Prolouge 1

160 14 0
                                    

WARNING

semua alur cerita ini fiksi/tidak nyata, alur cerita ini memang terinspirasi dari dunia nyata. Tetapi tidak semua text karangan ini nyata.

.
.
.
.

"Wuhan membuat virus baru, yakini virus Corona."

"Virus Corona berhasil memasuki Indonesia."

Hari demi hari di lalui, virus yang disebut Corona mulai memakan banyak jiwa manusia. Minyak mulai langka, kasus kriminal di mana-mana, sungguh itu adalah masa-masa yang sulit.

Tetapi masa-masa itu sudah berlalu, saat ini virus itu sudah musnah dari bumi. Kabar yang sangat melegakan bukan? Mungkin iya.

"Ini, tetapi kau tak boleh mengonsumsi obat ini terlalu banyak. Karena akan membahayakan keselamatan mu."

Ujar dokter memberikan obat, obat itu berisi happy pill. mengapa dokter itu memberi obat terlarang kepada remaja? Entahlah.

Remaja itu tidak mengatakan sepatah kata pun, dan langsung mengonsumsi pill yang mencurigakan itu.

Saat remaja itu mulai merasakan efek samping nya, dia mulai tertawa dan tersenyum dengan gila "hahh.. Hahaaha! .. Haha!" remaja itu menarik nafas nya dalam-dalam dan menghembuskan dengan pikiran nya telah diracuni pill itu.

"Subject ke dua puluh tiga, gagal." dokter itu mengambil sebuah glock dan mengisi dengan peluru, "penghancuran target, siap" dokter itu menodongkan pistol itu ke arah kepala subject nya.

"Bunuh dia." Sebuah suara keluar dari telinga dokter itu dari sebuah alat untuk berkomunikasi.

DOR!!

Asap mulai keluar dari pistol nya itu, remaja tersebut mati tergelatak dengan darah yang bercocoran dari kepala nya di lantai berkeramik putih,


"Masukkan subject ke dua puluh empat."

......

Hari penuh kebebasan, sekarang. Para rakyat bisa pergi kemana saja tanpa mengikuti protokol kesehatan. Tetapi, untuk berjaga-jaga para rakyat di mintai untuk tetap mengikuti protokol kesehatan. Agar virus corona tidak memakan jiwa kembali.

"Jadi kau sudah menemukan pengganti minyak?"

Tanya Indonesia pada Singapure yang masih meneliti lebih lanjut untuk menemukan pengganti minyak. Virus corona memang sudah hilang, tetapi masalah kelangkaan sumber daya alam masih ada.

"Mungkin aku masih butuh waktu yang lama untuk memastikan, kau bisa minta C.A.S Untuk mengirimkan beberapa murid dengan kepintaran yang tinggi untuk membantu ku?"

Ujar Singapure, Indonesia pun menuruti apa yang di pinta Singapure. Indonesia pun menelfon OrganizationHumans yang bernama C.A.S, saluran koneksi pun terhubung dengan jelas.

"Halo, dengan siapa ini? Apakah dengan C.A.S?"

Tanya Indonesia, Seseorang pun menjawab. "Iya, dengan saya sendiri. Ada kebutuhan apa ya? Tiba-tiba menelfon saya."

Jawaban itu terdengar jelas dengan suara C.A.S, sudah di pastikan bahwa yang mengangkat telfon mendadak itu dari C.A.S itu sendiri.

"Maaf mendadak, tetapi bisakah kau mengirimkan beberapa murid dengan kepintaran tinggi untuk membantu menemukan cairan pengganti minyak?"

Tanya Indonesia, dia harap C.A.S setuju untuk mengirimkan murid bimbingan nya dengan kepintaran yang hebat.

"Baiklah kalau begitu, tapi murid ku harus pulang dengan selamat. Ok?"

Balas C.A.S memastikan dengan nada tajam, "Tenang saja, mereka akan pulang dengan selamat" indonesia menekan kata-kata itu agar C.A.S percaya dengan nya

Prolouge end.
.
.
.
.
.
.

The virus {•CH•} [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang