"Zhong Jeno" Haechan nahan pergelangan tangan si kecil dengan pelan "Apa?""Kamu kenapa akhir akhir ini berbeda" Jeno berjinjit memeluk leher om haechan "aku mati untuk mu Sayang" kening haechan mengerut bingung. "Maksudnya kamu apa?"
"Kenapa aku harus mati mengenaskan dulu... Jeno sayang banget sama kakak" jantung haechan berdetak kencang denger penuturan itu
"Jeno? Sayang?" Air mata haechan seketika mengalir meluk Jeno erat "I miss you kak" Baru aja mau ngomong Jeno udah nangkup pipi si om "I never leave you alone Kak"
Berakhir bibir mereka menyatuh, Lengan Jeno udah ngalung di leher haechan
Keduanya hanyut dalam suasana hati yang sama senang nya
"Kamu pantas mati Lee Jeno"
Di sela sela hisapan memori masa lalu Jeno terekam jelas "Eunhhm kak sebentar" Haechan menurut mengusap lekuk pinggang si kecil.
"Let me know why you want me die?"
"What?" Di kebingungan si om merengkuh tubuh nya
"No! Kenapa kakak mau Jeno mati saat itu? Kenapa Jeno cuma bisa di genggaman kakak" Lagi lagi sorot mata sendu Jeno mengingatkan masa dimana haechan bertingkah semaunya
"Kakak minta maaf sayang""Gimana kalau aku masih cinta sungchan? Apa kakak bakal nyakitin aku? Hubungan kita bukan suami istri lagi"
Sakit hati sebenarnya tapi engga salah juga omongan jeno "Ijinkan kakak menebus semuanya sayang"
"Ka-"
"Jeno sayang" Chenle datang membawa makan terkejut melihat perkelahian itu "ada apa ini?" Jeno ngelepas paksa haechan. Lari memeluk sang ayah "papa" tangisan jeno mulai terdengar lirih "Jeno sakit pa.... Badan jeno remuk sakit semua, kenapa mereka jahat ke Jeno sama kak sungchan" meremat baju sang ayah "Nak"
Chenle Kehabisan kata kata jika tau Jeno mengingat masa itu
Badan si kecil tumbang beruntung chenle segera menahan "J-jeno"
"Jeno engga tau harus apa hiks Badan Jeno sakit setiap Deket Om haechan sama om Mark. Aku selalu takut kalau ingat masa itu pa"
Haechan diem denger omongan barusan, itu beneran Jeno lee??
Shotaro Meminum darah di cangkir dengan santai. Sungchan menatap datar "Aku harus gimana"
"Habisi saja Chan, jaehyun sedang mengandung dan itu beban untuk mu" dia berdecak kesal "Informasi tentang Jeno belum Bisa aku terima dan.. Dia sedang hamil mana bisa aku membunuhnya taro"
Pria Jepang berambut merah datang sembari tersenyum menyeramkan "Kalau begitu biarkan tugas ku dan shotaro menghabisi nya lalu memakan janin nya"
Mata sungchan menajam "menyentuh Buah hati ku maka Kalian berdua ku kirim ke neraka" Yuta terkekeh mendekat lalu melemparkan kertas "Tuh Chenle jisung kan? Seenak nya Lo Culik Jeno dan naroh di rahim jisung, itu melanggar hukum langit sekarang kita jadi sasaran malaikat maut noh gue lagi nyeblak di warung Mpok Wonjin hampir di seret kalau aja itu bumbu seblak Kaga pedes"
"Apa urusan nya?" Bingung sungchan
"Gue guyur di muka malaikat nya terus kabor AWOKAWOKAWOK" tawa Yuta nyaring, shotaro lanjut minum sesekali itu tertawa
"Sekarang bagaimana" Tanya satu lagi pria yang datang menatap malas perkumpulan koplak itu
"Dih dery kan Dulu lu Yang bantuin lahir nya Jeno kan sama siapa yang namanya angka?" Ujar Yuta lupa "Ten"
"Nah iya si Ten tuh Iblis gila udah kaya kuyang dia makanin organ tubuh manusia heran wkwkwk"Sungchan berdiri mulai muak jika perkumpulan ini di penuhi para makhluk yang mati tidak hidup pun tidak.
"Kemana" tanya Hendery
"Bertemu Lucas membicarakan sesuatu sekalian melihat kondisi jaehyun di gudang" tinggal nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adek Nono
Teen Fictioncerita tentang jeno yang kesel sama om yang sering ngikutin kemanapun