyak bicara saat bersama orang-orang yang aku sukai.

Aku rasa mungkin dia bisa menjadi teman ku, lagian juga perbedaan bukan penghalang kan.
Akhirnya aku menjawab tanpa ragu pertanyaan perempuan  dengan rambut yang di cat merah ujungnya, dan mata yang di rias serba hitam seperti penyanyi rock.

"Nama aku Evani dari Okamoto."

cukup lama berbincang ternyata percakapan kami larut begitu saja, yang awalnya sedikit canggung sekarang malah sudah bisa bersenda gurau.

Setelah selesai berberes, aku dan Theresia turun dan berjalan ke arah dapur.
Sambil menemani ku menaruh peralatan memasak yang ku bawa, karna di asrama ini seluruh penghuni asrama memasak makanan nya sendiri.

Aku kelelahan karena barang yang ku bawa terlalu banyak, untungnya aku membawa makanan dari rumah jadinya aku tidak perlu repot memasak hari ini.

Ternyata orang-orang yang ramai itu bukan tidur di kamar ku.
Mereka hanya datang melihat lihat kamar kemudian duduk sambil bercerita.

***

5.10 WIB

Aku bangun untuk menyiapkan makanan untuk ku sarapan, padahal sudah biasa masak di rumah tapi ini pertama kali nya aku memasak untuk diri ku sendiri dan hanya untuk ku.

Aku bersiap-siap untuk kegiatan MOS hari ini, aku mengenakan pakaian SMP ku, kebetulan asrama dan sekolah ku hanya berjarak satu lapangan basket jadi tidak perlu terburu-buru.

Ketika berjalan ke arah pintu asrama kulihat Theresia dan 6 orang lainnya sudah berdiri di depan sambil bercermin di kaca jendela.

"Kamu udah siap Van?" Tanya Theresia kepada ku.

Aku mengangguk dan kami pun berjalan bersama sama, aku sempat berkenalan dengan mereka sebelum tiba. Empat orang itu ternyata teman satu sekolah Theresia yaitu Nita, Helen, Tina, Safi,  dua orang lainnya berasal dari daerah yang berbeda Prian, dan Helda.

Aku berdiri di lorong sambil menunggu bel berbunyi, ku lihat banyak sekali anak-anak baru yang sudah punya banyak teman bahkan sudah ada yang bersenda gurau bersama kakak kelas.
Ku lihat banyak sekali kumpulan-kumpulan yang berbeda salah satu nya  kumpulan perempuan yang terlihat pintar Jujur dari aura mereka saja aku bisa merasakan nya, mereka semua sangat cantik bahkan dengan setelan sekolah mereka terlihat sangat modis.

"Semoga saja bisa berteman dengan mereka, tapi pasti malah jadi babu nya atau jadi yang paling bodoh di antara mereka apalagi aku gak cantik. huh intinya semoga aja dapat teman yang mau temenan sama aku."

Ujar ku dalam hati, selalu begitu mengucilkan diri sendiri sampai merasa tidak pantas padahal sebuah perbedaan bukan alasan untuk merasa di bawah ataupun merasa tidak sempurna.

Ketika Hati dan Pikiran Tidak Sejalan Maka
Semua akan Terasa Rumit

***

 JALAN Bagaimana Caranya Agar Kau Mencintaiku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang