1

263 14 0
                                    

"apa anda sudah merasa lebih baik sekarang?"

Seorang wanita paruh baya yang terlihat mengenakan setelan baju dokter menghampirinya. Sambil memeriksa tekanan darah sang pasien dia bertanya lagi.

"Apa keluarga anda akan datang lagi hari ini? Mereka terlihat begitu ceria"

"Entah lah"

Wanita itu mengembuskan nafas perlahan, dia berdiri dan mengusap rambut sang pasien yang sedari tadi hanya duduk termenung.

"Tidak perlu terlalu dipikirkan, hari ini hari terakhir anda disini ya. Jangan sampai kita bertemu disini lagi."

Pasien itu mengangguk dan wanita itupun keluar dari ruangan meninggalkannya sendiri.

Tidak masuk akal.

Padahal baru saja kemarin dia pulang dari sekolahnya dan tidak sengaja terjatuh dari sepeda lalu tiba-tiba waktu sudah 6 tahun berlalu, dia bahkan bangun di ranjang pasien yang sempit dan bau obat seperti ini?

Mau dikatakan berapa ratus kali pun, tidak akan bisa dipercaya. Seharusnya besok hari pertamanya masuk sekolah SMP. Namun orangtuanya berkata dia mengalami kecelakaan saat hari pertama kuliah?

Dia bahkan belum lulus SMA bagaimana bisa dia masuk kuliah?

Sangat tidak masuk akal lagi saat dimana dia melihat adiknya yang seharusnya masih seperti bayi bebek, saat ini sudah sebesar burung unta.

"Hehehehe....hahahaha....khekhekhee...."

Dia tertawa sendirian di dalam ruangan kedap suara itu seperti orang gila. Tidak bisa dipercaya dia hidup di 6 tahun ke depan!

Mungkin ini yang dikatakan di komik komik time travel yang sering dia baca di rental komik langganannya.

"Aku pasti dapat berkah dari tuhan karena jadi anak baik di kelas 6 SD kan? Aku bahkan tidak mencontek saat ujian, karena itu tuhan sangat sayang padaku ngehehahahkhekhe..."

"Ya, sudah mau bagaimana lagi, aku gak perlu susah susah ujian masuk SMA dan SMP"

Dia bicara dengan bangganya. Seakan tidak mempermasalahkan hal itu sedikitpun. Dia hanya percaya bahwa dia yang jatuh dari sepeda tiba-tiba 6 tahun berlalu, dan dia mengalami time travel ke masa depan.

Tidak berselang lama, pintu itu perlahan terbuka dan memperlihatkan sosok ibu dan ayah yang sudah lama tidak dia temui.

"Bunda! Ayah!!"

"Sayang, bagaimana keadaanmu hari ini? Maaf dua hari ini bunda gak bisa bisa jenguk kamu ya"

Pria itu menggeleng lalu memeluk erat ibunya itu.

"Gak, Iwin tau bunda lagi sibuk sama pekerjaan bunda. Jadi Iwin harus ngerti dong"

Ibunya tersenyum hangat dan ayahnya yang terlihat hanya duduk di kursi mengabaikan interaksi dua sejoli yang saling merajut rindu.

"Ngomong-ngomong Pear dimana?"

"Adikmu sedang ikut tour SMP nya"

Ayahnya yang diam saja dari akhirnya ikut mengeluarkan suaranya.

"Ah...benar juga, Pear kan sudah kelas 3 SMP ya"

Dia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, lagi-lagi dia lupa bahwa 6 tahun sudah berlalu.

"Baiklah barang-barang mu sudah ibu kemas, kita bisa pulang sekarang"

Saat di perjalanan pulang, banyak hal yang sudah berubah. Gang yang dulunya sempit dan gelap sekarang sudah disulap jadi gang yang indah. Bahkan taman yang dulu selalu menjadi tempat bermainnya sekarang sudah dijadikan perumahan.

Setelah sampai di rumah, tidak ada yang banyak berubah. Hanya cat dan tata letak bunga yang selalu ibunya tanam saja yang terlihat berubah.

"Kau ingat kan dimana kamarmu?"

"Tentu saja!"

Dia bergegas masuk ke dalam kamar dan betapa terkejutnya dia saat melihat keadaan kamarnya saat ini.

"DI-DIMANA POSTER NICO ROBIN DAN BOA HANCOCK KU YANG SEKSI??? DIMANA FIGUR KAPTEN MONKEY D. LUFFY KU????"

Dia berteriak histeris. Satu action figur saja sudah mengabiskan uang jajannya setahun. Lalu kemana semua action figur kesayangan??

Tidak salah lagi, ini pasti Pear yang mengambilnya. Pear selalu tidak suka dengan koleksi kerennya dan berkata kakaknya adalah orang yang mesum.

"Awas saja nanti saat pulang tour!"

Dia lalu meletakkan barang-barang yang dia bawa di tempat tidur. Dan keluar dari kamar dengan wajah yang masam.

"Ada apa sayangku, apa ada yang sakit?"

Ibunya yang sibuk berkutik di dapur melihat wajah anak nya yang terlihat masam bertanya.

"Pear membuang semua action figurku ya bun?"

Ibunya terlihat bingung, lalu berkata.

"Selama kamu dirawat di rumah sakit, ibu selalu mengunci kamarmu. Pear tidak mungkin mengambil barang kakak tanpa izin"

"Apa maksud bunda membela Pear? Bunda sangat pilih kasih!"

"Bukan begitu sayang, bunda hanya mengatakan yang sebenarnya"

"Aku tahu bunda lebih menyayangi Pear daripada aku!"

Dia terlihat marah lalu keluar dari rumah sambil menghentakkan kakinya.

"Iwin! Win sayangku, kamu gak boleh jalan-jalan dulu!" Ibunya mengatakan hal itu namun pria yang bernama Win sudah terlanjut keluar dari rumah. Ibunya yang melihat hanya menghembuskan nafas dengan kasar.

GONE🔞(BRIGHTWIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang