🥀🍃Mommy?-{One Piece x Reader}
"hey?"
"apa kau..baik-baik saja?"
| |
| |
| |
| |
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
> CERITA ONE PIECE HANYA MILIK ODA-SENSEI
> TIDAK SESUAI TERLALU SESUAI DENGAN ALUR CERITA
> ORIGINAL MILIK OUTHOR
>...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
• • • • • • • •
"nona! Apakah rotinya masih ada?" Panggil seorang ibu-ibu kepada seorang gadis cantik yang sedang menjual roti miliknya
"Roti? Tentu saja ada" jawab gadis itu berjalan menuju ke sebuah rumah yang berwarna putih biru yang ditinggali oleh ibu-ibu yang memanggilnya tadi
"Kebetulan banget, rotinya sisa satu" ujar gadis itu sembari mengambil kue yang ia buat dari keranjang kue
"Syukurlah...kalau tidak anak saya pasti akan menangis selama semalaman" ucap ibu-ibu itu membayar kue tersebut
"Mama!" Sebuah panggilan dari dalam rumah dari sang ibu-ibu tersebut
"Apa kuenya ada?" Tanya seorang bocah laki laki yang bersurai coklat dengan mata hijau
"Mochiron" jawab sang ibu sambil memberikan roti yang ia beli dari gadis penjual kue itu
"Wauah!" Teriaknya kesenangan
"Arigatou mama!" Ujar bocah itu kemudian memeluk sang ibu
"Ha'i, ha'i" balas sang ibu mengelus elus rambut sang anak
Gadis sang penjual roti yang tersenyum setelah melihat reaksi antara ibu dan anaknya.
"Oh ya! Apa nama roti ini, nee-san?" Tanya bocah itu dengan excited
"Ah! Roti ini bernama 'garlic bread'" jawab gadis itu
"Garlic bread!" Seru bocah itu mengulangi perkataan sang gadis
"Benar" ucap sang gadis sambil mengelus elus rambut sang anak dari ibu-ibu tersebut
"Sate, sepertinya saya harus pulang" ujar gadis itu
"terimakasih sudah membeli roti saya" lanjutnya sambil menunduk 90° dan berdiri tegak kembali
"Terimakasih atas rotinya juga" ujar sang ibu dan anak secara berbarengan
"Kalau begitu, saya pamit dulu" seru gadis itu dan berbalik badan kemudian berjalan menuju arah pulang
"Hati hati dijalan!" Triak bocah itu sembari melambaikan tangannya dengan semangat
Setelah beberapa menit sang gadis berjalan menuju arah rumah akhirnya ia sampai juga di depan rumahnya
Kriettt
"Tadaima" ujar sang gadis menaruh keranjang kue miliknya di lantai dan membuka sepatunya
Setelah itu ia membawa keranjang itu kembali lalu masuk ke dalam rumah yang menuju ke ruangan dapur
Dapur yang bersih, warna dinding yang sangat elegan dan enak di pandang, peralatan dapur ditata rapi dan bersih, dan lengkap dengan bahan bahan untuk memasak
