🏷️ CHAPTER 04 (END)

260 29 25
                                    

Hari ini merupakan hari ke 14 Alucard menjadi asisten Granger. Tak terasa ya kalau waktu berlalu begitu cepat. Tahu tahu udah hari ke 14 aja.

Pagi ini Alucard terbangun di kamar kos-nya. Yup, sekarang Alucard kembali lagi ke kos nya karena merasa ga enak sama Granger. Padahal Grangernya gapapa.

Alucard langsung masuk ke kamar mandi, melepas pakaiannya, membasuh tubuhnya, memakai pakaiannya, dan berangkat ke tempat Granger bekerja.

Tapi sebelum itu, Alucard membawa sandwich. Karena setahu Alucard, Granger sangat menyukai sandwich ( apa lagi buatan Alucard:v ).

Seperti biasa Alucard pergi berjalan kaki padahal dia punya kendaraan. Katanya untuk menjaga kesehatan.

Layaknya hari hari pada biasanya, Alucard melihat Granger baru saja pergi dari sebuah kedai minuman soda dekat kantor. Dia membeli dua minuman. Yang satu untuk siapa ya?

Alucard masuk ke dalam kantor dan...

Dia melihat Granger sedang bergandengan dengan Silvana. Yup, Silvana sudah kembali dari kampung.

'Ada apa denganku? Kenapa aku sedih? Aku hanya asisten sementara saja. Untuk apa aku bersedih seperti ini. Dia...

Dia sudah tak membutuhkan diriku'

Alucard membuang sandwichnya ke tempat sampah kemudian berlari pulang menuju kosnya. Namun, Granger yang melihat Alucard berlari, bergegas mengikuti tapi ia kehilangan jejak. Kecepatan larinya kalah dengan Alucard.

Saat ini perasaannya sedang campur aduk. Sebenarnya apa yang sedang ia rasakan saat ini? Sejujurnya Alucard biasa biasa saja melihat Silvana, tapi saat tangan Granger bergandengan dengan Silvana, kenapa dia merasa sakit hati?

Ia masuk ke kamar kos nya dan mengunci pintu rapat rapat. Di sana ia hanya meneteskan air matanya. Tapi ada satu kata yang terucap

"Aku mencintaimu, Granger"

Di sisi lainya, Granger berusaha menelpon ponsel Alucard tapi tak ada jawaban. Ia berfikir mungkin Alucard ada di kamar kos nya.

Granger menaiki taxi lalu menuju ke kos kosan Alucard.

Taxi pun pergi, Granger langsung mengetuk ketuk pintu.

"Alu... Alucard... Alu... Aku tau kau ada di dalam!"

Mendengar suara Granger, rasanya Alucard bahagia tapi juga kecewa di sisi lain.

"Alu... Kau tak mau keluar? Ku tinggalkan makanannya di sini"

Granger meninggalkan sebuah tupperware berisikan makanan dan pergi pulang dengan perasaan yang sedih.

Pada keesokan harinya...

Granger kembali datang ke kos kosan Alucard. Dia mengetuk ketuk pintunya tapi tak ada jawaban. Ia melihat di samping pintu ada tupperware kemarin yang sudah kosong. Diatasnya ada selembar kertas bertuliskan:

Hai Granger. Apa kabar? Semoga baik baik saja ya. Em... Maaf aku tidak pamit padamu, tapi aku akan pergi jauh dari sini. Ku harap harimu selalu bahagia tanpa kehadiran diriku. Tolong jangan cari aku ya. Dan satu lagi, Aku mencintaimu.

-Alucard

Setelah membaca tulisan di kertas itu, air mata Granger langsung mengalir deras. Air matanya sudah tak dapat terbendung lagi.

Dalam hati kecilnya ia berkata

"Aku juga mencintaimu"

Granger pergi dari kos Alucard. Hatinya benar benar hancur sekarang. Sesaat ia melihat di internet, tidakkah itu foto Alucard?

Mengapa wajahnya berlumuran darah dan tergeletak tak berdaya? Di keterangan internet itu, tertulis bahwa pria itu baru saja tertabrak truk saat ingin menyebrang jalan. Karena rem truk yang rusak, kecelakaan tak dapat di hindari lagi. Korban di temukan terpental sejauh 3 meter dari lokasi kejadian dengan keadaan yang tak bernyawa.

- THE END -

Udah tamat ya...
Maaf kalau ceritanya terlalu pendek.
Dan kali ini sad end dan ga ada chapter ena ena ygy. Karena w tau pada banyak yang dibawah umur kan?! Ngaku!
Dan suatu cerita ga harus berakhir bahagia, kan?
Author ucapin terima kasih buat yang udah baca dan vote!
Thank you so much guys!
Sekian author undur diri dan sampai jumpa di cerita author berikutnya.
Byee...

AsistenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang