part 3.

18 2 0
                                    

Saat ini aina sedang berada di parkiran sekolah sesuai dengan perintah gibrang,namun aina belum melihat tanda tanda bara datang.Akhirnya aina memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.

Namun saat akan melangkah seseorang manggil dirinya,akhirnya mau tak mau aina menghentikan langkahnya.ternyata itu adalah gibran.

"Aina"

Setelah sekian lama orang yang ditunggu aina akhirnya datang.

"Maaf ya aina lama soalnya tadi urusan nya banyak"

"Iya ngk papa kok aina paham"

Akhirnya mereka Masuk kedalam mobil,setelahnya bara pun menjalankan mobilnya keluar dari sekolah menuju tempat mereka fiting baju.

"Kau bener kan kalau bunda sama ayah ada disana

"Ngapain aku bohong aina"

"Ngk takut aja kamu bohong"

"Ngk aina aku dah janji sama ayah dan papa untuk menjaga mu dengan seluruh jiwaku,emm aina boleh tanya ngk"

"Boleh emangnya mau nanya apa"

"Kenapa kamu kalau ketemu selalu menundukkan pandanganmu saat bertemu dengan ku"

"Karena itu perbuatan zina"

"Masak hanya karena kau memandang ku kau katakan itu zina"

"Itu karena jika dua muslim atau muslimah yang bukan mahram saling pandang dengan rasa suka yang tidak wajar dan memandang seseorang yang bukan muhrim itu disebut zina"

"Cuman karena pandangan aja bisa berdosa, kalau yang lain kaya pacaran itu termasuk zina apa ngk"

"Ya itu juga termasuk zina"

"Ternyata banyak ya yang dianggap zina"

"Memang banyak bahkan tanpa mereka sadari zina itu sudah menjadi kesehariannya"

"Emm aina nanti mau ngk ikut aku"

" mau kemana emangnya"

"Mau ke markas soalnya ada yang mau disampaikan sama mereka"

"Yaudah tapi izin dulu nanti sama ayah"

"Oke makasih ya"

"Iya"

Setelah pembicaraan itu selesai akhirnya mereka sampai di butik yang di maksud gibran tadi.

Dan setelah mereka selesai fhiting baju gibran meminta izin kepada fahri untuk membawa aina ke markas karena ada hal penting,awalnya fahri tidak izin kan namun gibran terus saja membujuk fahri untuk mengizinkannya dan pada akhirnya fahri tak tahan lagi dan berakhir mengizinkannya.

Saat ini aina sedang di mobil gibri9an dengan Gibran disampingnya mereka sekarang menuju ke markas yang dimaksud gibran tersebut.

"Kak masih jauh ya markasnya kok sampai masuk hutan sih"

"Namanya juga markas,kalau misalnya ditengah kota bukan markas namanya"

" emm boleh nanyak ngk kalau aku punya geng nih misalnya aku ketuanya kamu izinkan ngk aku jadi ketua mereka kalau nanti kita udah nikah"

" emang kamu ketua geng kok nanyak gitu"

"Emm eng-engak aku cuman nanyak aja"

"Kok kamu gugup gitu jawab ya,atau jangan jangan memang bener kalau kamu ketua geng"

"Maksud kamu"

"IIya aku sama geng aku waktu itu pergi patroli aku nemuin adanya tawuran antar geng,kami coba untuk pindahin, dan berhasil namun salah satu dari dua geng tersebut pergi begitu saja tanpa mau berkata apa pun dan baru sadar kalau ada satu orang yang mereka sebut ketua itu adalah seorang gadis bercadar"

"Emm emang kamu pikir itu aku sampai kamu kasih aku jawaban itu"

"Bisa jadi soalnya baju yang dia pakai sama punya kamu itu sama cadar dan jilbab juga sama jadi besar kemungkinan kalau kamu memang ketuanya"

"Emm kalau boleh jujur memang aku adalah...

Drtt..drtt...drtt

"Tunggu dulu ada yang nelpon"

"Assalamualaikum gib"

"Waalaikumsalam vin ada apa ya"

" lo jalan mau kemarkas cepat karena markas diserang sama geng flower red"

"Apa oke gue langsung kesana"

" oke gue tutup dulu asslamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah beberapa saat akhirnya mereka berdua sampai di markas gibran dan benar bahwa ada perkelahian disana.

Aina merasa curiga dengan jaket yang digunakan geng lawan dan ia baru menyadari bahwa itu adalah geng dia "FLOWER RED"nama geng yang ia ketuai.

"FLOWER RED berhenti"ucap aina dingin.

Merasa nama kelompok geng nya dipanggil mereka segera menghentikan
Perkelahian itu dan menghadap kearah orang yang memanggil mereka.

"Non-nona" ucap mereka serentak.

"Apa maksud kalian menyerang kelompok lain tanpa sepengetahuan ku" ucap aina dingin.

Tentunya itu membuat flower red menjadi tegang karena kedatangan ketua mereka secara mendadak.
Berbanding terbalik dengan geng gibran yaitu black grand yang terkejut karena calon buketu mereka adalah musuh mereka.

JANGAN LUPA VOTE YA

Cinta Antara Ketua Geng Dan Gadis BercadarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang