01.

2 0 0
                                    


"Lepas!" bentak seorang gadis yang kini di tarik paksa oleh pemuda tampan.

"Diem." ucap pemuda itu dengan dinginnya.

'Anak ngentot! Babi! Mati aja lo setan!' batin gadis itu.

Setelah sampai di tempat yang sepi, pemuda itu melepas cengkramannya dan menatap gadis itu tajam.
"Ingat, ini cuman perjodohan. Kalau sudah nikah nanti, lo gak boleh ikut campur urusan gue." ucap pemuda itu dengan tegas.

"Oke." balas gadis iti sembari mengusap pergelangan tangannya yang terasa sakit.

"Satu lagi, gue udah punya pacar."

"Oh." respon gadis itu yang berbeda banget dengan hatinya.

'Ga nanya anjing!'

"Bagus." Setelah berucap begitu, pemuda tersebut pergi.

***

Nama: Zenia Remon Agatha
Tinggi: 167cm
Berat: 55kg

Biasanya Zenia mencepol rambutnya serta memakai kacamata bulat non minus. Dia gadis yang tergolong pintar, namun ia enggan menunjukannya.

Nama: Arga Dirgan Senus
Tinggi: 181cm
Berat:75 kg

Biasanya Arga memakai hoddie hitam serta memasang earphone di telinganya. Dia tergolong pria yang jenius, ambisius dan semua orang tau hal itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

SMA Alexandria

Terlihat banyak murid yang sedang bergibah dengan circle mereka, dan ada juga yang sibuk mabar. Berbeda dengan yang lain, Zenia dan Arga sibuk mengurus perusahaan ayah mereka yang kini sudah 50% menjadi milik mereka.

Tak lama kemudian, seorang dengan jaket hijau menghampiri Zenia.
"Mbak, ini pesanannya." ucap orang tersebut sembari memberikan pesanan Zenia.

"Makasih." ucap Zenia sembari memberikan selembar uang merah pada orang itu.

"Sama-sama."

Zenia diam menikmati pesanannya, Arga meliriknya sekilas lalu pergi keluar kelas karena ada ayangnya.

Suasana hening menyelimuti kelas itu membuat Zenia melamun tentang pertengkarannya dengan sahabatnya di London hingga.....

Tiba-tiba seseorang menggebrak meja Zenia yang membuat gadis itu terlonjak kaget.
"Kamu ini niat masuk pelajaran saya apa tidak? Daritadi saya perhatiin kamu gak nyimak  apa yang bapak terangkan!"

'Eh anjay, sudah jam pelajaran? Kok cepet banget sih anjing!'

"Maaf pak, tadi banyak pikiran." alibi Zenia.

"Kali ini kamu saya maafkan, lain kali jika hal ini terulang kamu harus berdiri di tengah lapangan sampai jam pulang."

'Pantek..'

Zenia tersenyum canggung ketika teman kelasnya memperhatikan dia. Sementara guru tadi hanya menggeleng-gelengkan kepala dan pergi ke depan melanjutkan materinya yang tertunda.

***

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, namun Zenia nampak enggan kembali kerumah. Terlihat gadis itu tengah mengitari sekolah, ini bukan yang pertama kalinya ia begitu.

Setiap jam pulang, ia selalu mengitari sekolah, entah dia malas pulang atau sedang mencari sesuatu.

"Gue daritadi tungguin lo di mobil." ucap seseorang yang mengagetkan gadis itu.

Zenia menatap datar orang itu yang tak lain adalah Arga, lalu berlalu melewatinya namun sebelum itu terjadi Arga lebih dulu mencengkram tangannya.

"Apa lagi sih?!" Zenia menghempas tangan Arga kasar dan menatap pemuda itu tajam.

"Gue. dari. tadi. nungguin. lo. dimobil." ucap Arga penuh penekanan tanpa melihat Zenia.

"Oh yaudah, tunggu aja lagi di mobil. Gue banyak urusan!" sarkas Zenia.

Cukup, emosi Arga telah terpancing. Tanpa kelembutan, Arga menarik Zenia bak menarik kambing ke parkiran. Dan tentu saja itu membuat Zenia berteriak dan memaki Arga dengan penghuni kebun binatang.

"Diem atau gue bungkam bibir lo dengan bibir gue!" Seketika Zenia mengatup rapat bibirnya yang membuat Arga tersenyum tipis tanpa gadis itu sadari.

Brak!!

"BAJINGAN!!"







Bersambung!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang