Prolog

105 9 0
                                    

presented by
©earavv

– happy reading!

"why can't we for once say what we want, say what we feel?" Take A Change With Me - NIKI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"why can't we for once say what we want, say what we feel?"
Take A Change With Me - NIKI

— prolog —

Kring Kring Kring~~

Bel pulang telah berbunyi menandakan pelajaran hari ini telah usai. Para siswa begitu antusias merapihkan barang-barangnya untuk segera pulang kerumah masing-masing.

Diwaktu yang sama seorang remaja laki-laki berperawakan tinggi, dengan raut wajah yang datar berjalan menyusuri lorong dengan santai menuju gedung B tepatnya ruang kelas IPS.

Tak lama setelahnya, tibalah ia disebuah kelas yang ia tuju. Seorang remaja perempuan baru saja membersihkan kelasnya dan bergegas keluar kelas dengan tas ransel dipundaknya.

Terjadi kontak mata diantara dua remaja tersebut. Sebuah senyuman terukir diwajah datar remaja laki-laki itu. Perasaan senang menyelimuti hatinya setelah akhirnya bertemu pujaan hatinya. Dialah Aretta Malini Nadayriesh, seorang siswi tingkat 3 jurusan IPS yang berhasil meluluhkan hati seorang Arshaka Jiwa Dirgatama yang dijuluki sebagai kutub utara.

Shaka dan Aretta adalah sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan selama 3 tahun lamanya. Hari ini mereka mempunyai janji untuk berkencan singkat setelah pulang sekolah. Tujuan mereka yaitu cafe favorit keduanya, tempat dimana sepasang kekasih itu saling bercerita, mengerjakan tugas bersama dan berbincang-bincang tentang masa depan.

Dalam perjalanan ke cafe, suasana didalam mobil terasa sunyi biasanya Aretta banyak berbicara tentang apa yang terjadi hari ini, tapi hari ini ada yang berbeda dengan Aretta

"Sayang hari ini kurang baik ya?" Shaka memutuskan untuk memulai pembicaraan karena merasa ada sesuatu yang berbeda dengan kekasihnya itu.

"Nggak apa-apa kok, hari ini cuman capek aja" Aretta menjawab sambil menatapnya. Shaka hanya tersenyum tipis dan membiarkan kekasihnya itu istirahat selama ke tempat tujuan mereka.

Shaka sangat menyayangi Aretta, baginya Aretta adalah sebuah bunga krisan merah yang sangat indah dan harum. Aretta selalu membawa cinta, kasih sayang, kebahagiaan dan kehidupan bagi Shaka, sebagian hidup dari Shaka adalah Aretta. Begitupun Aretta, ia sangat menyayangi Shaka yang selalu ada untuknya.

Sepasang kekasih itu telah sampai ditempat tujuan dan memesan menu favorit masing-masing. Suasana di cafe masih sama seperti di perjalanan tadi, sunyi. Layaknya seperti mereka baru bertemu dan berkenalan. Shaka merasa ada sesuatu yang buruk terjadi pada kekasihnya tetapi ia mencoba untuk membuang pikiran itu dengan berpikir positif sepertinya Aretta benar hanya kelelahan.

Sebenarnya Shaka berniat untuk bercerita hari ini, namun sepertinya hari ini bukan waktu yang tepat. Setelah selesai menyantap dessert dan coffee di cafe, Shaka mempunyai ide untuk mengajak Aretta ke taman dekat cafe tersebut.

"Kita mau kemana?" Tanya Aretta bingung karena Shaka tiba-tiba menarik tangannya bukan untuk ke parkiran melainkan ke arah yang berlawanan.

"Ikut aja." Jawab Shaka sambil mengenggam tangan Aretta. Shaka membawa Aretta untuk duduk disalah satu kursi yang ada di taman tersebut. "Tunggu sebentar ya" ujarnya sebelum meninggalkan Aretta duduk sendiri.

Kemudian Shaka datang dengan membawa setangkai bunga di tangannya. "Ini buat kamu." Ia memberikan setangkai bunga tersebut kepada Aretta dengan senyuman yang terukir dibibirnya itu, Aretta adalah orang yang sangat beruntung karena bisa melihat senyuman yang jarang sekali terukir diwajah tampan Shaka.

Senyuman itu tidak bertahan lama, setelah Shaka menyadari bahwa Aretta tidak menerima setangkai bunga pemberiannya. Aretta terlihat seperti tidak menyukainya dan menolaknya.

"Kenapa gak diterima sayang? Ada apa sebenarnya, ada yang ingin kamu ceritakan?" Akhirnya Shaka merasa benar ada yang salah dengan Aretta.

"Aku mau bicara Shaka." Shaka terkejut mendengar Aretta menyebutkan namanya bukan panggilan kasih sayang.

"Kita putus ya."

Tiga kata yang berhasil membuat hati Shaka hancur berkeping-keping. Bagaikan tertikam belati secara tiba-tiba tanpa alasan.

 Bagaikan tertikam belati secara tiba-tiba tanpa alasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.
.
.
.

Arshaka Jiwa Dirgatama

"Mungkin jika kamu tidak hadir dihidupku, hidupku sudah mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mungkin jika kamu tidak hadir dihidupku, hidupku sudah mati."

Aretta Malini Nadayriesh

"Hubungan kita akan selalu baik tapi bukan berarti kita harus kembali bersama kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hubungan kita akan selalu baik tapi bukan berarti kita harus kembali bersama kan?"

story by @earavv
pic by pinterest
03 August 2024

Runtuhnya IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang