Truth Behind the Drakness
Advanture Action Family Friedly
13+
No Romance (Full Family)
Cerita aksi dan misi, kejutan dadakan, kadang OOC
kadang seriusHappy Reading...
***************
Whuss~
Semilir angin menerpa wajah tampan seorang pemuda yang kini termenung di batas jembatan sungai.
Surai hitam nya berayun seiring dengan alunan angin yang berhembusPemuda bersurai raven yang tengah melamun sembari menatap kosong air sungai yang nampak tenang di bawah nya
Seminggu setelah kejadian yang membuat nya syok hingga tak sadarkan diri selama 2 hari selalu memenuhi pikiran nya. 'Kenapa' 'Bagaimana' 'Apa' merupakan kata kata yang sering iya tanyakan pada diri nya sendiri
Rasa penasaran, bingung, sedih sekaligus benci tertanam pada hati nya membuat diri nya merasa berkecambuk memikirkan nya
"Hah.." Desahan dan rintihan bersamaan keluar dari mulut nya setelah merasakan pusing yang menyerang nya. Hal ini sering terjadi ketika pikiran nya kacau
Puk
Tepukan pelan terasa di bahu kanan nya membuat pemuda itu mengalihkan pandangan nya menatap pemuda lain yang ia kenal dan melihat pemuda itu yang menatap nya dengan wajah tanpa ekspresi
"Kabur dari rumah sakit lagi?" Suara pelan dan datar itu memasuki indra pendengaran nya.
"Kau seharusnya jangan sering kabur Sasuke, Dokter selalu pusing ketika kau menghilang dari kamar mu" Ujar nya lagi yang kini mengalihkan pandangan ke arah sungai"Kau sendiri.. " Tanya sasuke pada pemuda yang baru datang di sebelah nya
"Mencarimu" Jawab Pemuda itu. Sasuke kembali menatap pemuda itu, ia dapat melihat jelas manik Onix yang sama seperti diri nya hanya saja lebih kosong jauh lebih kosong dan dalam
"Dengan alasan mencariku, aku tau kau juga kabur dari Rumah Sakit. Luka mu lebih parah dibanding dengan diriku, kemungkinan Dokter lebih tidak mengizinkan mu keluar, Naruto" Ujar Sasuke datar
Naruto sedikit tersenyum masam
"Hanya bosan dikamar seharian" Ujar nya malas mengalihkan perhatian nya pada langit jingga yang mendentang di angkasa"..."
Kedua nya terdiam membawa hawa hening dan sunyi selama beberapa saat
"Sebaiknya kita kembali ke rumah sakit, sebelum mendapat masalah dari dokter karena sering kabur" Ujar Naruto kemudian beranjak pergi kembali ke Rumah Sakit yang diikuti oleh Sasuke di belakang nyaDalam perjalanan Sasuke menatap punggung sepupu nya yang tampak tegap namun Sasuke tau dibalik tegap nya punggung itu terdapat hati yang rapuh
Sesampai nya dirumah sakit kedua nya lagi lagi di hujani ceramah oleh dokter yang merawat mereka seminggu terakhir ini
"Kalian ini, sekali lagi saya mengatakan untuk jangan keluar tanpa izin, kalian masih belum sembuh total jangan membuat aku kawatir lagi oke! Jika sudah sembuh kalian busa keluar dari sini dan pulang" Ujar Dokter muda itu. Kazaki Aoi
"Ha'i, Aoi- san" Ucap kedua pemuda itu dengan pelan
"Sekarang kembali ke kamar masing masing dan istirahatlah. Jika nanti aku cek dan kalian masih belum tidur akan ku suntik-kan bius kepada kalian berdua"
Mendengar ancaman dari Aoi, Naruto dan Sasuke pun kembali ke kamar rawat. Kedua nya memiliki kamar rawat yang berbeda
Ruang Pasien no 76 merupakan kamar rawat milik Naruto. Terlihat di dalam terdapat pemuda bersurai navy yang sedang duduk diranjang nya sembari menatap jalan desa lewat jendela
Disamping ranjang juga ada rak sekaligus meja kecil tempat penampungan obat yang seminggu ini ia konsumsi
Rumah Sakit merupakan salah satu tempat yang paling dibenci oleh nya. Ruangan putih polos yang membosankan, selalu tidur seharian tanpa melakukan kegiatan apapun, aroma obat-obatan yang kadang membuat nya muak dan mengkonsumsi obat yang rasa nya pahit membuat nya lebih tersiksa
"Haahh.." Menghela nafas menjadi hal tersering yang ia lakukan ketika sedang banyak pikiran
Naruto Pov..
Sejak kecil impian ku hanya satu yaitu kebahagian-an. Memiliki keluarga yang lengkap dan selalu bersama
Aku tinggal berdua dengan Kakak ku dari kecil, kami tumbuh bersama sampai aku berumur 11 tahun saat ini. Tetapi semua nya pupus. Impian, kasih sayang, keluarga
Semua menghilang, keluarga ku Klan ku sudah tak ada
Semua nya telah pergi dibunuh oleh dua orang yang sudah kuanggap sebagai keluarga. Kakak ku sendiri
Menggigat perkataan nya waktu itu membuat ku kacau, apa apaan ini aku ingin melupakan nya tapi kenapa malah memikirkan nya
Naruto kendalikan diri mu..
....
Plak
Ditampar nya kedua pipi itu sendiri dengan keras hingga dapat terlihat bekas merah disana. Naruto menunduk menatap kosong pada gumpalan selimut yang membalut tubuh bagian bawah nya
Tik..
"Huh?"
Pemuda navy itu mendongak menatap jendela yang mulai berhembun.
"Air? "Naruto dapat melihat tetesan air di jendela ruang rawat nya, seiring dengan waktu tetesan itu mulai turun lebih banyak dan terjadilah hujan
Tes.. Tes.. Tes
Naruto menatap datar tetesan air hujan, menyentuh permukaan kaca yang kini sudah mendingin. Tatapan datar itu kini berubah menjadi tatapan sendu
'Jujur aku merindukan mu, Nii-san' Batin nya sendu mulai merebahkan diri nya menikmati suara hujan yang turun dengan tenang
_____________
Zing!
Kilatan petir menyambar bersamaan dengan perasaan aneh yang tiba tiba muncul pada diri seorang pria yang kini memegang dada nya
"Apa-apaan ini, kenapa aku tiba-tiba merasa sedih.." Gumam nya pada diri nya sendiri
"Ada apa?"
Pria itu mengalihkan pandangan nya menatap seseorang baru datang
"Tak apa, aku hanya sedikit kedinginan" Ujar nya sembari tersenyum kecil dan menggosokan kedua telapak tangan nya
Pria itu menatap curiga pada teman nya. Namun ditepis nya, tak baik memikirkan yang tidak tidak
"Bersiap lah, beberapa bulan lagi kita akan mengunjunggi Konoha. Lebih tepat nya menyusup " Ujar Pria itu lalu berjalan pergi meninggal kan teman nya yang kini mematung di tempat
"Konoha ya" Ujar nya menatap hujan deras di hadapan nya
'Apakah kita akan bertemu lagi, Naruto.."
To be continued....
Makasih udah mau baca cerita absrud ini :)
Semoga terhibur yaaa✏ .. 4 April 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Behind the Drakness
ActionSetelah tragedi pembantaian Clan Uchiha. Naruto menjadi pribadi yang lebih tertutup begitu pula dengan Sasuke sepupu nya yang sekarang memiliki dandam terhadap Kakak nya Shisui selaku kakak dari Naruto juga turut serta dalam pembantaian. Menjadikan...