Jingga 🟠

152 28 21
                                    

.・✫・゜・。..・゜゜・

𝑱𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒅𝒊𝒂𝒓𝒕𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒅𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏, 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒌𝒖𝒏𝒂𝒏, 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒔𝒂𝒏𝒈 𝒏𝒂𝒇𝒔𝒖 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏.

»»——⍟——««

30 𝑨𝒑𝒓𝒊𝒍 2022

⋇⋆✦⋆⋇

Jeda waktu istirahat di siang hari biasanya gue isi dengan aktivitas bermanfaat berupa makan siang dan beribadah. Pun kalau sempat; akan gue isi dengan waktu berjalan-jalan sejenak, merenggangkan tubuh dari lamanya bekerja, sekaligus mengisi energi supaya pekerjaan gue bisa gue jalani dengan lapang dada.

Berbeda dari hari biasanya, siang ini Hyunjin memberi kabar ingin mengajak gue keluar. Entah ingin kemana, namun yang pasti masih berhubungan dengan status kita sekarang.

10 menit perjalanan, sebuah toko perhiasan yang terkenal akan berliannya kini gue sambangi. Gue datang sendiri, sesuai dengan arahan Hyunjin. Sedangkan dia belum datang, katanya tadi masih harus menyelesaikan pekerjaannya, dan akan menyusul ke sini setelah selesai.

Jujur, awalnya gue nggak tahu kalau titik koordinat yang dia beri itu merujuk pada sebuah toko perhiasan. Gue kira, hal unik itu menunjuk pada suatu tempat yang bisa memanjakan mata dan perut gue. Sayangnya, tempat ini hanya memanjakan mata, untuk perut enggak sama sekali.

Pegawai toko menyambut gue ramah, nggak semuanya ramah, ada beberapa menatap gue sedikit sinis, dikira gue hanya mampir dan langsung pergi.

Sayangnya tebakan dari isi kepala mereka itu memang benar.

Iya, gue berencana hanya melihat-lihat tanpa membeli produk apapun dikarenakan tempat ini nggak sesuai ekspektasi gue, belum lagi sesosok Hyunjin belum juga datang. Lebih baik gue pergi dan makan siang sendiri, dari pada harus menghabiskan waktu di tempat yang nggak gue ketahui tujuan apa dia menyuruh gue datang.

Selang belasan menit kemudian, kini gue mendudukkan diri sebentar di kursi tunggu. Gue sudah selesai berpura-pura melihat berbagai perhiasan di dalam etalase sesuai kehendak Mr. Hwang. Karena telah selesai, gue segera memesan taksi online, dan menunggu kedatangan kendaraan itu.

Disaat yang sama, lonceng pintu pun berbunyi. Gue nggak menoleh karena fokus menatap layar ponsel, sibuk ber-gibah dengan teman dekat gue yang nggak satu kantor. Kita lagi gibah-in tunangan gue.

Iya, Hyunjin lagi gue gibah-in.

"—yang, sudah pilih mau yang mana?"

Bagai panjang umur, oknum itu rupanya sudah berada tepat di hadapan gue. Lengkap dengan outfit kerjanya yang gue lihat sedikit berantakan.

Gue berdiri, tarik lengannya menuju pintu keluar.

"loh? kenapa keluar?"

"kamu nggak nemu berlian yang cocok?"

Tepat di langkah ke-5 dari pintu keluar, wajah bingungnya langsung gue tatap dengan tatapan datar.

"kenapa ngajak ketemuan disini?"

Perlahan bibirnya bergerak, lalu mulai menyengir kecil.

"just wanna give you something.. like a gift."

"kenapa deh?"

"apanya kenapa?"

"kasih hadiah? emang ada hari penting ya hari ini?"

𝐕ì𝐯𝐞𝐫𝐞 𝐀 𝐂𝐨𝐥𝐨𝐫𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang