They Don't Know About Us

88 5 2
                                    

They Don't Know About Us

Aku berjalan memasuki ruangan karyawan. Sekarang café ini menjadi tempat favorite-ku setelah Harry meninggal. Aku mengeluarkan handycame. Ya, salah seorang fans Harry memberikan handicame-nya untukku. Isi handycame itu ternyata rekaman-rekaman video saat Harry memberiku surprise.

“Kau masih disini?” tanya Zayn sambil membawa kopi.

“Rasanya aku tak ingin meninggalkan tempat ini..” kataku.

“Kenapa?” tanya Zayn sambil menyeruput kopinya.

“Ini tempat terakhirku dengan Harry, dan kurasa, hanya disinilah aku merasakan bahwa dirinya ada untukku.” kataku sambil menutup handycame.

“Apa kau tidak ada niatan untuk move on?” kata Zayn menatapku dalam.

“Tidak.. Aku masih mencintai lelaki 21 tahun itu..” ujarku menunduk. Poniku jatuh menutupi wajah.

Zayn membersihkan poniku. Menyelipkannya di balik daun telinga, “Aku mencintaimu Shella..” ujarnya pelan.

Aku menatapnya tak percaya. Bisakah ia tak mengatakan itu untuk saat ini?

“Kau bodoh!” kataku. Ya, hanya itu yang bisa ku lontarkan. Entah mengapa. “Kau pasti bercanda.”

“Apanya yang bodoh? Kau tidak tahu kan? Saat Harry menembakmu, aku ada tepat di belakangmu! Aku juga ingin menembakmu namun apa? Pupus! Kau menerimanya!” ujara Zayn frontal. “Aku sungguh tidak bercanda, Shel. Aku mencintaimu, sejak pertama kau menolongku di jalanan saat itu. Kau tak mungkin melupakannya kan?”

“Menolongmu dari kejaran Paparazzi? Jika menolongmu membuat kau menjadi seperti ini, kupikir, sebaiknya aku tak perlu menolongmu.” Aku merapihkan beberapa barang milikku yang berserakan. “Kau bodoh! Kau mencintai mantan kekasih sahabatmu sendiri!” kataku sambil berdiri.

“Mencintai tidak salah kan?” kata Zayn sambil menahan pergelangan tanganku. “Aku mohon..” kata Zayn.

“Apa kau rela? Jika aku menerima mu dan kita berpacaran.. apa kau rela? Kasih sayang ini masih untuk Mr. Styles?” tanyaku.

“Perlahan kau bisa menerimaku Shella..” kata Zayn.

“Ingat Zayn! Aku dan Harry belum broke up!” Aku melepas genggaman Zayn dengan kasar.

“Ya aku paham!” kata Zayn kembali menggenggam tanganku erat.

“Kenapa kau mencintaiku?” tanyaku.

“Karena cinta tak harus punya Alasan..” kata Zayn singkat. Aku membentak keras tangannya. Dan langsung berlari menuju pelukannya.

“I love you Shella..” kata Zayn.

“I’ll love you too Zayn..” kataku.

Beberapa bulan kami menjalin hubungan, Zayn dan The Boys mendapat Show di luar negri. Tentunya aku ikut :’D

Di Back Stage..

“Yell, bawa chiki?” tanyaku.

“Tuh di tas..” kata Niall.

“Siipp..”

“Tapi.. kenapa kamu kalau nanyain makanan selalu ke aku?” tanya Niall.

“Kan yang paling banyak makan kamu, Yell..” kataku lalu tertawa kecil. Niall mengerucutkan bibirnya dan aku langsung memeletkan lidah.

“Babe, next month we will go to USA, want join?” tanya Zayn.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

They Don't Know About Us - Zayn Malik's One Shoot.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang