part 11

481 40 2
                                    


"Aku mulai mencintai jungkook sejak sebulan yang lalu. maafkan aku Ah in." ucap taehyung dengan tatapan khawatir dan takutnya.

"Jadi.. aku hanya kalah dengan seseorang yang bahkan baru kau kenal tidak lebih dari sebulan tae. Penantianku kalah dengan orang yang belum tentu dapat melakukan hal yang sama untukmu. Aku benar-benar dikalahkan oleh seseorang yang sudah ku anggap seperti adikku sendiri. Kenapa harus dia tae, dari banyaknya orang yang kau temui, kenapa harus sahabatku sendiri?" ucap Ah in penuh akan amarah yang membakar warasnya.

"Maafkan aku Ah in, aku tak dapat mengatur kemana hatiku akan berlabuh." taehyung menggenggam tangan Ah in agar wanita itu menatap matanya.

"Jadi sebenarnya kau meminta hubungan kita berakhir bukan karena agar aku dapat bahagia bersama orang yang pantas, tapi agar kau dapat bersama Jungkook kan. Kau berharap agar penghalang ini segera pergi darimu. Begitu taehyung-ah?" Ucap Ah in, berusaha untuk menyudutkan taehyung.

Taehyung terkejut, ia tak menyangka jika Ah in berakhir dengan pemikiran yang jauh dari nyatanya.

"Aku tak akan memulai apapun dengan Jungkook. Aku bahkan sudah kalah sebelum berjuang Ah in-ah. Aku tak akan bahagia diatas kesakitanmu, aku bukan laki-laki seburuk itu. Dengan memutuskan hubungan ini, harapku memang ingin kau mendapatkan bahagia bersama laki-laki yang pantas untukmu, karena aku pun sadar, jika kita tetap bersama, tak akan ada bahagia untuk hubungan ini." jawab taehyung dengan sedikit tersenyum pahit, menggingat jalan cintanya yang bahkan sudah berakhir sebelum dimulai.

Ah in tak dapat menjawab apapun, ia hanya menatap mata taehyung saat bicara dan ia tak melihat sedikit pun kebohongan disana.

Ia sebenarnya tidak marah dengan jungkook ataupun taehyung, ia sadar bahwa cinta datang bukan karena keinginan diri sendiri seperti dirinya yang mencintai taehyung dan rela berjuang sendiri sampai sekarang, bukan karena keinginannya tapi hatinya lah yang menuntun semuanya.

Namun ia hanya tak menyangka, jungkook yang sudah ia anggap adiknya sendirilah yang mengalahkannya dalam mengambil hati taehyung, laki-laki yang selalu ia perjuangkan untuk terus bersamanya, menjadi miliknya.

***

Taehyung telah mengantarkan Ah in ke apartemennya. dan setelah taehyung pergi, Ah in langsung mengetuk pintu apartemen jungkook.

"Ah, ternyat kau nuna. Dari mana saja kau malam-malam begini?" Tanya jungkook yang sedari tadi memperhatikan penampilan ah in.

"Aku habis bertemu taehyung. Baru aja orangnya pergi." jawab nya singkat. dan entah hanya perasaan Ah in saja, ia melihat ada sedikit perubahan ekspresi dari jungkook setelah ia menyebutkan nama taehyung, terlihat sepertinya salah tingkah

"Oh begitu." Jungkook mengangguk. "Ya sudah, ayo masuk. Kau mau minum apa? Jus strawberry kelihatannya bagus, kebetulan aku baru saja membelinya tadi sehabis pulang kerja." Jungkook berjalan lebih dulu dan membiarkan ah in mengekor dibelakangny.

"Aku tak mau apa-apa. aku hanya ingin bicara denganmu." Ah in menarik lengan Jungkook yang terus berjalan ke arah dapur. "duduk sebentar, aku mau bicara."

Jungkook mengikuti, ia duduk disamping ah in yang kini menatapnya begitu serius.

"Ada apa nuna?"

"Sejak kapan?" Tanya ah in tanpa ragu.

Kening ungkook mengerenyit dalam. Ia begitu kebingungan akan arti dari pertanyaan ah in kali ini. "Apanya yang sejak kapan? Hal apa yang sedang kau bicarakan?" Jungkook balik bertanya.

"Perasaanmu dan taehyung. sejak kapan semuanya dimulai?" Kedua bola mata besar jungkook semakin membesar sempurna. Dirinya terlalu dibuat terkejut akan pertanyaan yang sama sekali tak ia sangkakan hadirnya begitu cepat. Detakan jantungnya begitu terasa sangat cepat, keringat dinginnya langsung melembabkan kedua tangannya yang kini ia kepal begitu erat.

Love Is Never Wrong (Taekook) By: VtriieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang