SEMANGAT PAGI
“Pondasi kesuksesan terkunci oleh kesemangatan.
Jika ingin sukses, maka ingin semangatlah menjadi pondasi”
Malam terganti siang. Mungkin otak para insan bertanya-tanya atau bisa jadi akan menyanggah pada awal kalimat tadi. Lah kok bisa siang, bukannya pagi dulu baru siang!? Nah jika hal seperti itu ada yang menyatakan salah, kita katakanlah kurang logis oke. Coba simak baik-baik. Orang-orang arab menyatakan permulaan sebuah hari itu di mulai dari malam. Sedangkan akhir dari hai itu siang. Sesuai dengan teori bulatnya bumi: separuh dari bumi itu malam dan separuhnya lagi siang. Jadi jangan sekali-sekali salahkan orang yang mengungkapkan selamat siang di waktu pagi, karena yang kenyataannya itu dia yang memang benar.
Tapi apa boleh buat, peribahasa berkata “Dimana bumi di pijak, di sana langit di junjung.” Maka mau tak mau harus menyesuaikan dengan keadaan sekitar.
Kembali ke pagi. Jam menunjukkan 04:00 seorang Ehsan terjaga dari ke lelapannya. Kedua kelopak matanya ia usahakan terbuka dengan usapan jari jemarinya. Bangun, mengambil sarung, bergegas ke kamar mandi. Lamat-lamat Ehsan sedikit lama menatap wajahnya yang timbul dari kebeningan air. Ke bayang darinya, masak cuman takut dinginnya air mereka para bisa-bisanya mereka para setan menertawai. “tidak” lekas-lekas Ehsan pun menyambar jernihnya air dengan niat kesucian yang sudah ia niatkan, yakni wudu’.
Seorang Ehsan Alfarisi bukanlah anak yang teramat sangat Sholeh. Kesunahan-kesunahan yang sangat di anjurkan, ia lakukan kadang-kadang. Jika ia ingat maka ia akan mengerjakannya, jika tidak ingat ya ia tak kan mengerjakannya. Tapi untuk kewajiban-kewajiban ia selalu terjaga dan siaga tiap waktu.
Seperti waktu gelap ini yang memang jarak ke waktu Shalat subuh masih sedikit lama, Ehsan kerjakan satu kesunahan yang sangat besar yakni Shalat 2 rakaat tahajud. Sesekali sambil menunggu subuh tandang, ia selepi dengan zikir kepada tuhan selaku hambanya. Dan tak lupa sholawat yang ia hantarkan kepada baginda Nabi Muhammd SAW selaku umatnya. Setelah usai dalam urusan ibadah, biasanya ia keluar rumah sekadar jalan-jalan di depan kompleksnya tuk merenggangkan segala yang ada pada tubuhnya. Dan kadang ia membantu ibunya, seperti mencuci pakaian, cuci piring, menyapu rumah baik di dalam atau di luar. Setidaknya bagi Ehsan menggerakkan tubuh itu lebih baik bahkan menyehatkan ketimbang tidak bergerak sama sekali (bisa dikatakan tidur). Dan memang hal itu sudah di jelaskan dalam Islam, kalau tidur setela subuh itu tidak elok.
###
DEWI SISKA: “hm”
“Selamat pagi nan semangat pagi tuk Kak Ehsan” 2pesan masuk di ponsel Ehsan.
Ehsan duduk di sofa ruang tamu rumahnya. Seragam putih-abu sudah melekat pada tubuhnya, ransel tas hitam memundaki punggung besarnya. Di hadapannya sudah ada dua cangkir susu hangat. Beberapa detik kemudian ia teguhkan satu susu dengan seruput kenikmatan.
Di dekatnya sang adek masih sibuk menyiapkan segala hal tentang sekolah. Mulai dari buku pelajarannya, alat tulisnya, dan kotak makan kecil. Teramat mandiri ia lincah kerjakan dan untungnya sudah tidak mau merepotkan.
Selanjutnya Ehsan mengambil ponselnya, membuka layarnya dan meratapi pesan yang barusan muncul. Tiba-tiba data angin apa Ehsan dimasuki sebuah haki kesemangatan. Ia mengira ini hanya mimpi, tetapi ini benar dai sepintas kesemangatan si pemilik bintang.
Lantas apakah Ehsan sudah mempunyai rasa kepada seorang wanita?
Entahlah bagi Ehsan hal ini tetap sepintas kesemangatan belaka. Dan ia masih percaya dirinya belum mempunyai rasa, belum sepenuhnya percaya kalau cinta itu ada pada dirinya. Dan Ehsan Alfarisi tetaplah Ehsan si pemuda tergila akan membaca, yang sulit tuk merespons ke seseorang entah teman wanitanya atau teman laki-lakinya. Terkenal akan sebutan kutu buku di seluruh seantero sekolahnya dan siswa yang tenar akan karya buah penanya. Meskipun demikian Ehsan tetap rendah hati ya walaupun terkadang ia diciutkan beberapa sebutan tak bermanfaat. Ia hanya biarkan saja, dan hiraukan. Namun Ehsan mulai berubah, dan luruh kala ia mengenal pemudi bernama Dewi Siska, ia tampak mulai bisa merespons dan jauh lebih bisa netral sama keadaan sekitar.
EHSAN ALFARISI: “Oke siap”
Balas Ehsan di balik layar ponselnya dengan senyum yang mengembang. Kemudian Ehsan pun mengajak Faro untuk segera berangkat ke sekolah. Tidak lepas mereka berdua terlebih dahulu mencium tangan kedua orang tuanya. Menyerap saluran energi besar kesemangatan. y
Tidak hanya mereka berdua yang akan berangkat, seorang sang babak juga bergegas tuk berangkat. Menyanding gelar s2 dengan menjadi seorang dosen di salah satu kampus yang ada di Pamekasan. Beda dengan sang ibu, seorang wanita rumah tangga yang full time di rumah.
Bapak dan kedua anak itu pun kini benar-benar pergi, sambil di saksikan seorang wanita tersayang dari kepergian mereka bertiga. Sungguh merupakan keluarga yang amat bahagia.
###
Sepeda c70 membawa dua anak pelajar melaju & menyusuri jalan kota Pamekasan. Gerak-gerik lalu lalang kendaraan berselangan. Anila si angin pun menerpa-nerpa tiap benda yang di laluinya. Sebuah tugu alun-alun bernama arek lancar yang berada di tengah pusar kabupaten itu tetap tegak. Dengan tiga filosofis celurit warna putih menyelimutinya menjadi ciri khas kota Pamekasan ini.
Suasana bersahabat.
Tulisan SDN 1 Gerbang Salam terpampang di atas pintu sekolah dasar. Faro adik Ehsan turun dari sepeda milik kakaknya. Ia kemudian mencium permukaan tangan Ehsan dan lalu meninggalkannya tuk segera masuk gerbang sekolah.
“Awas jangan dengkul, belajar yang giat biar kayak kakak.” Pesan Ehsan di saat Faro belum meninggalkannya.
“Oke oke... Idih ya ya.. Faro pasti rajin kok.” Balas Faro agak menjengkelkan.
“Yaudah Sono pergi. Hus. ..” titah Ehsan dengan Seolah-olah mengusir adiknya. Dia sang adik hanya cangar-cengir lalu berlalu dan masih sempat sedikit mengejek kepada Ehsan.
Ehsan menatap kepergian tubuh Faro. Putaran masa lalu terekam sekejap saat ia juga masih sekolah tercintanya ini. Sekolah inilah yang pertama membentuk kepribadian Ehsan suka terhadap membaca. Kata salah satu guru SDnya dulu berkata dengan membaca kamu akan mendapatkan juara dan juga piala. Dari situlah.. Ia di tunjuk untuk ikut lomba mata pelajaran IPS. Dan dari situlah baru Ehsan mulai banyak membaca yang berhubungan dengan IPS. Terbukti kalau ucapan gurunya benar-benar terjadi. Ehsan berhasil mendapatkan juara 3 ya walaupun bukan juara 1 tapi setidaknya hal ini merupakan hal ajaib bagi Ehsan. Pertama Ehsan suka membaca, pertama Ehsan ikut lomba dan pertama Ehsan mendapatkan juara.
Lalu ia Ehsan hidupkan lagi sepeda tuanya, kemudian ia kembali susuri panjangnya masa depan hingga tibalah pada sekolahnya. SMAN 1 Gerbang Salam.
EHSAN ALFARISI
Aku harus semangat dan semangat kapan pun itu. Aku adalah aku.. Aku yang mengerjakan maka aku yang mendapatkan. Kalau aku tidur maka aku harus bangun. Kalau aku jatuh maka harus bangkit. Kalau aku bisa maka aku harus lebih bisa lagi. Ingat masa depan bukan di Ramalkan.. Namun masa depan harus di ciptakan. Tetap semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOPI (KONSPIRASI CINTA ABADI)
RomanceAnantara sebuah perbaduan sepasang insan. Entah kala itu tiba-tiba saja merasuki sosok lelaki yang dibuatnya berkenala dengan sosok wanita. Hingga muncullah kopi (konspirasi pecinta abadi) dari keduanya