Sorry guys, gw baru update, mudah mudahan, cerita ini masih aa di perpus kalian yaa..
Happy reading..
Setelah masuk ruangan itu, tubuhnya langsung mematung melihat gadis cantik yang sedang berbaring di atas brankar.
"Jadi dia itu ....cewek yang ketua geng tadi? " Batin Revan
"Eugh" lenguh dinda yang telah sadarkan diri
Revan pun tersadar dari lamunannya, lalu mendekat ke arah Dinda yang sedang menyesuaikan penglihatannya di tempaynya berada
" Mau sesuatu? " Tanya Revan
"Air" sahut Dinda
Revan pun langsung memberikan minum untuk Dinda. Setelah meminum air yang diberikan oleh Revan, Dinda pun mengedarkan pandangannya dan langsung tertuju ke sosok pria di depannya.
"Lo siapa? " Tanya Dinda
"Gw Revan, anak sahabat bokap Lo"sahut Revan
"Papa gw mana ? " Tanya Dinda
"Lagi ditangani oleh dokter" sahut Dinda
Setelah Revan menjawab pertanyaan Dinda, terjadilah keheningan yang melanda dua orang berlainan jenis itu
30 menit kemudian...
Tok...Tok...Tok...
Suara ketukan pintu mengalihkan atensi dua orang didalam kamar itu ke arah pintu masuk, lalu masuklah seorang pria dengan tubuh tinggi, putih, dan berwajah tampan. Dia adalah Dean Federico Timothy. Kakak laki laki Dinda sekaligus anak pertama keluarga Timothy.
"Abang..." Pekik Dinda yang langsung berlari kearah Dean lalu memeluk erat badan tegap Abang nya itu.
Dean pun membalas pelukan yang diberikan oleh princess nya itu.
"Bang, gimana ke adaan papa ? " Tanya Dinda ke abangnya sambil mendongakkan kepalanya untuk menatap mata abangnya itu.
Namun seketika ada buliran air yang jatuh dari mata abangnya, yang sedari tadi ditahannya pun tumpah dihadapan adik tersayangnya. Dinda terkejut bukan main, Karna baru kali ini ia melihat abangnya menangis.
" Bang ... Abg kenapa? " Tanya Dinda
"Syla... Syla yang sabar ya sayang" ucap Dean
"Kenapa bang" sahut Dinda yang mulai merasakan ada yg tidak beres
" Papa... hiks papa...hiks" ucap Dean terbata bata, Karna ia lemah, lemah saat berurusan dengan adek nya
"Papa kenapa bang?" Bentak Dinda
" Papa....meninggal" sahut Dean
"Hahahaha Abang lucu, gak lawak bang" ucap Dinda sambil melerai pelukannya dengan abangnya itu. Walaupun ia mengatakan itu, namun air matanya tetap mengalir deras
"Abg gak bercanda syl. Papa beneran meninggal hiks" sahut Dean
" Arghh.... Papa...papa jangan tinggalin syla" teriak Dinda histeris sambil berlari ke ruangan papanya.
Setelah kepergian Dinda, Dean dan Revan pun langsung menyusul Dinda.
•••
Setelah sampai diruangan papa nya, Dinda langsung membuka pintu ruangan itu dengan kasar, lalu ia memasuki ruangan itu, sudah terlihat mamanya yang sedang menangis dalam pelukan Rani, kakak iparnya yang tengah menangis di atas sofa, dan papanya yang sudah terbujur kaku, yang tubuhnya sudah dibaluti oleh kain kafan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darenda
Teen Fictionperjodohan antara dua ketua geng motor yang terkenal di Jakarta.perjodohan yang dilandaskan surat wasiat dari ayah si perempuan. Walaupun pernikahan mereka didasarkan oleh surat wasiat, namun... seiring dengan berjalannya waktu, dinda dapat mencinta...