"Dyna...na...na..naeee... "
Terlihat buntalan kelinci sedang asik bersenandung di depan tv sambil berjoget dengan pinggul ke kiri dan ke kanan.
Hingga....Plak
"aduh...taetae hyung apacih" kookie yang tadinya asik berjoget di depan tv sambil menonton bities grup favorite bunda dan nuna iren itu melotot lucu tidak terima pada taehyung yang tiba tiba datang langsung memukul pantatnya.
Jimin yang tadinya sedang asik bermain game sambil rebahan di sofa seketika mengalihkan atensinya pada suara sang adik.
Dan menghela nafas 'sudah biasa' batinnya."siapa suruh joget joget depan tv, menghalangi pemandangan hyung aja" jawab taehyung sambil menjulurkan lidah pada kookie. Dia memang sangat suka menjahili adik bungsunya itu. Katanya kalau tidak menjahili kookie sehari, rasanya ada yang kurang dalam hari harinya yang penuh dengan kejahilan itu.
"taetae hyung nonton di kamal saja sana" balaa kookie masih melotot pada tae.
"nggak mau! Minggir hyung mau pindahin channelnya" ucap tae 'tukang cari gara gara memang'"nggak boleh!" kata kookie sambil memeluk tv yang badannya saja tidak mampu menutupi tv nya yang besar itu.
"isshh.. Kookie minggir"
"nggak! Bundaaaaa taetae hyung!" adu kookie pada bundanya, matanya sudah berkaca kaca sekarang. Dia kesal sama taehyung yang mengganggunya."taeee...jangan ganggu adeknya, kamu adeknya anteng malah diganggu. Bunda lagi masak" teriak bunda dari dapur
"iya bun...nggak" balas tae"Wleee" sekarang kookie yang mengejek taehyung
"awas kamu ya" tae langsung menghampiri kookie, menarik adiknya agar bisa ia peluk sambil menggelitikinya. Kookie hanya berteriak dan tertawa sambil memberontak, dan sesekali tangannya akan mendorong muka tae yang hendak menciuminya."assalamualaikum" suara lembut mengalun dari depan pintu.
Itu suara iren, istrinya seokjin. Mereka memang tidak tinggal di rumah orang tua seokjin lagi, tapi rumah mereka pas berdampingan di komplek itu. Jadi iren dan seokjin memang terbiasa bolak balik. Bahkan kalau malas pulang, mereka menginap dirumah ayah dan bunda.
Kookie dan tae yang masih adegan tarik menarik itu seketika menghentikan aksinya dan ikut menjawab salam iren bersama bunda dan jimin.
"wa'alaikumussalam" jawab mereka.
"nuna ilen! Tolong kookie" teriak kookie sambil merengek minta di bebaskan dari pelukan maut taehyung."loh pada ngapain?" tanya iren sambil tertawa sambil melihat kookie bersama tae, sedangkan jimin masih tetap pada fokusnya, game.
"udah tae, sini adek sama nuna. Kita ke dapur liat bunda" ucap iren sambil menggendong kookie. Ketika perjalanan ke dapur, kookie menjulurkan lidahnya pada tae
" wleee"
"awas kamu nanti ya" balas tae***
Dapur
"lagi apa bunda" tanya iren
"eh iren, lagi masak buat makan malam" jawab bunda sambil tersenyum pada iren
"kamu sudah masak atau belum?" lanjut bunda
"nggak bun, kata abang nggak usah, mau makan di sini aja katanya" balas iren, kookie terlihat anteng sambil menumpu dagunya pada bahu iren. Memang anteng dia kalau sama iren, katanya nyaman kaya sama bunda."nanti malem berarti tarawih pertama ya bun" tanya iren memastikan pada bunda
"iya, bunda kirain kemarin malam. Dikalender bilangnya tanggal dua kan puasanya" balas bunda
"iya ya bun, malah tanggal tiga ternyata"
"adek puasa nggak besok? " lanjut iren pada kookie
"engg... Kata bunda boleh belajal puasa setengah hali" balas kookie, bunda dan iren yang mendengar itu tersenyum gemas."pada belum pulang ya bun?" tanya iren yang melihat suasana rumah masih sepi.
"iya, yoongi katanya lagi proses nulis lagu, jooni sama hobi juga pulang kuliah langsung ke agensi" Balas bunda
"Kookie mandi nak, iren tolong ya nak mandiin. Bunda satu menu lagi ini" lanjut bunda."ok, hayuk.. Kita mandi" ucap iren sambil mencium dan memeluk gemas kookie yang ada di gendongannya, kookie tertawa dengan suara yang menggemaskan.
***
Setelah mandi, kookie berjalan ke ruang tamu sambil menenteng boneka iron man nya."wih udah wangi nih" kata tae melihat adik bungsunya sudah terlihat segar.
"iya dong, nggak kaya taetae hyung bauu" ucap kookie sambil menutup hidung dengan tangan mungilnya.
"apa katamu, awas ya" tae sudah berdiri inging menarik adiknya untuk di gelitiki tapi bocah itu berlari kencang kearah dapur."BUNDAAAA!" teriak kookie langsung memeluk kaki bundanya.
"astagfirullah, kookie kenapa nak" ucap bunda yang baru saja selesai memasak.
"taetae hyung" adu kookie"mana tuh buntelan kelinci" mendengar suara taehyung, kookie segera minta di gendong bunda dan memeluk leher bunda erat.
"nahhh... Ini dia" ucap tae menghampiri bunda.
"aaaa bunda nggak mau" seru kookie makin memeluk bundanya erat
"sstt... Iya nggak. Tae udah sana, kamu kebiasaan banget jahilin adek"
"iya bun" ucap tae, tapi sebelum pergi dia menepuk pantat adiknya gemas dengan cepat, lalu berlari keluar sebelum adiknya mengamuk. Bunda hyejin hanya geleng geleng kepala melihat anaknya yang super jahil itu.***
"bunda iren pulang dulu ya, abang bentar lagi pulang" pamit iren
"iya sayang, nanti makan sahurnya disini aja ya" kata bunda
"iya bun, nanti aku kasi tau abang. Adek mau ikut nggak?" tanya iren pada kookie
"Mau!" balas kookie semangatBunda segera memindahkan kookie ke gendongan iren.
"dadah bunda" ucap kookie melambai pada bunda. Bundanya balas dan tersenyum hangat pada anaknya.
***
Rumah seokjin-iren
"assalamualaikum" terdengar suara pria dari depan pintu rumah
"wa'alaikumussalam" balas iren, segera menemui suaminya yang pulang dari kantor. Mencium tangan lalu mengambil tas yang dipegang seokjin. Sedangkan seokjin, setelah mencium kening istrinya, langsung melepas sepatu dan kaos kakinya lalu bergandengan tangan memasuki rumah."bunda minta kita sekalian sahur disebelah" ucap iren menyampaikan pesan mertuanya.
"nginap disana juga berarti?" tanya jin
"terserah abang" mandegar itu, seokjin mengangguk.Ceklek
"eh ada buntelan kelinci" kaget sokjin saat melihat ada si bungsu di atas kasur sambil ngedot. Kookie yang mendengar suara yang dikenalinya langsung menoleh ke samping, pas depan pintu ia melihat kakak tertuanya sudah pulang. Sontak saja kookie berdiri lalu menghampiri kakaknya minta gendong.
"jinnie hyung susu pisang"
Eh adiknya datang datang minta susu pisang."iya sayang, nanti ya kita belinya pas pulang tarawih, ok?" ucap jin membujuk adiknya.
"emm.. Sama cookies ya" balas kookie
"siap, yaudah hyung mandi dulu ya"
"ok hyung"
Seokjin yang tak tahan melihat pipi gembil adeknya, segera saja menciumnya lalu berlalu kekamar mandi.Bersambung
Halo readers, maaf baru bisa upload. Maaf juga kalau semisal ini pendek. Tadinya tuh panjang, tapi entah kenapa yang sudah aku tulis separuhnya tuh hilang, hiks
Tapi yaudahlah nggak masalah yang penting sekarang sudah selesai.
Maaf bila ada kesalahan apapun itu, karena aku memang baru nulis.Jangan lupa tinggalkan jejak ya nuna nuna, buag kookie, See you next chap 👋
*edit : chapter ini muncul nggak sih di kalian? Soalnya ada yang bilang nggak muncul, hiks padahal udah di upload loh 😣
KAMU SEDANG MEMBACA
KOOKIE 💕 FAMILY
Short Storyini adalah cerita kookie dan keluarga tercinta pada saat menjalani bulan suci ramadhan 😄 kakak kakak ayo ikutin keseruan kookie bersama family tercinta ya 😘 cusss~~~~