"Algea, kamu dengar tante sayang?""Algea, buka mata kamu nak"
Dan disusul suara saling menyahut lain nya.
Sangat berisik.
Membuka matanya perlahan, langsung diterpa cahaya lampu yang menerobos menyilau dari celah kelopak mata nya. Di saat mata sayu itu terbuka sempurna, Lamira melihat banyak orang yang mengelilingi brangkar kasur nya.
Gadis itu masih memproses apa yang terjadi, ada dimana dia sekarang? Mengapa orang-orang yang begitu asing untuk nya mengerubungi dirinya? Apa yang telah terjadi? Berbagai pertanyaan terus bergantian. Membuat kepala nya pusing bukan main.
"Algea sayang, kamu bisa dengar kami nak?"
"Ma, sabar dulu, Algea cuma pingsan karna gak sengaja kelempar bola. Mama jangan berlebihan"
Lamira dapat melihat anak laki-laki yang barusan berbicara pada wanita separuh baya yang kini tengah memeluk nya itu. Terlihat tatapan tajam langsung wanita paruh baya itu dilayang kan pada nya.
"Gak sengaja kamu bilang? Algea pingsan dan kamu bilang ini berlebihan? Yang ada, kamu yang gak becus ngejagain Gea!"
"Ma, tenang dulu" Ucap pria pria paruh baya yang sedari diam menyaksikan adu mulut kedua nya. Yang Lami duga, Anak dan Ibu itu.
"Tapi pa–"
"Maaf sebelum nya, kenapa kalian semua sangat berisik ya? Bisa tolong diam sebentar, kepala saya pusing melihat kalian berdebat"
Semua orang yang ada diruangan itu, menaruh seluruh atensi nya di gadis yang sekarang sudah memposisikan dirinya duduk ditepi brangkar.
Lamira menatap semua orang diruangan itu aneh, mengapa mereka memperdebat kan hal sepele seperti ini? Dan apa tadi? Gea? Siapa yang mereka panggil Gea?
"Dan juga, kenapa saya bisa ada disini?"
Wanita paruh baya itu menghampiri Lami, dan langsung menggenggam tangan gadis itu lembut.
"Gea sayang, tante minta maaf ya. Nanti tante bakal marahin Jay karna dia gak becus ngejagain kamu"
Lami masih bingung, apa apaan semua ini? siapa yang mereka panggil Gea? dan siapa Jay?
"Sorry, kaya nya anda salah orang"
Dan tanpa basa basi pun, Lamira langsung meninggalkan ruangan tersebut. Tidak menghiraukan semua teriakan mereka yang memanggil Gea untuk kembali. Lamira harus mengerti apa yang sedang ia alami saat ini.
o.o
Hiruk pikuk suara kendaraan di malam hari, di temani sepoian angin segelintir menerpa pohon, membuat daun nya berleok kesana kemari.
Ditemani taburan bintang dilangit malam kelabu, Lamira berjalan menyusuri trotoar tidak tentu arah, membiarkan langkah nya terus membawa nya mengukur jalanan yang di barisi gedung cakrawala yang berhias lampu lampu.
KAMU SEDANG MEMBACA
she's the villain character
FanfictionLami benci ketika dirinya dijadikan peran penjahat di cerita orang lain. Lamira Arthenia gadis 25 tahun yang tengah terjebak di tubuh seorang gadis remaja 18 tahun? Situasi bodoh macam apa yang sedang dia hadapi? Lamira tidak bisa menyangka, juga d...