3. Sekolah

17 2 0
                                    

Pagi hari ini aku berangkat sedikit awal niat nya sih ingin menyapa laki-laki yang menarik perhatian ku beberapa Minggu ini setelah melakukan berbagai analisis, karena di pagi hari murid di kelas ku masih sedikit yang berdatangan dan hanya ini kesempatan yang bagus.

"Daresyaaaaa aku berangkat duluan yaaa!!!" Teriak ku dari depan pintu tanpa menunggu jawaban nya aku langsung berjalan menuju sekolah.

Benar saja saat ini dia sedang membaca buku pelajarannya.

"Selamat pagii Jemian!"

Hening

Tak ada sahutan

Dan aku juga tau jawabannya.

Aku terus melakukan itu setiap hari tetap saja tidak ada sahutan dan tidak ada ekspresi.

Velicya teman ku tanpa perlu bersusah-susah malah di sapa Jemian setiap hari, walaupun tidak begitu intens tapi karna aku selalu memperhatikan nya aku tau dia suka kepada Velicya.
Apalagi saat aku bertanya kepada Velicya tentang interaksi nya dengan Jemian, Velicya bilang bahwa Jemian sering mengirimkan pesan kepadanya dan menurut teman-teman yang satu alumni dengan mereka berdua bahwa Jemian menyimpan rasa kepada Velicya.

Menyukai seseorang yang ternyata sedang menyukai orang lain, rasanya sakit.
***

Saat ini di kelas ku menjadi menyebalkan karena ada nya "Buku kasus kelas."

1. Untuk mencatat nama yang mengobrol saat pelajaran
2. Tidak piket
3. Tidak mengerjakan tugas

Tapi buku itu malah di salah gunakan.
Bayangkan saja aku tidak bisa mendekati Jemian. karna, dia yang memegang buku itu dan setiap aku mengajak nya berbicara dia menyodorkan buku itu supaya ku tanda tangani terlihat kekanak-kanakan tapi itu malah membuat ku senang.

Semester satu berlalu sekarang sudah memasuki semester dua,  Velicya dan Yotari pindah sekolah.
Saat mereka memberi tahukan kepindahan nya aku menangis karna sedih walaupun kami baru mengenal tapi mereka sangat baik kepada ku bahkan kebaikan mereka akan selalu ku ingat.

Hanya karna aku suka Jemian dan Jemian menyukai Velicya bukan berarti aku harus membencinya.
Menurut ku Velicya memang sosok yang pantas untuk di cinta seseorang seperti Jemian.

***
Memasuki semester dua aku sudah semakin akrab dengan teman-teman di kelas ku, bahkan saking akrabnya kami sering melakukan kegiatan bersama di luar sekolah.





Teman-teman ku dari pagi selalu mondar-mandir dari kelas menuju toilet karna jam kosong.

Sedangkan saat ini aku hanya sibuk membaca novel yang ku bawa, ya setelah sibuk dengan rutinitas menyapa Jemian.

Teman-teman yang lain sibuk menyanyi dan saat ku menoleh ke arah Jemian, ku lihat saat ini dia terlihat kewalahan karna suasana kelas yang sudah seperti pasar.
Saat ini juga terlihat salah satu teman Jemian mencoba membantu Jemian karna ku rasa dengan sifat pendiamnya dia akan sulit mengatur kelas ini.

Terdengar teman nya sedang memarahi salah satu teman ku menyuruhnya untuk duduk, aku hanya melihat tidak ingin membuat suasana menjadi tambah keruh, hanya memberi kode kepada teman ku untuk menurut.
ketika teman Jemian meminta yang lain untuk tenang eh malah adu mulut dan saat anak kelas yang pergi ke toilet tiba Jemian menyodorkan buku kasus dan suasana semakin panas.

Kania salah satu dari siswa kelas ku yang mondar-mandir ke toilet emosi dan menghempaskan buku itu.

"Kau seenaknya ya nulis nama kamek, kau pikir kau tu siapa?"
"Arti:. Kamu seenaknya ya menulis nama kami, kamu pikir kamu siapa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 JALAN Bagaimana Caranya Agar Kau Mencintaiku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang