5

1.9K 187 52
                                    

Di pagi hari, Aether mengajak Xiao pergi berburu didalam hutan. Terdapat beberapa hewan yang bisa di bunuh oleh mereka, dan terkadang Xiao berlari ke arah kelinci yang sedang berkumpul.

Terkadang juga beberapa serigala mengiringi Xiao yang sedang berjalan di samping Aether, Aether sendiri seperti berkomunikasi dengan para serigala dengan raut jengkel.

Pandangan Xiao beralih ke arah goa yang tertutup dengan akar pohon yang merambat.

"Ther, itu apaan sih?" Celetuk Xiao sambil menujuk ke arah goa itu.

Pandangan Aether beralih ke goa itu, lalu ia mengangkat kedua bahu nya menandakan bahwa dia tidak tahu.

"Mau ke sana?"

Saat mereka jalan mendekati goa itu, Aether tiba tiba menabrak sesuatu tapi ia tidak melihat apapun. Sedangkan Xiao dengan santai berjalan mendekati goa itu.

Akhirnya Xiao sadar bahwa Aether tidak lagi di samping nya, lalu ia menoleh ke belakang dan melihat Aether. Ia dapat melihat aura emas dari sekitar Aether yang seakan berusaha masuk.

"Xiao, kembali kesini."

Xiao sedikit berlari kembali ke arah Aether, saat ia mendekati nya. Aether melihat cahaya layaknya sebuah benda bening yang bergetar saat Xiao melewati nya.

"Kenapa? Kok diem di sini, ayo kata nya mau ke sana."

Saat Xiao menarik tangan Aether, barulah Xiao tersadar jika tangan itu seperti menabrak sesuatu. Tapi yang aneh diri nya tidak merasakan apapun, dia memberikan tatapan bertanya kepada Aether.

"Jangan tanyakan kepada ku, lebih baik kita pergi dari sini dan memanggil Lum―" Aether langsung kaget melihat seperti akar pohon yang tiba tiba keluar dari dalam goa dan mengarah ke Xiao.

Belum sempat berteriak, tubuh Xiao di tarik ke belakang. Pegangan tangan itu terlepas dan akhirnya ia tidak melihat Xiao lagi. Xiao di tarik masuk ke dalam goa.

"Sial! Tempat apa ini, Lumine tidak pernah memberi tahu ku!!" Dengan cepat Aether kembali ke kastil nya itu untuk mencari adiknya.

Beberapa serigala dan kelinci yang mengekori mereka sebelumnya, duduk di depan goa menunggu Xiao keluar.

Sedangkan di dalam goa, Xiao terus memberontak saat masih tertarik dengan akar akar itu.

"LEPASIN GUE GILA!! IH GELI BANGET APAAN INI, AETHER!! GILA LO JAHAT BANGET MALAH NINGGALIN GUE, ANJG PERIH BANGET KULIT GUE SIALAN!" Keluar sudah sosok asli Xiao, lalu tubuh nya terlempar dengan kuat ke dasar goa yang ternyata terdapat air yang mengalir dengan tenang.

Ia langsung terjatuh ke dalam air, dengan cepat Xiao naik ke permukaan kering di sekitar sana.

"Kan jadi basah ah! Apa sih itu tadi? Duh.. Kok serem gini, bagusan gue nurut sama Aether tadi." Setelah selesai mengeluarkan rasa kesal nya, Xiao menoleh ke sekitar nya.

"Cara nya gue keluar gimana.. Kalo gue mati disini gimana? Gue laper lagi, baju yang di kasih Aether jadi basah gini.. Eh apaan tuh..?" Mata Xiao melihat batu yang bergeser dengan sendirinya dan menampakkan jalan masuk ke dasar goa.

"Jalan keluar kali? Masuk ah.."

Xiao pergi mengikuti jalan yang ternyata membawanya semakin masuk ke dasar goa.

.

.

.

.

.

"LUMINE!!" Teriakan itu memenuhi ruangan, membuat para pelayan langsung mengalihkan pandangan ke arah Aether yang muncul dengan tiba tiba.

 The Prince Of ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang