1

538 27 3
                                    

Happy Reading...


"Arion"

"Ada yang mau aku omongin"

"Aku juga"

Mereka saling bersitatap lebih lama. Wanita itu menunduk malu-malu seraya menyembunyikan sebuah kotak dibalik punggungnya.

"Kamu duluan aja" ucapnya diangguki pria dihadapannya

"Aku akan menikah" senyum diwajah cantik itu kian mengembang

"Aku tau Ar-"

"Bukan dengan kamu, tapi dengan Selina" ucap Arion membuat senyum di wajah gadis itu lenyap

Netranya menatap berkaca-kaca pada Arion.

"Kenapa Ar?" Tanyanya sendu

"Kamu tau jika aku mencintai kamu Ar" ucap Puput

"Aku tau kamu mencintai aku--"

"Lalu kenapa kamu mau menikah dengan Selina?!" Teriaknya

"Karena aku mencintai Selina" ucap Arion

"Kamu tau Ar kalau aku udah ngorbanin segalanya demi kamu bahkan kehormatan aku sendiri!" Teriak Puput menatap Arion kecewa

"Kenapa kamu milih Selina Ar?" Tanya Puput lirih

"Karena Selina wanita baik-baik, dia bahkan tidak pernah menyerahkan kehormatannya untuk laki-laki lain meskipun dia mencintainya"

"Hanya karena kamu tidak melihat Selina menyerahkan kehormatannya pada pria lain kamu mengklaimnya wanita baik-baik, bisa aja kan kalau dia udah nggak perawan!"

Plak

Tamparan dipipinya membuat kepala Puput tertoreh kesamping dengan sudut bibirnya yang robek ia menatap tak percaya pada Arion yang melakukan kekerasan padanya.

"DIA BUKAN WANITA MURAHAN SEPERTI KAMU! YANG MENYERAHKAN KEHORMATANNYA PADA LAKI-LAKI YANG BUKAN SUAMINYA!" Bentak Arion membuat Puput memejamkan matanya

Hatinya begitu sesak mendengar perkataan Arion.

Wanita murahan ya!

Puput tertawa miris didalam hatinya. Ia menatap terluka pada Arion.

"Dan bagaimana jika wanita murahan ini mengandung anak kamu?" Ucap Puput lirih

Netra Arion menatap tajam pada Puput.

"Gugurkan!"

"kenapa Ar? dia adalah darah daging kamu sendiri"

"karena hanya anak dari Selina yang aku inginkan!"

"Jahat kamu Ar!"

"Terserah kamu mau bilang aku jahat yang jelas aku tidak pernah menginginkan anak Haram itu!" Ucap Arion

Deg

Membuat luka baru itu semakin menganga mendengar perkataan Arion.

Puput mengangguk kemudian tersenyum manis penuh luka pada Arion.

"Baik kalo itu mau kamu-" Puput menghela nafas sesak yang menyerang dadanya

"Aku akan pergi dengan anak ini"

"Aku harap kamu dapat balasan setimpal seperti yang kamu lakukan sama aku Ar"

"Aku menyesal telah menjatuhkan hatiku pada orang yang salah"

Puput meninggalkan Arion di dalam Cafe. Saat diluar gadis itu membuang kotak itu kedalam tempat sampah kemudian berlari meninggalkan Cafe itu.

Arion mengacak rambutnya kasar kemudian mengalihkan pandangannya pada ponselnya. Ia mengangkat telpon dari wanita yang begitu ia cintai itu.

Pria itu mengakhiri telponnya sepihak kemudian berjalan keluar dari dalam Cafe setelah menyimpan beberapa lembar uang berwarna merah.

Langkahnya terhenti ia melihat kearah tempat sampah. Ia meraih sebuah kotak didalam tempat sampah itu dan membawanya pergi.

•••

Puput berjalan sembari mengusap perutnya lembut. Ia tak dapat membendung lagi air matanya. Wanita yang kini tengah berbadan dua itu duduk disalah satu kursi taman.

"Maafin Mami sayang"

"Maaf karena Mami kamu harus hadir di dunia kejam ini, maafkan Mami karena tidak bisa memberikan keluarga yang utuh untuk kamu"

"Mami janji akan menjadi Ayah sekaligus Ibu untuk kamu!" Tekadnya

Wanita itu menyeka air matanya kemudian tersenyum manis seraya mengusap perutnya.

"Kita pergi dari sini ya"

•••

"Ada apa Sel?" tanya Arion

Selina tersenyum begitu manis seraya menggenggam tangan Arion membuat dada Arion berdebar.

"Ion aku bahagia banget!" Pekiknya memeluk Arion yang ikut tersenyum dan membalas pelukannya

Selina melepaskan pelukannya menatap Arion dengan binar bahagia.

"Aku hamil!" Ucap Selina membuat senyum Arion melebar

Arion memeluk erat tubuh Selina dibalas lelehan oleh Selina.

"Terimakasih sayang, terimakasih banyak!" Ucap Arion

Selina menepuk punggung Arion.

"Aku akan segera menikahi kamu!" Ucap Arion

"Iya Ion!"

Arion melepaskan pelukannya kemudian berjongkok di hadapan Selina pria itu mengusap perut Selina seraya berbicara kemudian menciumnya.

Ia sangat bahagia akhirnya ia akan menikah dengan wanita yang begitu ia cintai sejak dulu Itu.










Bersambung...

Jangan lupa Vote dan Coment!

I'm Sorry, Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang