1. Temu

2 0 0
                                    

Suara alarm berbunyi meramaikan seisi kamar dengan nuansa klasik, sang empu pemilik kamar tersebut terlihat masih nyaman dengan kasurnya. Tiba-tiba seorang wanita paruh baya, yang masih terlihat cantik itu memasuki kamar.

"Bangun, kamu gak sekolah?" Wanita paruh baya tersebut mengelus rambut anaknya.

"Hnngggg," Sailee hanya bergumam sambil tetap menutup rapat matanya.

Tak kehabisan ide, ibu Sailee mengancam dengan ancaman handalannya.

"Ilee, kalo kamu gak bangun. Kamu gak akan bisa lagi membeli album kesayangan mu itu," Ancam ibu Sailee dengan nada sedikit jengkel.

Seperti biasa, Sailee langsung membuka matanya dengan lebar. Ia menatap wanita kesayangannya itu, ia tersenyum kemudian bangkit memeluk ibunya.

"Ibu, ancaman ibu sangat klasik. Tapi aku tetap tidak suka dengan ancaman seperti itu," Ucap Sailee dengan nada bicara manja.

Ibu melirik Sailee, menyentil dahi Sailee dengan pelan. Sambil terkikik, ibu meninggalkan kamar Sailee.

"Awas saja kembali tidur, ibu tidak akan memberi uang untuk membeli album oppa kesayangan mu itu!" teriak ibu Sailee dari luar kamar

Sailee yang memang berniat untuk kembali ke kasur kesayangannya itu, akhirnya mengurungkan niatnya. Ia bergegas mengambil handuk dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Di ruang makan, sudah ada ibu, ayah, dan dua abang Sailee. Ibu menyiapkan lauk pauk, ayah sibuk membaca koran, dan dua abang Sailee sibuk bermain dengan gadgetnya.

"Ini Ilee lama banget sih, aku keburu telat loh bu." Ucap Bara dengan nada kesal.

Bara Aditra, abang kedua Sailee. Lelaki rempong, sebutan tersebut cocok disematkan kepadanya. Selain cerewet Bara juga memiliki sifat yang mudah marah-marah.

"Ilee, cepat turun! Ayah sudah marah-marah ini." Teriak ibu sambil cekikikan melihat ekspresi ayah.

Ayah terkejut, kemudian melirik istri yang ia sayangi itu. Ia hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah laku istrinya.

Setelah mereka sarapan, akhirnya Sailee dan abang-abangnya berangkat ke sekolah. Di dalam mobil ayah, Sailee diberi nasihat oleh ayah.

"Tuan putri, sudah kelas 10 nih?" Tanya ayah dengan nada suara pelan, sambil fokus melihat jalan di depan.

"Iya yah, kenapa?" Jawab Sailee

"Sudah punya pacar belum?" Tanya ayah sambil menggoda.

Sailee terkejut dengan langsung menengok ke arah ayah, ia menatap ayah dengan muka masam.

"Ayah apa sih, di kamus Ilee gak ada kata pacaran ya!" Ucap Sailee ketus

Dua abangnya yang ada di belakang berusaha menggoda adiknya itu,

"Halah bohong itu yah, kemarin Ilee berduaan sama temen Ian" Goda Brian

Brian Aditra, si sulung dari keluarga Aditra. Memiliki sikap tegas akan tetapi tetap dapat menempatkan diri dalam situasi tertentu, abang yang paling menyayangi adik-adiknya terutama si bungsu; Sailee.

"Iya tau yah, dia kemarin sama temennya bang Ian pas di kantin loh," Timpal Bara dengan menggoda adiknya itu.

Sailee tidak terima, mana ada dia berduaan sama temen abangnya itu. Baru saja masuk SMA sebulan, jalan ke ruang tata usaha aja belum hafal. Gimana pacaran?

"NGGAK YAAA, KALIAN NGGAK USAH NGADA-NGADA!!!!" Teriak Sailee dalam mobil.

Setibanya di gerbang sekolah, Sailee dan abang-abangnya bergegas berpisah karena kelas mereka berbeda. Sailee menuju koperasi dulu untuk membeli pulpen, karena ia baru tersadar bahwa pulpennya hilang kemarin dan belum sempat membeli.

Saat sedang asyik mendengarkan musik dari boyband favoritnya melalui earphone, tiba-tiba

BRUKKKK

Dahi Sailee menabrak benda keras di depannya, ia kesal kenapa pagi ini selalu sial. Sailee mengelus dahinya siap menyemprot orang yang mencari masalah padanya pagi-pagi begini,

"LO KALO JALAN PAKE M-MA..."

HAI, IT'S SYA!!
HAVE FUN, Y'ALL 🤍
TERIMAKASIH UNTUK SATU-SATUNYA VOTE SAAT INI, AKU MENUNGGU VOTE LAIN DARI KALIAN.

LOVE, SYA XX

HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang