"Anak itu mulai sehat, dokter! " Kata seorang perawat muda yang berdiri di samping dokter Danial Putra Gabriel.Andika yang sebagian besar wajahnya di balut tebal berusaha tersenyum pada dokter Danial dan perawat yang selalu ramah merawatnya
"Ya aku merasa agak sehat sekarang, dokter" Desahnya. Sepasang mata yang bulat hitam berbinar memperlihatkan prasaan terimakasihnya.
Danial membalas senyuman anak itu sehingga wajahnya yang tempan nan tegas menjadi semakin simpatik.
"Anda seorang pasien teladan, Dika. " Katanya. "Anda akan segera pulang kembali ke rumah sendiri. "
Kata kata yang di ucapkan dokter Danial terngiang dalam telinga Dika, waktu dokter itu berjalan meninggalkan kamarnya. Menyenangkan sekali kalau ia di perbolehkan pulang. Tapi ia sadar setelah meninggalkan rumah sakit, tentunya sulit bertemu dengan dokter Danial yang begitu menarik. Entah Apa yang ia rasakan ia merasa berhutang budi pada dokter Danial, yang telah menyelamatkan jiwanya.
Dika memejamkan matanya berusaha tertidur, namun bayangan seorang laki laki itu yang agak hitam, dengan hidung mancung, dagu keras, dan bibir agak tebal, Menampilkan kejantannannya. Dika juga merasakan sentuhan tangan yang memegang pergelangan tangannya untuk merasakan detak nadinya.
Iya menghela napas, membalikan badannya ke sebelah kanan. Beberapa saat kemudian tangannya di tepuk tepuk seseorang, dan terdengar suara wanita yang menjadi perawat di rumah sakit itu berkata dengan ramah :
"Nak Dika... Sudah waktunya minum obat! "
Sebenarnya obat itu di makan atau di minum?
"Terimakasih, " Kata dika yang membalikan badannya untuk menghadap perawat tadi. Ia mengangakat kepalanya sedikit agar perawat dapat menumpukan dua buah bantal di bawah kepalanya, untuk mempermudah ia memakan bubur dan meminum air." Suster, mengawa wajah dokter Daniel selalu terlihat murung? "Tanya anak itu tiba tiba
Suster itu tersenyum manis dan menggelengkan kepalana " Aku tidak tahu, mungkin memang sifatnya pemurung, " Sahutnya " Atau mungkin saja sebagai manusia ia mempunyai kesulitan-kesulitan yang sulit di pecagkan..... Setelah selesai, lebih baik anda tidur lagi! "
Dika membaringkan kepalanya di atas bantal, tidak ingin membantah apa yang di perintahkan suster Dessy. Tapi iya tidak dapat tidur. Pikirannya menerawang jauh. Ia membiarkan pikirannya menerawang sejauh mungkin, sampai empat bulan yang lalu, waktu ia berangkat dari rumah naik motor beat ke toko kue untuk membelikan salah satu kue bagi ibunya. Karena hari mendung, sampai ia mengendarai kendaraannya dengan cepat. Entah bagaimana terjadinya waktu sebuah motor ninja menyerepet dengan keras, sehingga tubuhnya terbanting ke aspal. Syukur saat itu tubuhnya tidak tergilas mobil- mobil yang berseliweran. Waktu di bawa kerumah sakit wajahnya mengalami kerusakan dan geger otak.
Selama tiga bulan ia harus berkali kali menjalani oprasai plastik setelah geger otaknya sembuh. Dan selama itu pula Dokter Daniel selalu berada di sampingnya, menghiburnya, memberikan dorongan agar berani menghadapi masa depan dengan tabah.Suatu hari Dokter Danial menemukan anak ini sdang menangis terisak- isak.
" Aku tidak mau sembuh..... Untukapa aku hidup terus, jika wajahku telah cacat? "Isaknya
Dan laki laki itu memegangi tangannya dengan lembut. Sepasang mata laki laki itu seolah olah memberikan dorongan agar Dika berani menghadapi apa yang terpentang di hadapannya.
" Kami dapat membantumu, Dika. Kami akan berusaha memulihkan wajahmu. Tapi anda harus membantu kami dengan kerja sama, karena kami memerlukan ketabahannmu. Kami yakin anda mampu melakukannya, karena anda seorang Anak pemberani"
Saat itu lah tiba tiba perasaan percaya pada dirinya sendiri, danpada fokter Daniel muncul. Iatau Dokter Daniel seorang dokter bedah plastik ternama
KAMU SEDANG MEMBACA
DanielAndika (Sacrifice Love)
Teen FictionAndika Tama mengalami kecelakan, yang menjadikan ia kenal dengan Dokter Daniel Putra Gabriel. Mereka saling jatuh cinta, Sampai akhirnya dokter Daniel melamar Andika untuk menjadi teman hidupnya. Tentu saja Andika sangat bahagia, namun ia tidak tah...