.・✫・゜・。..・゜゜・
𝑾𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒏𝒕𝒖𝒔𝒊𝒂𝒔𝒎𝒆, 𝒈𝒂𝒊𝒓𝒂𝒉, 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒓𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒆𝒏𝒆𝒓𝒈𝒊.
»»——⍟——««
12 𝑨𝒑𝒓𝒊𝒍 2022
⋇⋆✦⋆⋇
Ada yang bilang, kalau intensitas bertemu dengan pasangan maupun teman itu terlalu sering, besar kemungkinan rasa rindu itu mengecil. Begitupun sebaliknya.
Opini dari sebagian orang itu rupanya bisa gue alami, dan bahkan baru aja terjadi kepada gue beserta Hyunjin; calon suami gue.
Gue tahu, kalau gue dan dia sudah terlalu sering bertemu, sampai-sampai dalam segala hal yang gue lakukan Hyunjin selalu ada di dalamnya. Namun sayangnya, ujung dari semua itu justru membuat rasa rindu buat dia semakin berkurang.
Hyunjin berubah dari 'nggak tega membiarkan gue pergi sendiri' menjadi seorang yang 'posesif'.
Iya, Hyunjin sekarang berubah menjadi sesosok yang nggak gue sukai, dan imbasnya perasaaan menggebu-gebu itu hilang menjadi kejengkelan luar biasa.
"Hyunjin, aku perlu waktu sendiri. Jangan diganggu, okay."
Hal itu pernah gue minta ke dia, dan hasilnya nggak dia kabulkan, yang ada ini anak malah laporan ke Mama gue, sekedar meminta bantuan supaya gue nggak menjauh dari dia.
Ember bocor banget dia. Emang.
Lalu, kalian kira tindakannya akan sampai sana aja?
oh, jelas tidak, bung.
Malam hari dimana gue tertidur lelap, secara tiba-tiba dia datang ke rumah. Tadinya gue nggak tahu, ya karena ponsel gue dengan sengaja gue matikan supaya nggak ada yang mengganggu gue dalam sunyinya malam.
Gue sadar ada dia itu kalau nggak salah di waktu subuh, sekitar jam 2 pagi. Gue terbangun, memutar posisi tidur, and walaaa—gue kaget setengah mati ada wajah dia tepat di hadapan muka gue, dengan mata yang masih terjaga. Refleks mukanya itu menjadi sasaran tangan gue.
"ngapain ke sini?!"
Dia nggak jawab, melainkan menarik pinggang gue mendekat, lalu memaksa gue tidur kembali.
Iya, gue dan Hyunjin sudah sering tidur di atas kasur yang sama kayak gini, tapi hal ini kita lakuin di kamar gue yang masih di bawah pantauan Mama. Kalau nggak di rumah ini, kita nggak boleh melakukannya sampai nantinya bisa halal.
Tapi, yang bener aja dong, masa dilakukan pas subuh juga?!
Lagian, siapa yang mempersilahkan dia masuk disaat orang rumah pada tidur????
"jangan ditekuk mukanya, tidur lagi, gih."
Gue memutar arah, kembali membelakangi dia, dan ini membuat dia semakin mempererat pelukannya. Disisi lain, gue merutuki refleks gue ini yang nggak langsung beranjak dari atas kasur dan membiarkan dia terus melakukan apa yang dia ingin. Butuh waktu beberapa detik sampai dimana gue bisa kendalikan diri gue sendiri.
"kalau sudah selesai istirahat, pulang, pamit ke Mama."
Hyunjin langsung planga plongo liatin gue berdiri tanpa aba-aba.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐕ì𝐯𝐞𝐫𝐞 𝐀 𝐂𝐨𝐥𝐨𝐫𝐢
Fanfiction➵ 𝐟𝐭. 𝐡𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 𝑺𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒅𝒆𝒇𝒊𝒏𝒊𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉 𝒘𝒂𝒓𝒏𝒂. [was] #1 in HyunjinFF ©hznthaamu, 2022/2024