06

182 22 0
                                    

Hup!

"Ugh.." keluh Sunoo sambil terus berusaha untuk melompati batu-batu di tebing.

"Mau Kak Wonie gendong?" tanya Jungwon dari belakang Sunoo, menjaga si kecil kalau-kalau terjatuh.

"Tidak. Ddeonu.. bica cendili." Sunoo menggelengkan kepalanya sambil terus menggapai batu-batu kasar itu.

Hup! Hup!

Srek!

"Huh..?" Sunoo rasa ia tergelincir, pegangan tangannya lepas dan tubuhnya perlahan menjauh dari batu tebing didepannya.

Grep!

Sunoo merasakan sesuatu yang hangat mengelilingi tubuhnya. Dalam sekejap, ia naik dan sampai diatas tebing.

Tak!

"Nakal. Udah Kak Wonie bilang biar langsung aja, malah ngeyel mau naik sendiri. Mau mati lagi, kah?" Jungwon menyentil kening Sunoo sebelum menurunkan si kecil dari gendongannya.

"Tapi Ddeonu mau naik, cendili.." Sunoo kembali berjalan menuju tebing, berusaha memenuhi perintah untuk mencapai puncak tebing dengan usahanya sendiri.

Grep!

"Sudah, kita sudah sampai diatas. Sunoo tidak perlu turun lagi. Kalau Sunoo turun lagi, Kak Wonie tidak akan menyayangi Sunoo lagi. Mau?"

Bisikan halus di telinga Sunoo itu berhasil membuat kaki kecil yang awalnya memberontak agar kembali ke pinggir tebing akhirnya diam, menuruti keinginan Jungwon.

"Tidak mau.. Mau dicayang cama Kak Wonie telus.." ujar si kecil sambil menggelengkan kepalanya.

Jungwon tersenyum, tangannya terangkat untuk mengusak surai hitam si kecil. "Lain kali, jangan membuat perintah tanpa Kak Wonie. Paham, Sunoo?"

"Eum, paham.." jawab Sunoo sebelum mendekati Jungwon, merentangkan tangannya meminta pelukan yang tentu saja disambut dengan senang hati oleh Jungwon.

"Udah berapa kali kayak gini? Waktu itu sama Jongseong, untung dia udah Kak Wonie kasih tau." omelan Jungwon masih berlanjut.

"Kalo lagi ga sama Kak Wonie, usahakan ikuti petunjuk yang ada. Diikuti, jadikan itu panduan, bukan perintah. Karena Kak Wonie tidak mau Sunoo celaka lagi."

"Kak Wonie.. belicik."

"Heh, dikasih tau juga."

•••

Keduanya tengah duduk manis di puncak tebing, menikmati matahari terbenam.

Jungwon terkekeh pelan saat mendapati Sunoo yang fokus menatap matahari tenggelam dengan mata kosongnya, merefleksikan pemandangan indah itu. 

"Sunoo?" panggilan itu dibalas dengan deheman lucu dari Sunoo.

"Sunoo suka?"

"Eum, Ddeonu celalu cuka matahali telbenam." jawab si kecil tanpa mengalihkan perhatiannya.

"Lebih suka sama Kak Wonie disini, atau sama Sungwon dan Jongseong di apotek?" Huh, dasar Jungwon. Tidak bisa melihat si kecil sedang tenang.

"Cama Kak Wonie, dicini."

"Kenapa?"

Jungwon, beruntung kamu sedang berbicara dengan Sunoo yang sudah tidak memiliki emosi. Jika kamu berbicara dengan Jongseong yang bersumbu pendek, mungkin kamu sudah dijejali obat herba dengan kepahitan yang luar biasa.

"Kalena, cama Kak Wonie.." akhirnya kepala itu menoleh, dengan mata kosong yang menatap Jungwon. Perlahan, ujung bibir kebiruan itu terangkat, membuat senyum lebar yang menggemaskan.

Mata Jungwon membulat, karena si kecil jarang sekali tersenyum. Bukannya tidak mau, hanya saja otot-otot wajahnya yang mati itu membuat Sunoo kesulitan untuk berekspresi.

"Sunoo lucu sekali.." gumam Jungwon tanpa sadar.

"Iya.. Kak Ddeungie juga bilang kalo Ddeonu menggemaskan.."

"Ck, nama itu lagi. Mengapa mereka bisa akrab dalam waktu cepat? Menyebalkan." batin Jungwon yang kesal.

"Sunoo suka bermain dengan Heeseung?"

"Cuka.. Kak Ddeungie janji bakal bawain bunga-bunga cantik lagi buat Ddeonu." jawab Sunoo, mengabaikan intonasi kesal dari pertanyaan Jungwon.

"Terus, nanti bunganya diapakan?"

"Ddeonu bekukan lagi, telus Ddeonu taluh di kolam depan lumah.." Sunoo menengadahkan tangannya seolah-olah tengah menangkup bunga kamelia merah yang dibawakan Heeseung.

Puk!

"Eoh?"

Tiba-tiba satu bunga kamelia terjatuh di tangan Sunoo yang menengadah, membuat si kecil terkejut. Dan semakin dibuat terkejut saat benda kenyal menyentuh pipinya.

"Kak Jeongie rindu sekali dengan Ddeonu.. Ddeonu apa kabar bersama Kak Wonie?"

"Kak Jeongie.."

"Loh, sudah kembali?"

•••

bismillah, chap depan tamat

terima kasih sudah membaca^^
sampai jumpa-!

🍓iru

Former Life Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang