0. awal

8 1 0
                                    

Disarankan untuk memutar video di atas

Happy reading~






















Tuls piano di mainkan dan musik pun mengalun,

" Takkan ku biarkan walau ribut menyentak mu yang tidur " gumam seorang gadis mengikuti alunan musik yang di mainkan

" Datang petir menyambar jengking dan ular bonda takkan berundur"

" Nyamanlah Arjuna beta mimpikan yang indah saja, Nanti bila kau buka mata semua tak serupa "

Gadis itu tersenyum miris sambil menutup mata dan bersandar pada dinding kamarnya

" Kan ada satu ketika kau tak tahu mana nak pergi, jalan betul anakanda tak jelas mata ambil yang sarat duri... " Gumamnya lanjut bernyanyi

" Hiduplah Arjuna beta biarkan jasad yang luka "

Menghapus air di pelupuk matanya, gadis itu lanjut bernyanyi sambil terisak

" Selama Tuhan mu ada takkan engkau tercela"

" Ya Tuhan, hiks... Aku tahu bahwa aku tak layak untuk memohon "

" Tapi untuk kali ini ... Aku mohon ya Tuhan, aku mohon " ucapnya kian lirih

Dia bersandar sambil membawa kehidupan kecil dalam pelukannya, kehidupan yang tercipta akibat kesalahannya

" Tolong jaga dan lindungi anak ku... saat aku tak dapat lagi membuka mata ku " ujarnya sambil tersenyum tulus namun membawa isak tangis

" Maafkan bunda ya sayang " bayi kecil itupun mulai menangis seakan tahu bahwa dia akan sendirian di dunia ini

" Walaupun bunda tidak ada di sini, tapi bunda akan selalu mengawasi mu "

Di ciumannya pipi bayi itu dan di elusnya dengan sayang, nafasnya pun kian berat hingga dia tertidur untuk selamanya.


















Author Note;

Maklum masih pemula jadi singkat aja dulu

- 31/03/2022
~sviolin~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FORGOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang