"Suka boleh, confess jangan"
"Inget kamu perempuan, jangan confess duluan"
"Sudah jadi bestie, jangan ngada-ngada mau confess nanti jadi asing nyesel"Kalimat-kalimat yang menyadarkan untuk sadar diri. Tahan, meski tak tertahankan untuk menghubungi. Tahan, meski terasa tercekik untuk menyatakan perasaan. Memang sesak, tapi mau bagaimana lagi. Hatimu terlalu berharga untuk terluka lagi. Ingat kamu perempuan.
Lantas siapa yang bertanggungjawab atas rasa yang menyesakkan ini ? Sangat ingin tak memikirkan, tapi selalu tak terhindarkan. Tolong, adakah yang bisa memberi jawaban ?