06: Penyerangan

112 13 0
                                    

Warning: TYPO dimana mana

Kini team 7 tengah duduk berhadapan dengan Kepala Desa, Yuzao Minamoto bersama dengan putri nya Saki Minamoto. Dengan status istri nya yang telah tiada karena penyerangan badit dahulu

"Sudah lebih satu tahun desa kecil ini di kuasai oleh para bandit itu, persediaan makanan kami semakin menipis karena dirampas oleh mereka. Banyak warga yang tak berani keluar rumah. Maka kami meminta pertolongan pada Konoha, syukurlah kalian datang. Terima kasih"

Yuzao sedikit menundukkan kepala nya dan disambut senyuman tak enak dari Kakashi

"Tidak masalah, ini sudah tugas kami" Ujar Kakashi sedikit bangga dengan ucapan nya. Yuzao hanya tersenyum kecil

"Jika begitu, kami permisi untuk menyelesaikan misi kali ini secepatnya agar tak ada lagi korban yang berjatuhan" Kakashi pun berdiri diikuti oleh para murid bimbingan nya

"Baiklah, terima kasih. Saki-chan.. bisa kau antar mereka ke depan" Pinta Yuzao pada putri satu satu nya itu.

"Ha'i, Tou-sama" Saki mengangguk patuh, gadis itu mengantar Team 7 ke depan rumah mereka

"Terima kasih, Saki-san" Ujar Kakashi berterima kasih

"Tak masalah, semoga kalian baik baik saja. Para badit itu sangat berbahaya" Saki merasa sedikit cemas yang langsung ditenangkan oleh Kakashi

Setelah kepergian mereka, Saki hanya diam di depan rumah nya manik mata nya hanya melihat sebuah punggung seseorang yang kini semakin kecil dan menjauh dari nya

'Aku merasakan sesuatu yang besar pada dirinya. Semoga Kami-sama melindungi kalian semua' Saki pun memasuki rumah nya

...

Naruto menatap datar pada jalan setapak yang ia dan tim nya lalui, 'bimbang' itu lah yang pemuda navy itu rasakan..

Pertengahan jalan menuju maskas para badit, Kakashi menghentikan perjalanan nya dan memberikan beberapa strategi untuk misi penyerbuan kali ini

"Setahu saya ada 3 markas yang berada di desa ini, markas pertama berada di samping bukit paling selatan, markas kedua berada di dalam wilayah hutan di bagian barat dan markas terakhir berada di samping sungai terbesar di desa ini, di Utara"

Kakashi mengingat ucapan Kepala desa pada nya sebelum pergi, tentang dimana letak letak markas bandit

"Sensei akan membagi menjadi 3 tim, Sensei sendiri akan pergi ke Selatan"

"Sakura dan Sasuke ke bagian Barat"

Sakura yang merasa satu tim dengan Sasuke pun merasa gembira, sedangkan Sasuke. Dari wajah nya sudah tercetak jelas ekspresi keberatan namun bagaimana lagi pemuda raven itu mulai pasrah, ia tak bisa apa apa hanya bisa patuh

"Untuk Menma dan Naruto akan pergi Utara"

Kedua sejoli itu terkejut dan saling pandang namun sedetik kemudian mengalihkan pandangan nya dengan kesal. Kesal harus satu tim dan kesal pada Sensei nya

Kakashi hanya tersenyum kecil, ia punya rencana. Menma dan Naruto kedua nya ada rival yang tak mau akur. Sering bertengkar dan tak pernah berdamai

Namun ketika kedua nya dapat serius dan bekerja sama kedua nya akan menjadi duo yang terbaik. Kakashi mengakui nya, ia ingin membuat kedua pemuda itu menjadi partner yang hebat di Konoha karena Kakashi tau potensi murid murid nya

"Ayo mulai misi kali ini, kita akan berkumpul di tempat ini jika kalian sudah selesai membereskan semua nya"

Mengangguk paham, masing masing tim pun mulai berlari menuju lokasi masing masing. Dalam perjalanan Menma dan Naruto hanya saling diam, tiba tiba perasaan canggung muncul begitu saja

Tap.. Tap..

Dua buah kepala pemuda berbeda surai itu muncul dibalik pohon besar, masing masing menatap sebuah bangunan yang lumayan besar dan berdiri kokoh

"Aku akan menyelesaikan nya sendiri" Tiba tiba Menma berkata dan mulai berjalan maju

"Tunggu apa-! "

Perkataan Naruto terpotong dengan Menma yang tiba tiba berseru. "Kau disini saja! "

Naruto terdiam, ia kaget..

"Siapa itu!"

Kedua pemuda itu terkejut, tiba tiba sebuah tombak bambu meluncur kearah mereka. Naruto mendorong Menma menjauh, diri nya berjongkok dan menundukkan kepalanya. Bambu runcing dengan sebelah pisau diujung itu menancap tepat diatas kepala Naruto

Naruto menatap tajam pada para badit itu dan mengambil beberapa Shuriken didalam tas kecil nya, melempar Shuriken itu tepat di tubuh bagian vital mereka

"Jangan seenaknya bertindak, kalau kau ingin pulang hanya dengan mambawa nama" Naruto berkata pelan sembari memegang erat pedang nya. Menma terdiam, segera tersadar ketika beberapa badit lain muncul

Pemuda bersurai merah itu kini memegang sebuah kunai dikedua tangan nya, waspada

Sebodoh bodoh nya dia, Menma tak akan membiarkan diri nya mati sia sia. Ini bukan lah waktu yang tepat untuk bertengkar dengan rival nya

Mau tak mau kedua nya harus saling bekerja sama

Trang!

Shut!

Dengan kedua nya yang saling bertahan dan menyerang, mereka berhasil menumbangkan badit yang berada di luar, hanya dengan membereskan bagian dalam, mereka akan dapat keluar dari sini dan pulang kerumah

Namun itu tak semudah yang mereka kira, bahaya selalu ada di depan untuk mencegah semua orang

Naruto dan Menma segera pergi menuju markas, secara perlahan dan mengendap endap mereka kini telah berada di ruang bagian depan dengan sekitaran 2 badit yang menjaga pintu utama

Naruto mengambil sebuah beda kecil yang dikenal sebagai bom asap, ia pun melempar bom itu tepat ditengah kedua badit penjaga dan muncul nya gumpalan asap ungu disana

Bruk!

Bruk!

Kedua badit itu jatuh tak sadarkan diri, bom yang Naruto gunakan adalah Bom asap untuk membuat orang yang menghirupnya tertidur dalam waktu 3 jam

Kedua nya serentak memasuki pintu utama

"Kita harus kemana" Menma berkata pelan sembari melihat sekitar dengan jalan yang begitu banyak, itu membuat nya pusing

Sekitar begitu tampak sepi dan tenang seakan akan seperti bangunan tanpa penghuni, itu sangat aneh. Penjaga luar nya saja banyak kenapa di dalam seperti tak ada orang sama sekali

Menma pun berinisiatif untuk melangkah lebih jauh

Krak..

Naruto terkejut pijakan Menma menimbulkan keretakan pada lantai. "Tunggu!"

Terlambat.. lantai itu tiba tiba amblas, Naruto dan Menma pun terjatuh ke bawah. Kedua tubuh itu menghantam keras permukaan semen dibawah nya

"Aduh"

Kedua nya meringis, seperti nya ada keretakan kecil di beberapa tulang di punggung

Srak

"Siapa kalian!!"

Naruto terkejut, kedua nya menatap kearah depan dan samping. Para badit itu ternyata berkumpul di bawah tanah, mengelilingi kedua pemuda yang kini saling memunggungi satu sama lain

"Gawat.."




To be Contunine..

Ellooo!! Saya ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan.. mohon maaf karena keterlambatan saya

Boleh dong kalian memberiku thr eheheh, cuma vote kokk ga lebihh. Vote gratis masa ga di kasi :(

Makasih yang sudah Vote

Love all!!

Truth Behind the DraknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang