Taeyong dan Ten sedang menyantap makanan mereka bersama di kantin sekolah. Johnny dan Jaehyun juga ikut dan hal itu tak di sukai Taeyong tapi ia mengalah karena melihat Ten sangat ingin bersama Johnny.
"Yong, Lucas udah ngabarin lo?"
Taeyong yang mendengar nama itu di sebut menjadi semakin kesal, hal itu tak luput dari pengelihatan Jaehyun. Mereka tau bahkan Jaehyun pun tau Lucas adalah lelaki yang menyukai dan di sukai Taeyong, mereka dekat sejak satu tahun yang lalu, tapi kedekatan itu tak menunjukkan perkembangan arah hubungan mereka, sebenarnya Ten kurang setuju jika Taeyong bersama Lucas.
Lucas adalah anak SMA galaksi, dia pemimpin tim basket juga sama seperti Jaehyun, sekolah mereka bahkan kerap menjadi lawan dalam pertandingan basket maupun futsal/sepak bola. Lelaki itu di kenal sebagai "player" jauh sebelum mengenal Taeyong, tak heran kenapa Ten tak menyetujui bahkan tak menyukai jika Taeyong memiliki hubungan dengan Lucas, jika di pikir sekarang saja Lucas menghilang tanpa kabar selama dua minggu, membuat kembarannya itu uring-uringan dan emosinya mudah terpancing.
Taeyong menghela napas, ia berpikir kemana juga Lucas kenapa sama sekali tak memberi kabar dan hilang begitu saja? Apa ia melakukan kesalahan yang tak Taeyong sadari? Atau Lucas jenuh dengan status mereka saat ini? Hah... memikirkan itu membuat Taeyong merasa pusing dan hatinya berdenyut sakit.
"Dah lah, nggak usah lo pikirin. Paling lagi jalan sama cowok/cewek lain." Ini Jaehyun yang membuka mulutnya, tentu dihadiahi dengan tatapan tajam Taeyong yang seakan siap membununya kapan saja.
"Jae, jangan gitu lah kasian Taeyong." Johnny memperingatkan sahabatnya itu agar tak kelewatan dalam berbicara.
"Udah yang, Jaehyun bener kok. Apa gw bilang Yong di awal lo deket sama dia, Lucas itu anaknya playboy lo aja yang ngeyel."
Taeyong berdecak dan melihat kearah ketiganya yang juga sedang menatapnya dengan raut wajah serius, Taeyong kesal dan bangkit meninggalkan mereka, Jaehyun segera menyusul Taeyong setelahnya dan tinggal lah Johnny bersama Ten.
"Yang, kamu jangan terlalu keras sama Taeyong dong." Johnny mengingatkan pacarnya.
Ten mendengus kesal, ia hanya perduli dan menyayangi kembarannya itu, ia tak mau Taeyong menjadi korban selanjutnya. Kalau di lihat dari setahun belakangan ini Lucas sama sekali tak berniat untuk memperjelas hubunganya dengan Taeyong, di tambah lagi satu bulan terakhir ini lelaki itu benar-benar seperti menghindari Taeyong, menghilang tanpa kabar dan tak bisa di hubungi.
"Aku nggak keras, aku cuma peduli aku nggak mau Taeyong kenapa-napa. Kamu juga kan?!"
Johnny mengangguk, jika membahas tentang Lucas emosi Ten ini bisa menjadi sangat tidak stabil jadi dirinya harus lebih sabar dan mengalah dalam hal ini, memang juga maksud Ten itu baik hanya caranya mengutarakan yang salah hingga membuat Taeyong juga tersulut emosi.
"Iya, udah di habisin makannya terus kita balik ke kelas, nggak usah khawatir sama Taeyong, Jaehyun lagi nyusulin dia."
Ten mengangguk, emosinya sedikit mereda karena perlakuan Johnny, Ten tau Johnny akan selalu mengalah kalau ia sedang dalam keadaan tak baik lelaki tinggi itu seakan tau jika perkataan Ten saat sedang marah pasti sangat asal-asalan.
Untuk masalah Taeyong, Ten juga percaya Jaehyun bisa mengatasinya sudah ia katakan mereka itu sebenarnya saling peduli, hanya saja rasa ego masing-masing membuat mereka selalu terlibat cekcok setiap harinya, antara Jaehyun maupun Taeyong sama-sama malu untuk mengalah.
|
|Taeyong kini sedang berada di atap sekolah, tempat biasa anak-anak melepas penat. Sekarang sedang tidak ada orang selain dirinya dan Jaehyun, Taeyong tau setelah ia bangkit dari bangku lelaki pemilik lesung pipi itu langsung mengikutinya itu sudah menjadi kebiasaan mereka.
"Udalah marahnya, nggak capek apa lo?" Jaehyun berucap sembari memberi satu lolipop yang selalu ia bawa setiap harinya, untuk mengatasi masalah seperti ini.
Jika Taeyong sedang berada dalam mood atau keadaan tidak baik, Jaehyun selalu datang dan ada untuk memberi lolipop yang ia bawa, dan jujur itu selalu berlaku dan membuat Taeyong menjadi lebih tenang.
"Hhh... capek, tapi emang kalo bahas tu cowok gw jadi emosi."
Jaehyun merengangkan Tubuh untuk merelaxkan tubuhnya, ia lebih mendekatkan diri ke arah Taeyong dan metap lekat mata Taeyong.
"Kalo udah tau bikin emosi kenapa masih di tunggu? Lonya sendiri nyari penyakit."
Taeyong menoleh ke arah Jaehyun yang sialnya sedang menatapnya dengan tatapan yang membuat Taeyong beberapa kali kerap berdebar. Lelaki cantik itu sedikit menarik diri agar berjarak dengan Jaehyun.
"Gw cuma mau tau penjelasan dia ngilang gitu aja kenapa, kita deket udah lama Jae dan itu bukan waktu yang singkat kayak sehari dua hari."
Jaehyun mendengar, selain sering bertengkar Jaehyun sebenarnya juga tempat bercerita untuk Taeyong, lelaki cantik itu selalu bisa melepas segala masalahnya saat ia bercerita dengan Jaehyun.
"Oke, sekarang gw tanya deh apa perasaan lo kedia masih sama kayak satu tahun yang lalu?"
Taeyong terdiam, ia sejenak berpikir dan mengetaui jawabannya setelah menatap manik mata coklat milik Jaehyun, jawabannya tidak ia merasa sekarang perasaannya pada Lucas hambar, tak merasakan kebahagiaan saat seperti pertama mereka dekat, sialnya perasaan itu seakan pindah kepada Jaehyun, Taeyong merasa senang jika Jaehyun secara tak langsung memperhatikan setiap tindakan Taeyong, meski ia mengaku perasaan itu selalu ia elak karena tingkah menyebalkan Jaehyun padanya.
"Masih? Mungkin. Gw ngga tau!" Ucap Taeyong tak mengerti dengan apa yang ia pikirkan dan perasaannya.
"Kasih diri lo sendiri kepastian Taeyong, cari jawaban yang bener-bener lo butuhin. Sisanya lo sendiri yang mutusin" ucap Jaehyun kepada Taeyong yang di balas dengan senyum manis si lelaki cantik.
Oh tidak, debaran itu kembali menerpa dada Jaehyun, sial selalu saja seperti ini, di saat ia melihat senyum Taeyong hanya untuknya, dirinya langsung tidak bisa mengontrol debaran di dadanya. Jaehyun terlena ia menatap Taeyong dan fokusnya tertuju pada bibir tipis berwarna merah muda milik Taeyong, ia tak bisa menahan.
"Maaf..." hanya kata itu yang keluar, setelahnya Jaehyun mengecup lama bibir Taeyong, membuat Taeyong mematung tapi ia juga tak bisa menolak, rasanya menyenangkan? Entahlah ini kali kedua mereka berciuman. Yang pertama saat Taeyong dan Jaehyun berada di rumah Taeyong, mereka sedang belajar bersama lebih tepatnya Taeyong mengajari beberapa mata pelajaran kepada Jaehyun, saat itu Taeyong yang memulai ia melihat Jaehyun dan sangat ingin memiliki Jaehyun dan tanpa Taeyong sadari dirinya mengecup bibir Jaehyun hanya sekilas, tapi kejadian itu mampu mendebarkan detak jantung keduanya sama seperti sekarang.
Saat ciuman itu akan terlepas, Jaehyun menahan tengkuk Taeyong lelaki itu mulai melumat lembut permukaan bibir Taeyong, memberi hisapan lembut membuat Taeyong terbawa suasana dan membuka mulutnya membiarkan kegiatan Jaehyun, membalas lumatan demi lumatan yang Jaehyun berikan, tangannya bahkan mengalung indah di leher Jaehyun, mereka sama-sama menikmati itu.
Setelah beberapa menit berlalu, tautan itu terlepas Taeyong menunduk malu sedangkan Jaehyun membelai rambut Taeyong dan menyingkirkan beberapa helai yang menganggu.
"Sori gw kelepasan." Ucap Jaehyun
"Gw juga, maaf." Taeyong berucap dan memeluk Jaehyun erat, hal tak terduga lagi tapi membuat Jaehyun senang.
Taeyong maupun Jaehyun sekarang sedang merasakan perasaan yang lain dari biasanya. Untuk Jaehyun ia merasa ia semakin terjebak ke dalam pesona seorang Lee Taeyong dan merasa selama ini perbuatannya mengusik Taeyong membuahkan hasil, ia mendapat respon dari Taeyong meskipun masih abu. Sedangkan Taeyong ia merasa Jaehyun yang sekarang sangat berbeda, lelaki yang sedang ia dekap sekarang ini berhasil menciptakan kebahagian tersendiri di dalam hatinya, tapi apa ini benar-benar karena Jaehyun?
KAMU SEDANG MEMBACA
Is This Love?
RomanceTaeyong tu nggak paham sama cowok yang namanya "Jung Jaehyun" perasaan dia juga nggak punya salah apapun sama Jaehyun tapi entah kenapa Jaehyun selalu aja ngusik ketenangan Taeyong. Sedangkan Jaehyun dia nggak tau kenapa rasanya kalo bikin Taeyong m...