Part 2

2.8K 22 0
                                        

Hari berganti, Bulan berlalu, tidak terasa kini sudah genap 2 Bulan Dion resmi menjadi budakku. Sejak aku selamatkan dia dari siksaan Rio yang gila Dion telah menjadi miliku, tak terhitung sudah berapa kali aku menyiksanya dengan kenikmatan dalam 2 Bulan ini.

Dion seperti keluar dari cengkraman singa "Rio" dan memilih dicengkram oleh harimau "diriku", namun jelas saja dia memilihku karena bagaimanapun singa tetap lebih buas daripada harimau walaupun pada dasarnya keduanya sama sama buas. Begitu pula aku dan Rio, walaupun kami sama sama suka menyiksa tapi Rio lebih brutal dalam menyiksa bahkan bisa dibilang psikopat, sedangkan aku, menyiksa hanya untuk kesenangan tanpa meninggalkan luka fisik ataupun cacat. Terbukti saat ini kondisi Dion sehat bahkan semakin bugar, badannya makin berotot, kulitnya makin eksotis karena selama ini aku tetap memberikan dia makanan dan minuman bernutrisi serta memberi dia aturan untuk berolahraga setiap hari bersamaku.

Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan terjadi, aku dan Dion membuat kesepakatan yang isinya sebagai berikut:: 
Aturan untuku
1. Demi menjaga kualitas dan kuantitas sperma Dion. Serta kebugaran tubuhnya. Aku hanya bisa menyiksa Dion saat hari libur saja (minggu dan tanggal merah atau pas libur kuliah).
2. Aku bersedia mencukupi kebutuhan nutrisi Dion serta membiayai segala kegiatan yang aku prakarsai (alat penyiksaan, akomodasi dan kesehatan).
3. Aku tidak akan menyiksa sampai meninggalkan bekas luka permanen/cacat ataupun sampai keluar darah.
4. Aku bebas memerintah Dion saat hari hari penyiksaan.

Sementara aturan untuk Dion :
1. Dion wajib makan makanan yang telah aku siapkan setiap pagi dan malam (makanan bernutrisi untuk kesuburan lelaki).
2. Dion wajib joging pagi bersamaku sebelum sarapan dan kuliah.
3. Dion boleh bekerja sebagai kuli angkut di toko saudaranya dari siang (pulang kuliah) sampai sore.
4. Dion hanya boleh mandi sebelum kuliah dan malam hari.
5. Setelah bekerja sebagai kuli di toko saudaranya Dion harus segera kerumahku untuk fitnes bersama tanpa mandi terlebih dahulu.
6. Setelah fitnes Dion harus rela aku nikmati tubuhnya tapi tidak sampai dia ereksi.
7. Setelah "fun" Dion harus mandi malam bersamaku.
8. Setiap hari penyiksaan Dion tidak boleh mandi hanya menggosok gigi saja
9. Setiap hari penyiksaan Dion harus berperan sebagai budak yang rela diperintah apapun.
Dan Dion menyetujui semua aturan tersebut. Aturan ini memang banyak menguntungkanku.

Aku sengaja membuatnya seperti itu. Jadi walaupun aku tidak menyiksa Dion, tapi setidaknya setiap hari aku bisa menjilati tubuhnya yang berkeringat, meremas dadanya, mencium bibirnya, menghirup aroma ketiaknya, merasakan aroma selangkangannya yang basah oleh keringat, memainkan putingnya, yah walaupun permainan itu harus berhenti saat Dion hampir klimax dan mengeluarkan precum dari penisnya. Walaupun begitu aku tetap senang bebas menjamah tubuh Dion, mendengar dia mendesah sambil tepejam, yah permainan ini sengaja dilakukan agar nafsuku terpenuhi dan kualitas serta kuantitas sperma Dion tetap terjaga karena spermanya hanya diperah habis habisan saat hari hari penyiksaan saja.

Hari itu hari sabtu, kebetulan tanggal merah, ini berarti aku punya jatah 2 hari untuk menyiksa Dion. Aku putuskan untuk pergi camping kesalah satu gunung dijawa barat. Aku memilih gunung yang dekat agar waktu untuk menyiksa Dion lebih lama.

Hari jum'at sore aku dan Dion sudah bersiap berangkat agar siang hari nanti kami sudah di Puncak. Selain membawa makanan, aku membawa tenda yang sangat besar setinggi 1,5 meter dengan luas 2x3meter. 2 buah rantai dan 4 borgol untuk mengikat kaki dan tangan Dion, sebuah meja kecil untuk alas mengikat Dion, ball gag, dildo, penyetrum, penjepit puting, dan obat perangsang bercampur obat kuat.

Pada hari jum'at, setelah kuliah, bekerka sebagai kuli angkut barang, dan fitnes aku melarang Dion mandi dah hanya menyuruhnya gosok gigi dan cuci mula saja. Aku juga memerintahkan Dion untuk bertelanjang dada selama di mobil, lantas aku tak menghidupkan ac mobilku seketika bau asam yang kukenal tercium membuatku semakin semangat menunggu esok.

Akupun tancap gas menuju gunung yang akan kami daki, Dion aku beri vitamin dan makan buah buahan dan sayur sayuran seharian ini, aku yakin rasa spermanya besok akan gurih. Selama di perjalanan Dion tertidur pulas badannya berkeringat tanpa henti, jok mobilku sampai basah. Sesekali selama di perjalanan aku memasukan tangan kiriku ke ketiak Dion yang basah kemudian kuhirup sambil mengemudikan mobil. Ahhh sungguh nikmatnya aroma ini.

Pukul 6 pagi kami sampai di kaki gunung, kutitipkan mobilku di salah satu rumah warga, kemudian kami bergegas naik. Saat naik kami berbagi barang dan berpakaian ala pendaki gunung. Tapi ditengah perjalanan aku memberikan Dion perintah untuk membuka bajunya dan dia hanya boleh memakai kolor saja. Dion menurut tanpa protes. Untung saja gunung yang aku pilih ini belum terlalu ramai pengunjung. Setelah itu kami melanjut kan pendakian, Dion memanggul meja serta menggentong tas. Sementara aku hanya menggendong tas berisi alat siksa saja. Aku sudah kelelahan, namun Dion tidak terlihat begitu lelah mungkin karena dia sudah terbiasa memikul beban berat. Selama perjalanan kami tidak berjumpa siapapun gunung ini masih sepi, mungkin ini karena lagi musim panas jadi orang enggan naik gunung.

2 jam perjalanan namun kami belum menemukan spot yang cocok dan aman sebagai tempat menyiksa Dion. Aku memerintah Dion istirahat sejenak. Dia meletakkan meja yang dia pikul dan tas yang dia gendong.. Dia begitu sexy, badannya basah kuyup dan bau asam, pasti dia begitu kepanasan karena belum mandi dari kemarin. Celana kolornya juga basah seperti dicuci, bahkan gundukan penisnya terlihat jelas. Aku memberi dia minum sementara aku minum keringat yang keluar deras dari tubuhnya, memang jorok tapi nafsu ini membuat rasa keringat menjadi nikmat.
.
Sesaat kemudian..

"Ayo lewat sini" terdengar suara dari atas dan terdengar pula langkah kaki yang banyak.

Aku menghentikan permainanku.

Dan tak lama 1, 2, 3, 4, 5 ... Banyak orang berdatangan turun dari atas, ternyata mereka anak pramuka yang baru saja camping..

"Woy Dy, Dion.. Lagi apa kalian? " seseorang diantara gerombolan anggota pramuka memanggil kami, dan saat ku toleh ternyata itu Ardan.

Ardan merupakan  mahasiswa satu universitas dengan kami. Dia berusia 23 tahun, dan merupakan seorang anggota pramuka aktif di kampus. Dia tinggi, berbadan sedang, dan berwajah manis. Dadanya bidang dan satu yang aku suka darinya adalah bau tubuh dia yang sedikit kecut tapi sexy, Ardan berbeda jurusan dengan kami tapi kami saling mengenal karena Ardan sering berlatih boxing bersama Dion.

Dion langsung panik, tubuhnya makin berkeringat, terlihat beberapa anggota pramuka yang sedikit kemayu melihat Dion tanpa berkedip apalagi Batang Dion terlihat jelas bentuknya di balik celana yang sudah basah.

"Kita mau camping Dan, dari mana lu? " jawabku.

"Wah camping cuma berdua, bawa barang banyak banget lagi, kayak mau Bulan madu aja lu pada" goda Ardan.

"Terus Yon lu kenapa buka baju gitu, terus itu batang lu jelas banget keliatan bentuknya mana gede lagi, lu ngaceng ya? " goda Ardan lagi.

"Kagak Dan gw tadi jatuh ke sungai, jadi basah gini" ucap Dion.

"Alah ini mah keringet Yon, gw tau dari bau dan tampilannya aja beda" jawab Ardan.

"Ya udah lah kok jadi ribut gini, btw dari mana lu Dan?" tanyaku.

"Gw abis latihan pramuka sambil camping udah 3 hari gw disini, sekarang mau pindah tempat" kata Ardan.

"Oh gitu, yah padahal ikut aja sama kita ..ya gak Yon?" tawarku sambil berharap Ardan mau ikut. Jujur aku bernafsu pada Ardan ingin rasanya aku menyiksanya.

Selengkapnya bisa baca di

https://karyakarsa.com/Mugiwara

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

menaklukan DionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang