Kencan?

216 28 0
                                    


Hari ini [Name] ingin mengajak Sho berkencan.

Berkencan saat jam pelajaran adalah hal yang belum Ia coba. Dia ingin mengajak Sho untuk melakukan hal tersebut, (Secara tak langsung mengajak bolos).

" Harusnya Sho di sini. " [Name] menatap ruangan eskulnya Sho. Di dalam konon katanya ditemukan banyak jenis satwa liar.

[Name] sendiri tak tau eskul Sho itu sebenarnya apa,, yang Ia tau Sho suka kesini bermain dengan hewan-hewan.

Sudah seperti Alshad saja.

[Name] mulai memasuki ruangan tersebut dengan was-was, manik matanya menangkap pergerakan Sho yang sedang bermain dengan ular.

" Wah lucu. " [Name] menatap ular yang berada di pelukan Sho, tanpa sadar [Name] mendekati Sho.

" Kamu suka? " Sho menatap [Name] dengan sedikit terkejut, pasalnya gadis itu muncul saat jam pelajaran.

Tapi yasudahlah, harus dimaklumi. [Name] itu randomnya pake kebangetan, Sho sendiri terkadang bingung harus bagaimana menghadapi gadis yang satu ini.

"  Iya. " [Name] mengangguk. " Tapi aku lebih suka Sho. " [Name] tersenyum lebar berusaha menggombali Sho.

Tuhkan, sangat amat random.

" Cringe anjir. "

Sho menutup wajahnya sebentar lalu kembali menatap [Name]. Ia sedikit salting?

" Hehe lawak dikit. "

" Mau pegang ulernya gak? " Sho mendekatkan ularnya pada [Name].

" Enggak. " [Name] menggelengkan kepalanya dengan keras, bagaimanapun dia takut walau ularnya Sho jinak banget.

" Oke. "

" Sho. "

Benar, Ia lupa tujuannya hanya karna seekor ular. [Name] harus menjalankan rencananya.

" Apa? "

" Ayo kita kencan. " [Name] tersenyum lebar sembari menatap Sho.

" Gamau. " Sho berkata dengan nada datar.

" Tcih. " [Name] mendecih kasar lalu berdiri.

" Yaudah, aku pulang. "

" Emang kamu mau kemana? " Sho melirik [Name].

" Pulang? " [Name] menaikkan alisnya menatap Sho bingung.

Memiliki calon pacar random seperti [Name] cukup menguji kesabaran miliknya.

" Ke bulan? "

" Stress. " Sho berkata dengan wajah malas, [Name] kembali duduk di samping Sho.

" Iya nih. " [Name] menyandarkan tubuhnya pada bahu Sho. " Capek " Memejamkan matanya beristirahat sejenak.

" Kenapa capek, hm? " Sho mengusap surai [Name].

" Gatau, lagi capek aja. "

" Random banget dah. " Sho mendorong [Name] menjauhinya. Itu sudah cukup, tidak baik laki-laki dan perempuan saling menempel terlalu lama.

Apalagi mereka berdua belum berpacara. Yah walaupun kalau berpacaran saling menempel juga tidak baik, lagipula hanya mereka berdua di ruangan eskul, makin tak baik.

" Ah bosen, aku cabut deh. " [Name] berdiri lagi lalu meregangkan badannya sebentar.

" Kencan nya ga jadi? " Sho menatap [Name] dengan alis terangkat.

[Name] menatap Sho malas. " Gak, kesempatan itu hanya datang sekali. Tadi kamu udah nolak. " Sho memasang wajah sedikit tak suka mendengar jawaban [Name].

" Yaudah. Hati-hati pulangnya. " Sho melambaikan  membuat [Name] memasang wajah datar.

" Cewenya mau cabut dari sekolah disuruh hati-hati. Ada ya cowo kaya begitu. " [Name] tersenyum tipis sembari menatap Sho.

Ah bener-bener deh, senyumnya [Name] itu beda banget gatau kenapa.

" Biar selamat sampai rumah, dan juga ga ketangkep guru bk. Lagian gua bukan cowo lu. " Sho berkata dengan senyuman kecil.

[Name] hanya terdiam sebentar. " Oiya Sho. "

" Apa? "

" Ayah ngajak ketemu, katanya kapan lagi mancing bareng. " [Name] berkata dengan wajah malas.

" Bilang kalo anaknya diijinin pacaran sama saya, baru saya mau mancing bareng om. "

" Gila ya. " [Name] berkata dengan wajah datar.

" Bukannya elu yang gila? Yakali bokap lu ngajak mancing. " Sho menatap [Name] dengan wajah kesal. [Name] hanya terkekeh kecil.

" Sho kalo kesel lucu. " [Name] tersenyum. " Yaudah gua balik ya." Senyuman kembali terpasang di wajahnya.

" Tiati beb. "

" Beb beb bae, jadian juga enggak. " [Name] keluar dari ruangan eskuk yang tak Ia ketahui.

" Ah lucu banget. " Sho bergumam kecil.

" Makasi, buat gua kan? " [Name] menunjuk dirinya, memastikan ucapan Sho.

" Bukan, uler gua. " Sho menatap [Name] dengan datar sembari menunjuk ularnya.

" Tcih, yaudah gua balik beneran sekarang. " [Name] memakai sepatunya berniat pergi.

" Napa ga dari tadi coba. "

" Kamu ngusir? " [Name] menatap Sho tak terima.

" Enggak kok. "

" Yaudah aku balik. "

" Oke. "

" Dadah Sho. "

" Dadah. "

" Sampai bertemu di esok hari. " Sho melambaikan tangannya pada [Name] yang berjalan pergi.

Kembali damai...

Belum sampai lima menit [Name] kembali dengan tubuh yang penuh keringat.

" Kenapa balik? " Sho menatap [Name] bingung.

" Tadi ketemu sama si ketua keamanan itu, omongan lu ga manjur gaasik. " [Name] melepaskan sepatunya lalu duduk di samping Sho kembali.

" Trus ngapa pengen cabut tadi astagaa, lagian omongan gua tadi supaya lu ga ketemu guru bk bukan anak kemanan. " Sho berkata dengan wajah menahan emosi.

Kesal? tentu saja. [Name] saking randomnya sampai membuat Ia kesal sendiri.

" Aku numpang tidur disini aja deh. " [Name] mengambil jaket dari tasnya Sho, lalu menidurkan dirinya di lantai dengan beralaskan jaket milik sang laki-laki.

" Woi [Name]. "

Panggilannya diabaikan dan tak ada sahutan.

Sho hanya bisa terdiam melihat kelakuan [Name], karna belum sampai semenit dia sudah tidur kaya orang mati.

" Sialan, dia ga nyadar apa gua cowo. " Sho mengusak surainya kasar menatap [Name] dengan sendu.

" Gampang banget percaya sama orang gak baik [Name]. Gini-gini gua tetep cowok. " Sho bergumam berharap [Name] mendengar suaranya.

Pada akhirnya kencan mereka gagal yang dimana, sang gadis tertidur dengan nikmatnya sedangkan sang laki-laki mengurusi hewan-hewannya.

---

Prolog before timeline saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sho the Explorer [ Sho x Readers ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang