3. Thorn VS Kurir Paket

756 124 55
                                    

"THORN!! LEPASKAN AKU!! AKU SOLAR!! BUKAN CURUT!!".

Teriakkan Solar justru hanya cicitan seekor tikus di kedua telinga Thorn, tidak mungkin terdengar jelas oleh kakak kembarnya itu. Thorn menaruh perangkap tikus itu beserta dengan tikus yang terkena perangkap di meja belajarnya. Lalu, Thorn mengambil pisau yang menancap di dinding kamarnya yang retak untuk membunuh tikus malang tersebut.

"Gara-gara kau, aku jadi gak bisa tidur nyenyak dan harus pindah ke kamar Kak Gempa yang bau itu!! Ditambah lagi gak ada Solar disini!! Dasar tikus menyebalkan!!" marah Thorn kepada Tikus Solar.

Curut Solar dibebaskan dari perangkap tikus oleh Thorn dan tikus itu ditaruh di sisi meja belajar yang disinari lampu meja belajar. Sebilah pisau akan memotong dan memutilasi tubuh Tikus Solar yang mengalami luka di badannya.

"THORN!! JANGAN.....!! INI AKU, SOLAR!! JANGAN BUNUH AKU!! THORN.....!!" teriak Solar sekuat tenaga demi menyadarkan Thorn.

Namun tetap saja suara teriakkan Solar hanya terdengar suara cicitan kuat seekor tikus yang tidak ingin terbunuh. Thorn bersiap-siap mengiris badan Tikus Solar itu untuk dikeluarkan bagian isinya. Ujung mata pisau sedikit lagi akan mengiris badan imut Curut Solar.

"THOOOOOORRRRNNNNN......!!" panik Solar saat badannya sudah menyentuh ujung tajam mata pisau yang akan mengiris tubuhnya yang terluka.

"Eh?".

Mendengar namanya dipanggil oleh seseorang, ia menunda niatnya untuk menghabisi tikus na'as itu. Thorn beranjak dan melihat ke sekeliling lobi rumahnya.

"Perasaan gak ada orang lain lagi deh selain aku. Terus, siapa yang manggil aku ya?" heran Thorn menggaruk-garuk kepalanya karena bingung. "Mungkin hanya perasaanku aja".

Ketika Thorn kembali ke kamarnya dan akan menghabisi tikus itu, ia kaget karena tikus yang telah ditangkap olehnya menghilang entah kemana. "Eh?! Kemana tikus itu?!".

Dengan menggunakan pisaunya, Thorn mencari keberadaan tikus putih itu. Ia sangat membenci tikus dengan segala jenis, termasuk tikus albino yang merupakan tikus paling imut se-antero dunia pertikusan. Baginya, tikus adalah hama yang sangat mengganggu, meresahkan dan merepotkan. Apa saja barang-barang kesukaannya maupun kebunnya, habis dimakan oleh tikus-tikus yang tidak bertanggungjawab. Sejak itulah, Thorn memutuskan untuk balas dendam terhadap semua jenis tikus yang telah membuatnya frustasi.

"KEMANA KAU MAU LARI?!! HAH?!! AWAS YA KALAU SAMPAI KETEMU!! KUCINCANG KAU KALAU SAMPAI DAPAT!!" ancam Thorn dengan sebilah pisau di tangan kanannya dan keluar dari kamarnya menuju ke ruangan keluarga.

Tikus Solar bersembunyi di sela-sela buku mata pelajaran berjudul Mata Pelajaran Masa Depan, Matematika. Ia sangat takut dengan kakak kembarnya itu. Belum pernah Solar melihat kemarahan Thorn seperti itu, terlebih lagi membawa pisau yang membuat dirinya tidak mempercayai bahwa "itu" adalah Thorn.

Menurutnya, Thorn adalah sosok kakak kembar yang polos, murah senyum, sangat peduli, ceria, periang, humoris dan jahilnya setara dengan Taufan maupun Blaze. Namun, ia pertama kali melihat sisi lain dari Thorn yang terlihat mirip seperti Halilintar. Bahkan lebih dari sekedar Halilintar saja, Thorn lebih mirip seperti tokoh psychopath Michael Myers dengan pisau sebagai senjata andalannya untuk menghabisi orang-orang.

"Gak nyangka ternyata Thorn bisa seganas itu! Bahkan ganasnya melebihi Kak Hali dan Kak Gempa! Aku takut banget! Belum pernah aku melihat Thorn seperti itu sebelumnya. Palingan kalau marah, hanya ngambekkan doang. Tapi ini.....".

"KENA KAU!!".

"WAAAAAAAAAAAAA..... THORN...!!".

Thorn muncul secara tiba-tiba setelah berada di ruangan keluarga. Ekor pada Tikus Solar ditangkap oleh tangan kakak kembarnya dan salah satu tangan Thorn yang memegang pisau akan segera memotong ekor tikus malang tersebut.

Curut Solar (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang