Chapter 4 - Kunjungan

625 117 13
                                    

"Hm? OH! Jonghyuk!"

"Sial... dia melihatku"

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya si Dokja

"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan disini hanya dengan menggunakan baju yang tipis"

"Oh, aku kabur dari rumah, jadi tidak sempat bawa coat"

"Oh"

"Kau tidak menanyakan alasan kenapa aku kabur?"

"Kenapa aku harus mencampuri urusan pribadimu"

"Haha! Walaupun begitu, terima kasih karena tidak menanyakanku apapun"

"Hm"

"Oh ya, kau ingin pergi kemana?" tanya lelaki itu

"Ke supermarket"

"Ikut dong"

"Ga"

"Oke, ayo pergi" jawab lelaki itu sambil menarik tanganku dan berlari

"Apa- eh HEI"

"Hahahahha!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kami telah sampai di depan supermarket, aku tidak tahu alasan mengapa dia membuatku berlari hingga kesini kalau kita bisa jalan saja. Ya sudahlah, dihitung sebagai olahraga saja.

"Tadi saat dia menarikku, tangannya terasa dingin sekali. Dia begitu sensitif terhadap dingin tapi kenapa tidak berkata apa-apa??" pikirku

Tiba-tiba aku mendengar suara Kim Dokja yang terengah-engah disampingku.

"Hah Hah.... Kau.. kenapa kau tidak terlihat capek sama sekali?!" tanya lelaki itu

"Kau yang terlalu lemah" jawabku

"Jawab pertanyaanku!"

"Aku selalu jogging setiap pagi, jadi aku terbiasa"

"Sial"

"Ayo masuk ke dalam, aku tidak ingin membuat Mia menunggu"

"Hah... oke"

"Sebentar, pakai ini" kata ku sambil memakaikan syal yang tadi kupakai ke lehernya

"Hm? EH, apa yang kau lakukan?!"

"Memakaikan syal ke lehermu?"

"Aku tau itu! Maksudnya, kenapa kau meminjamkannya kepadaku"

"Udara sekarang dingin sekali. Kau sensitif terhadap dingin tetapi kau malah lupa membawa coatmu, pakai saja ini"

"Ohh... terimakasih, tapi apa ada alasan kenapa kau mau meminjamkannya kepadaku?"

"Aku-"

Aku apa? Tidak mungkin aku menjawabnya bahwa aku khawatir dia akan kedinginan dan terkena flu, memalukan sekali. Dan jika aku tidak langsung meminjamkannya, dia akan tetap diam saja dan tidak mengeluh kepadaku, bisa saja dia mati kedinginan.

"Aku terasa sedikit panas karena menggunakan syalnya, jadi aku pinjamkan saja kepadamu"

"Oh oke makasih"

"Ya, ayo masuk"

Kami memasuki supermarket itu, aku segera mencari dimana telurnya dan Dokja mengikutiku dari belakang. Telur.... Oh ketemu, hmm karena sekalian disini mungkin aku akan melihat barang-barang lain dulu.

"Jonghyuk! Liat ini, bahan-bahan untuk membuat pangsit" kata si Dokja dengan senyum yang lebar

"Ada apa dengan itu?" tanyaku

Kehidupan Selanjutnya...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang