Bagi-Bagi Tips buat UTS

163 8 8
                                    

Haiyaiyaii~ pie kabare semuanya? Baik, kan? Udah menyiapkan mental belum buat menghadapi keimutan *coret pake pylox* keabsurdan Adinda?

Okidi, ehem ehem... pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya Adinda Ken Dedes yang paling ayu selapak TriAbsurders *dilemparin kacang sama Akika dan Aurora* untuk menyampaikan sebuah topik yang SANGAT PENTING!

Berhubung ini sudah memasuki minggu-minggu UTS, Adinda akan membagikan sedikit tips yang sekiranya berguna buat kalian yang tengah atau mau menjalani UTS.

Yes, UTS yang Adinda maksud adalah Ujian Tengah Semester, bukan Udah Terlanjur Sayang, yah. Kalau itu juga Adinda susah ngebahasnya, karena sendirinya juga belom lulus-lulus sama UTS yang itu ==" *lah malah curcol*

Yapp, tanpa berbasa-basi yang akan semakin membasikan kata-kata Adinda yang sudah basi *abaikan yang satu ini kalau tidak mengerti. Kata-kata Adinda memang terlalu ilmiah dan rada sulit dipahami* #plak
Kita saksikan saja tips dari Adinda.

Eng... ing... eng...

.
.
.

Tips nomor satu
Minta restu orang tua sebelum menjalani ujian.

Pertama dan terutama, mintalah restu terlebih dahulu kepada ibu kalian. Kata-kata dan restu dari seorang ibu itu sangat sakral. Nggak percaya? Liat aja, Malin Kutang *eh* maksudnya Malin Kundang yang dikutuk jadi Batu Akik gara-gara kurang restu dari Sang Bundo.

Jadi, restu orang tua, terutama ibu itu sangat penting, saudara-saudara.

Tips nomor dua
Tentang contekan.

Hayoo, siapa di antara kalian yang nggak pernah nyontek seumur hidupnya? Hayoo, ngaku.... pasti nggak ada, kan?
Nah, nyontek ini sendiri sebenarnya bukan hanya sebuah tindakan plagiat *terlalu kasar sih buat menjulukinya plagiat*
Tapi nyontek itu adalah SENI!

Menurut buku Walupa, seorang sosiolog asal Jonggol, nyontek didefinisikan sebagai suatu seni proteksi dari sebuah fenomena alam yang dinamakan remedial dan rapot merah.

Menyontek juga nggak asal dilakukan, ada tipsnya. Berikut tips yang bisa Adinda simpulkan.

1. Taruh contekan di tempat-tempat yang tidak terpikir oleh orang awam.
Naruh contekan di paha atau di kantong mah udah biasa. Udah nggak something lagi lah kalau kata Teteh Syahrini mah. Coba inovasi yang berbeda. Semisal naruh contekan di dalam hansaplast buat nutupin pitak a la Boboho atau malah nulisin contekan di kuku biar kelihatan kayak kuteks. Atau boleh juga kertas contekannya diselipin antara gusi, jadi orang awam akan melihatnya sebagai jigong.
Yah, pokoknya pandai-pandainya kita lah, inovasikan sendiri, yah ;)

2. Buat contekan dengan media yang tak pernah terbayang.
Semisal di kas bon utang atau foto DPO yang tertempel indah di meja peserta ujian, itu semua bisa digunakan. Ingat kata-kata orang bijak; Manfaatkanlah seluruh sumber daya yang ada semaksimal mungkin. Intinya, selain mengecoh pengawas, kita juga memaksimalisasikan penggunaan sumber daya dan mengurangi global warming dengan meminimalkan penggunaan kertas baru untuk membuat contekan. Cerdas, bukan? Emang Adinda itu cerdas #brugh *disambit pake clurit*

Tips nomor tiga
Jangan percaya pada orang lain selain dirimu sendiri.

Desperate dan bimbang ketika rumus-rumus contekan tidak bekerja dengan baik? Mengharapkan bantuan dari teman? Jangan! Jangan lakukan itu sama sekali!

Adinda pernah mengalaminya, dan tau apa, bantuan dari teman itu bukan jaminan penyelamatan terbaik, karena yang hanya bisa menyelamatkanmu adalah dirimu sendiri. #eaaa *tumben Adinda bijak* *mungkin kiamat sudah dekat* *abaikan*

Kalau tidak bisa, mintalah satu ruangan ujian mendzolimi dan menganiaya kamu detik itu juga, lalu berdoalah memohon jawaban. Karena Tuhan akan selalu menjamah doa orang-orang yang teraniaya.

Kalau cara pertama tidak berhasil, coba lambaikan tangan ke kamera. Kesulitan menemukan kameranya? Coba intipin di kolong meja pengawas. Biasanya kameranya suka diletakkan di tempat-tempat tersembunyi.

Tidak bisa juga? Katakan pass kalau soal sudah terlalu sulit untuk dijawab.

Tips nomor empat
Alihkan perhatian pengawas.

Dapat dilakukan dengan: pura-pura kesurupan setan bencess untuk pengawas cowok. Dan menjeritkan kata diskon 70% untuk pengawas cewek.
Biasanya sih selalu berhasil. Biasanya.

Tapi, kalau kejadian langka terjadi pada kalian, semisal cara barusan tidak berfungsi, TENANG. Masih banyak jalan ke Roma.

Coba gunakan cara yang lebih 'kekinian', Adinda kasih contoh, ya.

Saat pengawas membagikan soal dari antah-berantah. Kamu stress, langsung aja teriak histeris, "Kamu tega, Mas! Kamu tega! Jadi, ini balasan yang kudapat setelah menuruti setiap maumu setiap hari? Ini?! Aku paling gak bisa diginiin!!" Lalu terapkan ilmu nangis bombay a la a la sinetron Bollywood.

Biasanya sih berhasil.

Atau coba cara 'kekinian' dari generasi sebelumnya. Yakni dengan mengadaptasi tingkah laku Hayati.

"Bunuh saja Hayati di rawa-rawa, Bang! Bunuh! Daripada Abang memberikan Hayati cobaan seberat ini, sebaiknya Abang langsung saja bunuh Hayati!"

Dijamin...

Pengawas langsung ngeluarin kamu dari ruang ujian karena disangka orang gila.


Udah deh, sekian aja tipa dari Adinda.

Loh, katanya ada beberapa, kok cuma empat?

Empat itu juga beberapa kali, tjintahkuu... nanti deh kalau Adinda kepikiran tips lainnya buat dibagikan pasti Adinda share lagi.

Sekian bincang-bincang sharing tips menghadapi UTS a la Adinda. Kalau ada yang mau nambahin, silakan diisi di kolom komentar, Adinda terima dengan ikhlas.

Ingat, these tips are for the professionals. Unless you are a professional, don't try this at home. Karena ujian nggak dilaksanakan di rumah, kecuali kamu home schooling.

Dan jika cara-cara di atas tidak berhasil juga, coba sebut nama Adinda tiga kali dan gosok-gosok kepala pengawasnya tujuh putaran, niscaya... kamu akan langsung didepak dari ruang ujian. Buahahaha.

Okede, sampai ketemu di lain kesempatan *lambai lambai cantik a la Miss Unipers*

Salam Ketjuppphhh,

Adinda yang ketjehh badaii

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diari AdindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang