Pertemuan Pertama

468 74 6
                                    


" Woy gondrong. "

[Name] menatap lelaki dengan rambut gondrong yang memegangi seekor kucing.

" Kenapa kamu ga digigit pas megang dia? " [Name] mendekati lelaki itu.

" Lu ngomong ama gua? " Lelaki itu bertanya dengan wajah berkerut.

" Lah iyalah, siapa lagi yang ada disini selain kamu. " [Name] mengusak surai hitamnya kasar.

" Kucingnya kok nurut sih sama kamu. " [Name] berkata dengan nada sedih lalu mendekatinya.

" Kenapa kalo gua yang megang dia gigit ya. "

" Karna lu jelek kali. " Ucap lelaki itu.

" Yah gua emang jelek, tapi masa kucing bisa bedain mana orang jelek sama yang gak jelek. "

" Tcih kucing mandang fisik. " [Name] berdecih kesal membuat lelaki itu manatapnya lumayan lama.

" Atau mungkin lu salah cara megangnya. " Lelaki itu menurukan kucing oren itu dari pelukannya itu.

" Harusnya lu usap-usap kepalanya sama bagian bawah rahang. " Lelaki itu menjelaskan sembari mempraktikkan membuat kucing oren tersebut mulai keenakan.

" Trus jangan langsung maen peluk, wajar lu di cakar atau di gigit kalo gitu. " [Name] menatap kucing oren tersebut mulai duduk di pangkuan si gondrong.

" Woah. " [Name] bertepuk tangan kagum.

" Kamu pawang kucing ya? " [Name] menatap lelaki gondrong itu dengan kagum.

" Aku [Surname] [Name], panggil [Name] aja. Nama kamu siapa? " [Name] mengulurkan tangannya.

Lelaki itu melirik tangan milik [Name] yang terulur. " Sho. "

" Sho keren ya, bisa tau gitu. " [Name] mulai mencoba mengusap kepala sang kucing oren.

" Ah kurang asem. " [Name] meringis saat kucing oren itu menggigit tangannya.

" Masih gak bisa. " [Name] berkata dengan wajah sedih.

" Hahaha. " Sho tertawa kecil membuat [Name] menaikkan alisnya bingung.

" Kenapa ketawa? Gaada yang ngelawak tau. "

" Ah maaf. " Sho mengusap matanya yang sedikit berair karna tertawa.

" Kamu lucu soalnya. " Sho tersenyum lagi.

" Sini ikut ke klub, nanti ku ajarin gimana caranya supaya di sukain sama hewan. " Sho berdiri lalu berjalan pergi membuat [Name] mengikuti nya.

" Mohon bantuannya kapten Sho. " [Name] tersenyum lebar mengikuti Sho dari belakang.

-----

Kalo gua ga suka ntar gua hapus. Sekalian ngeluarin draft.

Sho the Explorer [ Sho x Readers ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang