Diari Adinda

How Did We Meet Each Other

Adinda's Pov

Pertama kali ketemu sama Akika (@ninnaLafiati) sama Aurora ( @ismomos), ya? Mari kita puter balik kenangan tentang hari bersejarah itu *ngecek history account wattpad sendiri*

Oke, alkisah, di suatu siang hari yang cerah, Matahari tampak seperti sembilan *ini bukan film Sun Go Kong* diriku sedang duduk cantik sambil ber'seluncur' indah di dunia oranye dan menemukan sebuah cerita indah dengan cover bocah-bocah unyu yang seunyu diriku ini *abaikan jika merasa mual*

Adalah sebuah cerita yang disusun secara apik oleh seorang pendatang baru di dunia oranye *sok senior* (Ps: Mi, persekotnya belakangan, ya. Jangan lupa! ;3) dengan judul 'Triplets Love'. Tau, dong? Tau, dong? Pasti pada taulah *sotoy*

Nah, langsung aja aku baca cerita itu, waktu itu jumlah partnya baru tiga biji, belum serampung sekarang. Jadi, bisa dibilang, aku adalah salah satu saksi jatuh bangunnya cerita Triplets Love *bangga*
Seingatku dulu, Triplets Love yang kece badai itu sangat amat minim reader dan vote, dan aku mulai berpikir "Kenapa cerita kece kaya begini kok dikit banget yang ngebaca dan nge-vote? Gimana author-nya bisa semangat buat ngelanjut, coba?" jadilah di sana, diriku dengan segala kesotoyanku memberi komentar tentang apa yang aku pikirkan tentang cerita itu. Dari sana, setiap Triplets update, aku selalu mantengin, dan aku happy banget karena Imi termasuk author yang rajin ngupdate, nggak kaya aku *malah curcol*

Nah, dari sana, aku sering nge-vote dan hampir selalu comment di setiap partnya. Ya, aku mah orangnya gitu, kalau udah suka sama sebuah cerita dan author-nya yang ramah, aku selalu setia menunggu cerita itu lanjut sambil rajin menebar vote dan comment. Lagian, vomment di watty kan masih gratis, ya nggak?

Pertemuan dengan Imi saat itu berhenti sebatas rajin nge-vomment di ceritanya.
Dan pertemuanpun berlanjut ke pertemuan dengan Teh Ninna alias Akika, si kembarannya batu akik yang lagi nge-hits itu. Pertama aku ketemu sama Teh Ninna itu karena aku diam-diam suka stalking account orang yang nge-vomment ceritaku dulu buat ninggalin sedikit pesan dan kesan berupa ucapan terima kasih karena udah mau mengapresiasi karyaku yang tak seberapa ini. Aku sadar, aku mah apa atuh dibandingkan beratus-ratus author-author kece wattpad yang namanya udah melejit dan dikenal oleh jutaan kepala di dunia oranye nan indah ini *oke, aku mulai lebay*

Dari stalking-stalking account itulah, aku sering ngeliat username @ninnaLafiati yang sering promoin ceritanya, "Dira's Daily". Aku mah biasa aja atuh, sekedar tau karena sering liat username-nya, biarpun nggak pernah contact langsung sama Teteh saat itu.

Tapi, suatu hari *sound effect horror* sesuatu terjadi...

Tiba-tiba ada yang menge-wall saya, saudara-saudara!

Seorang username @ninnaLafiati dengan gambar avatar seorang gadis manis berjilbab pink yang jilbabnya lebih manis daripada gadisnya *ditendang Teteh*

Nah, ini aku udah mulai lupa Teh Ninna nge-wall apa waktu itu *brb ngecek postingan beberapa abad yang lalu*
Okeh, postingannya sangat sulit untuk dicari ternyata saudara-saudara. Jadi, aku akan menulis sesuai ingatanku yang tak seberapa ini saja.

Kalau aku nggak salah ingat, Teh Ninna waktu itu nge-wall gini: "Hei, aku baru baca ceritamu, nih. Salam kenal, yah! Oh, ya! Ngomong-ngomong, profile picture itu kamu? Manis manis gimana gitu *aku ngomong gini bukan apa2 aku masih normal kok* oh ya, kalau nggak keberatan baca ceritaku, dong. Ninggalin vote dan comment di sana juga boleh banget. Makasih sebelumnya" *bener nggak ya, Teh? Diriku sudah agak lupa, maklumilah kapasitas otakku yang terbatas ini. Adinda belom punya duit buat beli memori yang gedhean, masih nunggu sumbangan koin cinta dari kalian semua untuk Adinda*
Sebuah papan pesan yang aneh bukan? Ya, begitulah Teh Ninna *geleng2 kepala* * digampar sama Teteh pake bakiak*